ilustrasi kelinci (pexels.com/pixabay)
Mutasi genetik kelinci Sauteur d'Alfort memiliki implikasi yang lebih luas untuk penelitian neurologis. Gen RORB tidak eksklusif untuk kelinci, gen ini ada di banyak vertebrata, termasuk manusia. Dengan mempelajari bagaimana mutasi ini memengaruhi pergerakan kelinci, para ilmuwan dapat memperoleh wawasan tentang gangguan neurologis serupa pada manusia, seperti yang melibatkan koordinasi motorik atau cedera sumsum tulang belakang. Penelitian ini berpotensi berkontribusi pada kemajuan dalam memahami penyakit, seperti cerebral palsy atau distrofi otot, di mana fungsi motorik terganggu. Hal ini menjadikan kelinci Sauteur d'Alfort tidak hanya hewan yang menarik tetapi juga model yang berharga untuk mempelajari kondisi genetik dan neurologis.
Akhir kata, kelinci Sauteur d'Alfort adalah ras yang menonjol karena caranya bergerak yang sangat berbeda dengan kelinci pada umumnya. Cara bergeraknya yang tidak biasa ini terkait dengan genetika dan pergerakan hewan.
Referensi
BBC Newsround. Diakses pada Maret 2025. Why Can't These Bunnies Hop?
Carneiro, M., Vieillard, J., Andrade, P., Boucher, S., Afonso, S., Blanco-Aguiar, J. A., Santos, N., Branco, J., Esteves, P. J., Ferrand, N., Kullander, K., & Andersson, L. (2021). A loss-of-function mutation in RORB disrupts saltatorial locomotion in rabbits. PLoS Genetics, 17(3), e1009429. https://doi.org/10.1371/journal.pgen.1009429
Science.org. Diakses pada Maret 2025. Rabbit Walks on Its Hands: Scientists Think They've Found the Genetic Reason Why
ScienceAlert. Diakses pada Maret 2025. This Bunny Walks on Its Front Paws Because It Has a Defect in a Hopping Gene
Science News Explores. Diakses pada Maret 2025. These Rabbits Can't Hop: A Gene Defect Makes Them Do Handstands
Smithsonian Magazine. Diakses pada Maret 2025. Genetic Mutation Replaces Bunny Hops With Handstands