7 Fakta Kota Detroit, Calon Kota Mati Berikutnya di Amerika Serikat

Kota Detroit beserta kota penyangganya, seperti Warren, Pontiac, dan Dearborn sudah dinobatkan sebagai wilayah pusat industri otomotif di Amerika Serikat sejak 1920-an. Kala itu, industri otomotif AS tengah berada dalam masa keemasan, sehingga terjadi ekspansi besar-besaran.

Peristiwa itu berdampak pada pertumbuhan pesat di Kota Detroit maupun wilayah sekitarnya yang disebut Metro Detroit. Hal ini ditandai dengan meningkatkan jumlah penduduk terutama populasi para pekerja di industri otomotif. 

Meski tengah mengalami kemerosotan, pemain besar otomotif AS juga memusatkan kantor dan industrinya di Detroit hingga saat ini. Beberapa perusahaan otomotif yang berkantor di Detroit meliputi, General Motor, Chrysler, dan Ford.

Di samping dunia otomotif, salah satu hal yang lekat dengan Detroit adalah industri kreatifnya. Kota di Michigan ini terkenal akan seni pementasan, sehingga menjadi tempat lahirnya genre musik. Salah satu genre musik yang lahir di kota ini adalah techno music, hip hop, The Motown Sound dan lainnya.

Bahkan, kota ini merupakan tempat asal penyanyi-penyanyi terkenal seperti Madonna, Aretha Franklin, Marvin Gaye, Eminem dan sejumlah penyanyi berbakat lainnya. Lahirnya genre musik di Detroit tak bisa dilepaskan dari tingginya keberagaman ras dan suku di kota ini. Pasalnya, baik ras kulit putih Eropa, Afrika, Hispanik, Asia, dan Timur Tengah sudah berdomisili di kota ini sejak lama.

Mereka membawa berbagai macam selera musik dan ragam kebudayaan, terutama masyarakat Afrika Amerika yang membawa genre musik tersendiri dan mempengaruhi lahirnya genre baru. 

Salah satu hal yang menarik dari Detroit adalah pulau seluas 982 hektar yang digunakan sebagai taman kota. Pasalnya, Taman Belle Isle adalah taman pulau ini terbesar di Amerika Serikat, dengan aneka macam wahana wisata termasuk aquarium, lapangan basket, golf dan museum. 

Pulau ini bisa dibilang unik lantaran berada tepat di tengah Sungai Detroit yang menjadi pembatas antara Amerika Serikat dan Kanada. Selain itu, Belle Isle Park merupakan pulau terbesar ketiga yang ada di sepanjang aliran Sungai Detroit. 

Pada 1960-an, Detroit memasuki masa kejayaannya dan sempat didapuk sebagai kota terbesar keempat di Amerika Serikat, persis di bawah New York, Chicago, dan Pennsylvania. Banyaknya jumlah penduduk membuat diversifikasi rasial di Detroit begitu tinggi. Tak ayal kota ini sempat dihadapkan dengan perselisihan horizontal antar ras, yang melibatkan masyarakat keturunan Afrika dan kepolisian setempat di tahun 1967.

Kerusuhan itu menewaskan sebanyak 43 orang dan mengakibatkan ribuan orang terluka maupun ditangkap. Bahkan, peristiwa berdarah itu telah menyebabkan lebih dari 2.000 bangunan rusak berat maupun ringan. Sebelum peristiwa kerusuhan itu, Detroit juga sempat dihebohkan dengan kerusuhan antar ras kulit putih dan kulit hitam tahun 1943. Hal ini timbul lantaran banyaknya pendatang akibat meledaknya industri mobil di masa Perang Dunia II.

Kota Detroit selama ini dikenal sebagai kota mati akibat penurunan populasi penduduk, terutama pada area pusat kota atau downtown. Padahal, kota itu pernah mencapai puncaknya di tahun 1950-an, di mana populasinya mencapai 1,85 juta jiwa. Menurut Biro Sensus AS, populasi di Detroit terhitung tidak lebih dari 639.111 jiwa dan memiliki tren penurunan dari tahun ke tahun.

Bahkan, menurut Forbes, Detroit disebut sebagai kota dengan tingkat penurunan penduduk terbesar di AS. Penurunan jumlah penduduk di Detroit dilatarbelakangi melorotnya industri otomotif AS dan banyaknya industri yang dialihkan ke luar negeri. Selain itu, tingginya kriminalitas juga mendorong keengganan penduduk untuk tinggal di pusat kota dan justru memilih tinggal di pinggiran kota.

Sementara itu, di kawasan Metro Detroit dikenal akan segregasi sosialnya lantaran area pusat kota kini mayoritas dihuni oleh masyarakat kulit hitam. Sedangkan warga kulit putih menetap di area penyangga Detroit. 

Detroit dikenal sebagai salah satu kota yang mengalami kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat sejak tahun 2013. Kebangkrutan kota ini dilatarbelakangi tingginya hutang yang digunakan untuk mendanai pelayanan kesehatan dan dana pensiun masyarakatnya. Selain itu, mayoritas warga Detroit diketahui berada di bawah garis kemiskinan turut mendorong kemerosotannya.

Hal itu yang disebut menjadi penyebab tingginya aksi kriminalitas di kota Negara Bagian Michigan itu. Ditambah lagi, pajak di Detroit terhitung tinggi seperti halnya kota lain di AS. Namun, tingginya pajak tidak sebanding dengan fasilitas pelayanan yang didapat warga, bahkan sekolah dan keamanan di kota itu jauh di belakang kota lain di AS.

Masalah tersebut juga berdampak pada rendahnya angka investor ataupun pemodal yang bersedia membuka usaha maupun perusahaan di kota tersebut.

Penurunan populasi di Detroit berdampak menjamurnya bangunan kosong terbengkalai yang ditinggalkan penghuninya. Dilansir Huff Post, terdapat sekitar 78 ribu bangunan kosong dengan kondisi rapuh lantaran sudah ditinggalkan selama beberapa dekade.

Di sisi lain, untuk menghidupkan dan merenovasi bangunan rumah dan pencakar langit di Detroit tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Salah satu bangunan megah terbengkalai di Detroit adalah Michigan Central Station yang sudah berdiri sejak 1913. 

Itu tadi beberapa fakta menarik Kota Detroit yang sebelumnya menjadi kota industri kaya raya, tapi kini menjadi kota paling bangkrut di negeri Paman Sam. Semoga kota besar ini bisa keluar dari masalahnya dan kembali tumbuh menjadi kota maju di Amerika Serikat.