Presiden Soekarno sedang membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (instagram.com/media.soekarno)
Ternyata, pada saat waktu menunjukkan pukul 8 pagi atau 2 jam sebelum pembacaan teks proklamasi dimulai, Bung Karno sakit dan ia masih terbaring nyenyak di kamar rumahnya yang berada di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini.
Soekarno terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan begitu lelah setelah begadang bersama para sahabatnya untuk menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda semalam. Bung Karno pun segera ditangani oleh sahabatnya, yaitu dr. Soeharto. Darahnya dialiri chinineurethan intramusculair, lalu menenggak pil brom chinine. Setelah diperiksa, Soekarno kembali beristirahat.
Pada pukul 9 pagi, Bung Karno terbangun. Ia bangkit dan segera berpakaian rapi putih-putih dan langsung menemui sahabatnya, Bung Hatta. Bertepatan pukul 10 pagi, keduanya mulai memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumahnya.
"Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!" Seru Bung Karno di hadapan para patriot sejati. Kemudian mereka semua pun menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka merah-putih. Setelah upacaranya selesai, Bung Karno kembali ke kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya lagi. Rupanya, beliau masih meriang.