Kamu mungkin mendapati kucing siam berwarna putih dengan motif cokelat gelap. Atau, warna dasar krem dengan bagian hidung, telinga, kaki, dan ekor hitam. Semuanya merupakan variasi dari fisik kucing siam.
Warna bulu kucing ditentukan oleh beberapa gen. Sementara itu, pola bulunya ditentukan oleh gen pengubah. Nah, kucing siam memiliki gen pengubah khusus yang menghambat pigmen berkembang di bulu. Hasilnya, kucing siam mengalami albinisme.
Namun, karena keajaiban sains, gen pengubah albinisme hanya dapat memengaruhi bulu kucing di atas suhu tertentu. Biasanya, antara 100-102,5 derajat Fahrenheit atau 37-29 derajat Celsius. Begitu suhu turun di bawah 100 derajat (atau berada di lingkungan yang lebih dingin), gen kembali aktif membawa pigmen ke bulunya.
Sebagian besar kucing siam dilahirkan dengan warna putih sempurna. Baru kemudian berkembang setelah kelahiran. Ini terjadi, karena di dalam kandungan cukup hangat, sehingga menghalangi gen warna kucing untuk mencapai bulunya.