Laba-laba laut adalah hewan antropoda laut yang tergolong dalam kelas Pycnogonida dan termasuk ordo Pantopoda. Spesiesnya diketahui berjumlah 1.300 dengan ukuran yang bervariasi, mulai dari 0,04 inci (1 mm) hingga 2,3 kaki (70 cm).
Terlepas dari namanya, laba-laba laut bukanlah laba-laba yang sesungguhnya. Namun, mereka masih berkerabat dengan kepiting dan laba-laba, dan juga memiliki delapan kaki. Pada ulasan berikut ini kita akan mempelajarinya lebih jauh lagi.
Kehidupan laba-laba laut sudah ada sejak Zaman Jurassic, dan fosil mereka telah ditemukan di Swedia, Inggris, dan Jerman. Diketahui bahwa kendati fosil mereka langka, namun fosil-fosil tersebut menunjukkan jika laba-laba laut yang ada sejak dahulu—yang termasuk kelas Pycnogonida—memiliki selom.
Dilansir AZ Animals, selom adalah rongga tubuh laba-laba laut yang mengelilingi saluran pencernaannya dan memberi mereka kerangka hidrostatik. Lebih lanjut, selama bertahun-tahun, rongga ini menghilang dan mengubah bentuk tubuh mereka menjadi lebih kompak.
Selain itu, sejumlah fosil diketahui memiliki belalai panjang yang menempel di perutnya. Itu dianggap sejenis ekor yang tidak lagi terlihat pada laba-laba laut yang hidup saat ini. Ditotalkan bahwa sejauh ini 70 fosil yang berbeda telah ditemukan, dan masing-masing fosil membantu mengisi kesenjangan informasi terkait bagaimana hewan ini berevolusi dari waktu ke waktu.
Kaki laba-laba laut cukup panjang dengan tubuh kecil. Mereka biasanya memiliki delapan kaki dengan empat pasang, namun beberapa spesies lain memiliki lima atau enam pasang kaki. Kaki-kaki mereka memiliki banyak sendi yang berfungsi untuk membantunya bergerak dan berdiri di dasar laut.
Mengulas laman Jaljeev, laba-laba laut memiliki belalai yang memungkinkan mereka menyedot nutrisi dari invertebrata bertubuh lunak. Selain itu, beberapa spesies lain memiliki belalai yang berkembang dengan baik dan fleksibel, sekaligus dilengkapi dengan bulu sensorik dengan tonjolan serak yang kuat di sekitar mulutnya.
Mereka juga memiliki empat mata di sisi kepala. Beberapa spesies mungkin tidak bermata, tapi tergantung di mana mereka tinggal di lautan.
Hingga saat ini belum banyak diketahui bagaimana laba-laba laut berperilaku. Tetapi yang dapat diamati adalah mereka hidup soliter, atau tidak hidup dalam kelompok. Justru sebaliknya, mereka terlihat merangkak sendirian di sekitar anemon dan karang.
Laba-laba laut berkaki panjang adalah perenang yang sangat baik. Namun, sebagian besar dari mereka merangkak di sekitar anemon dan karang, dan secara diam-diam memakan mangsanya yang bergerak lambat atau tidak bergerak.
Wilayah persebaran laba-laba laut ada di berbagai belahan dunia, seperti Laut Mediterania, Laut Karibia, Selandia Baru, Australia, pantai Pasifik Amerika Serikat, hingga kutub utara dan selatan. Mereka paling umum ditemukan di perairan dangkal, tetapi juga ditemukan di kedalaman hingga 7.000 meter (23.000 kaki), demikian mengutip laman Jaljeev.
Mereka dapat bertahan hidup di iklim apa pun, termasuk iklim tropis, iklim sedang, hingga es kutub. Jika di perairan dangkal, hewan artropoda laut ini hidup di dekat pantai, bersembunyi di sela-sela rumput laut. Mereka juga dapat berkamuflase di antara bebatuan dan ganggang di sepanjang garis pantai. Sebagian besar dari mereka adalah karnivora, mereka memakan spons, bryozoa, cnidaria, dan polychaetes.
Ternyata, alat kelamin laba-laba laut terletak di kakinya. Terkait perkawinannya, sebagaimana dilansir MontereyBayAquarium, laba-laba laut jantan naik ke betina, dan pasangan tersebut menyesuaikan diri hingga pori-pori alat kelamin mereka menyatu. Kemudian betina melepaskan sel telurnya yang tergabung dengan sel sperma jantan. Hingga akhirnya, jantan membawa telur-telur tersebut dalam organ pembawa telurnya yang disebut ovigers sampai telur-telur tersebut menetas.
Setelah telur menetas, bayi laba-laba laut disebut larva dan mulai berganti kulit sampai mereka berkembang menjadi dewasa. Biasanya setelah lahir mereka berenang menjauhi induk jantannya dan menetap di dekat karang atau moluska untuk mencari makan. Tetapi pada beberapa kasus, mereka tetap berada di kandang induknya hingga kakinya tumbuh dan bisa berjalan sendiri. Betina tidak merawatnya, hanya jantan yang merawat anak-anaknya.
Dengan demikian, laba-laba laut yang berkaki panjang sebetulnya dapat berenang dengan sangat baik. Hanya saja, sebagian spesies dari mereka bukan perenang yang andal, tetapi berjalan dengan kakinya yang banyak itu.