8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!

Jagalah kucingmu agar sehat selalu

Bagi sebagian orang, kucing bukan hanya sekadar hewan peliharaan, tetapi juga dianggap sebagai anggota keluarga. Oleh karena itu, pemilik pasti akan bersedih jika kucingnya sakit. Kucing bisa tertular penyakit dari kucing lain, jalanan, hingga shelter.

Dari sekian banyak penyakit, inilah 8 penyakit yang paling mematikan bagi kucing. Cat lovers harus peka dengan tanda-tandanya, ya!

1. Feline infectious peritonitis (FIP)

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing (Pexels/Cats Coming)

Pertama, ada feline infectious peritonitis (FIP) yang disebabkan oleh feline coronavirus (FCoV) dan ditularkan melalui feses. Ada FIP basah dan kering, di mana FIP basah menyebabkan distensi perut atau masalah pernapasan. Sementara, FIP kering menciptakan lesi inflamasi (piogranuloma) di tubuh, dilansir dari laman Policy Genius.

FIP kering bisa memengaruhi organ dan sistem vital seperti hati, ginjal, dan sistem saraf. Gejala paling umum adalah lesu, demam, dan penurunan berat badan. FIP akan fatal jika menyerang kucing muda di bawah usia dua tahun. Untuk pencegahan, vaksin FIP bisa diberikan. Tetapi, jika sudah terkena, kucing hanya bisa diberi terapi yang bersifat suportif.

2. Feline immunodeficiency virus (FIV)

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing (Pexels/RODNAE Productions)

Bisa dibilang, feline immunodeficiency virus (FIV) mirip seperti HIV pada manusia. FIV ditularkan melalui luka gigitan, lalu akan fatal jika memasuki aliran darah dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala FIV yang paling umum adalah diare, rambut kering atau kusam, adanya penyakit kulit, dan penurunan berat badan.

FIV diklasifikasikan sebagai lentivirus, atau "virus lambat" karena kucing yang terinfeksi terlihat sehat selama bertahun-tahun, tutur laman Policy Genius. Dokter hewan akan memberikan tes antibodi untuk memastikan apakah kucing terkena FIV atau tidak. Pisahkan kucing yang terkena FIV agar kucing lain tidak tertular.

3. Diabetes

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing gemuk (Unsplash/Christine Knappe)

Siapa sangka kalau kucing juga bisa terkena diabetes? Kucing yang obesitas dan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat rentan terkena diabetes. Gejalanya ialah peningkatan buang air kecil dan rasa haus, muntah, penurunan berat badan tiba-tiba, peningkatan rasa lapar, dan lemah, dikutip dari laman Policy Genius.

Untuk memastikan kucing terkena diabetes atau tidak, dokter hewan akan melakukan tes urine dan darah untuk melihat kadar glukosanya. Jika positif diabetes, kucing harus disuntik insulin dua kali sehari dan berat badannya dipantau ketat. Kucing dianjurkan mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat.

4. Penyakit ginjal

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing (Unsplash/Nick Gordon)

Tahukah kamu kalau kucing berambut panjang seperti persia dan angora lebih rentan terkena penyakit ginjal? Penyakit ginjal juga bisa menyerang kucing yang berusia tua. Ciri-cirinya adalah penurunan berat badan, bau mulut, peningkatan buang air kecil dan haus, rambut kering atau kusam, serta memproduksi banyak air liur.

Kucing yang dicurigai terkena penyakit ginjal akan mendapatkan tes darah dan tes urine. Apabila kerusakan ginjal disebabkan oleh penyumbatan saluran kemih, maka kucing memerlukan pembedahan. Kucing juga perlu makanan yang rendah fosfor dan protein, kaya vitamin D dan asam lemak omega-3, tutur laman Fetch by WebMD.

Baca Juga: Kucing 101: 7 Tanda Kucingmu Terkena Diabetes, Coba Periksa Sekarang!

5. Leukemia

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing (Unsplash/Freysteinn G. Jonsson)

Mungkin kamu terkejut, tapi faktanya kucing memang bisa terkena leukemia. Leukemia menewaskan 85 persen kucing yang terinfeksi dalam waktu tiga tahun setelah diagnosis, ujar laman Fetch by WebMD. Penyakit ini ditularkan dari satu kucing ke kucing lainnya lewat air liur, darah, hingga urine dan feses.

Cegah kucingmu dari perkelahian karena itu cara tercepat infeksi menyebar. Bahkan, anak kucing bisa tertular dari plasenta induknya. Pada tahap tertentu, kucing memerlukan kemoterapi dan memiliki tingkat harapan hidup rata-rata kurang dari setahun. Sebagai langkah preventif, kucing harus divaksinasi dan dijauhkan dari kucing yang terinfeksi.

6. Cacing hati

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing (Unsplash/ svklimkin)

Cacing hati (Dirofilaria immitis) adalah parasit yang ditularkan melalui darah. Panjang cacing betina sekitar 15-36 cm dengan diameter 3 mm, sementara cacing jantan ukurannya setengah dari betina, ujar laman VCA Hospitals. Cacing hati berbentuk seperti spaghetti berwarna putih dan bisa tumbuh sepanjang satu kaki.

Gejala yang bisa dikenali adalah batuk, muntah, kejang, serta penurunan berat badan. Yang mengerikan, penyakit ini bisa menginfeksi jantung dan paru-paru kucing. Diagnosis cacing hati membutuhkan tes darah, sinar X, serta pencitraan ultrasonografi, jelas laman Cornell University College of Veterinary Medicine.

7. Hipertiroidisme

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing (Pexels/Dids)

Selanjutnya, kucing bisa terkena hipertiroidisme akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan. Penyakit ini bisa meningkatkan laju metabolisme, memberi tekanan pada ginjal, jantung, hati, dan organ vital lain. Gejala hipertiroidisme pada kucing adalah muntah, diare, perubahan selera makan, peningkatan buang air kecil dan haus.

Bagaimana cara mendiagnosis hipertiroidisme? Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa kelenjar yang membesar, serta mengecek detak jantung dan tekanan darahnya. Pengobatan yang terpopuler adalah terapi radioaktif-yodium karena risikonya rendah dan tingkat keberhasilan tinggi, ungkap laman Policy Genius.

8. Rabies

8 Penyakit Kucing yang Paling Mematikan, Jaga Kucing Peliharaanmu!ilustrasi kucing (Pexels/Serena Koi)

Tak hanya anjing, kucing juga bisa terkena rabies. Ini adalah infeksi virus yang disebarkan lewat gigitan atau air liur dari hewan yang terinfeksi. Virusnya akan menyerang saraf, saraf tulang belakang, dan otak kucing. Ciri-ciri kucing yang terkena rabies adalah demam, penurunan berat badan, agresif, hiperaktif, kejang otot, dan produksi air liur berlebihan.

Kucing rentan terkena rabies jika tidak divaksinasi dan diizinkan berkeliaran di luar ruangan. Sedihnya, mendiagnosis rabies cukup sulit. Diagnosis hanya bisa dilakukan pada otak hewan yang sudah tewas melalui uji laboratorium, dilansir Small Door Vet.

 

Nah, itulah 8 penyakit mematikan yang bisa terjadi pada kucing kesayanganmu. Selalu waspada dan bawa ke dokter hewan segera jika menemui tanda-tanda mencurigakan, ya!

Baca Juga: Mengenal Feline Panleukopenia, Penyakit Ganas yang Menyerang Kucing

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya