7 Fakta Lonesome George, Kura-Kura Terakhir dari Spesiesnya

Lonesome George adalah kura-kura raksasa dari Kepulauan Galápagos yang menjadi simbol global pelestarian spesies. Ditemukan pada tahun 1971, George adalah individu terakhir dari spesiesnya (Chelonoidis abingdonii) yang membuatnya menjadi ikon upaya konservasi di seluruh dunia. Sayangnya, George meninggal pada tahun 2012, mengakhiri garis keturunan spesiesnya yang telah ada selama ribuan tahun.
Lonesome George bukan hanya sekadar seekor kura-kura, tetapi juga perwujudan tantangan yang dihadapi dalam upaya melestarikan spesies yang terancam punah. Kehidupannya menginspirasi berbagai gerakan dan penelitian untuk melindungi keanekaragaman hayati, terutama di Kepulauan Galápagos yang terkenal dengan flora dan fauna uniknya. Berikut adalah tujuh fakta menarik tentang Lonesome George yang perlu kamu ketahui.
1. Satu-satunya dari spesiesnya

Lonesome George adalah individu terakhir yang diketahui dari spesies Chelonoidis abingdonii, kura-kura raksasa Pulau Pinta di Kepulauan Galápagos. Usaha pencarian individu lain dari spesies ini tidak membuahkan hasil, sehingga George menjadi satu-satunya harapan untuk spesiesnya. Hal ini membuatnya dikenal sebagai "kura-kura paling kesepian di dunia."
2. Ditemukan pada tahun 1971

Lonesome George ditemukan oleh seorang ahli biologi bernama Joseph Vágvölgyi pada tahun 1971 di Pulau Pinta, Galápagos. Penemuan ini mengejutkan dunia karena spesies ini sebelumnya dianggap telah punah. Setelah ditemukan, George dipindahkan ke Stasiun Penelitian Charles Darwin di Pulau Santa Cruz untuk dirawat dan dilindungi.
3. Usaha untuk melestarikan spesiesnya

Para ilmuwan dan konservasionis berupaya keras untuk melestarikan spesies George dengan mencarikannya pasangan dari spesies yang mirip. Meskipun beberapa upaya kawin silang dilakukan, George tidak pernah berhasil menghasilkan keturunan. Ini menunjukkan betapa rapuhnya populasi yang hanya tersisa satu individu.
4. Hidup lebih dari 100 tahun

Diperkirakan bahwa Lonesome George berusia lebih dari 100 tahun saat ditemukan, dan usianya ketika meninggal mungkin mencapai sekitar 120 tahun. Kura-kura raksasa dikenal memiliki umur yang panjang dan tidak terkecuali George. Meskipun usianya yang tua, George tetap sehat hingga tahun-tahun terakhir hidupnya.
5. Ikon konservasi global

Lonesome George menjadi simbol global untuk upaya konservasi dan perlindungan spesies yang terancam punah. Kisah hidupnya menginspirasi banyak program konservasi di seluruh dunia, terutama di Kepulauan Galápagos. George menjadi duta untuk pentingnya melindungi keanekaragaman hayati dan mencegah kepunahan spesies lainnya.
6. Meninggal pada tahun 2012

Lonesome George ditemukan meninggal pada tanggal 24 Juni 2012 oleh pengasuhnya. Kematian George menandai akhir dari spesiesnya dan mengingatkan kita akan konsekuensi dari ketidakmampuan manusia dalam melestarikan lingkungan. Mayat George diawetkan dan dipamerkan di Pusat Penelitian Charles Darwin sebagai pengingat akan pentingnya pelestarian spesies.
7. Meninggalkan warisan yang berkelanjutan

Meskipun Lonesome George telah tiada, warisannya terus hidup melalui upaya pelestarian yang diilhami oleh kisahnya. Banyak program edukasi dan penelitian yang berfokus pada pelestarian kura-kura Galápagos dan spesies lainnya yang terancam punah. George mengajarkan kepada kita betapa pentingnya menjaga keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang.
Lonesome George akan selalu dikenang sebagai simbol perjuangan pelestarian spesies yang terancam punah. Kisah hidupnya menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan upaya konservasi di seluruh dunia.