5 Fakta Menakjubkan dari Ubur-ubur, Bukan Termasuk Ikan!

Keberadaan ubur-ubur ternyata sudah diprediksi ada sejak lama, sehingga hewan ini memang memiliki kemampuan tersendiri untuk bisa bertahan dan beradaptasi dengan kondisi planet tempatnya tinggal. Ubur-ubur diperkirakan menjadi salah satu hewan tertua yang sudah ada di Bumi, bahkan termasuk ke dalam salah satu daftar penemuan inovatif untuk hewan pertama.

Dilansir WIRED Middle East, para ilmuwan memang mengarahkan identifikasi hewan pertama di dunia yang mengerahan pada sejenis ubur-ubur. Hewan tersebut diperkirakan sudah hidup di Bumi sekitar 500 hingga 700 juta tahun yang lalu. Tidak heran jika memang ubur-ubur dipercaya sebagai hewan yang cukup tua di dunia karena eksistensinya yang telah ada sejak lama.

Selama ini mungkin banyak orang yang mengira bahwa ubur-ubur merupakan hewan laut saja, namun sebetulnya tidak demikian. Ubur-ubur termasuk hewan yang dapat ditemukan di berbagai perairan dan tidak hanya terbatas pada peairan laut saja, sehingga memang cukup mudah untuk menemukannya.

Dilansir National Geographic Kids, akibat arus air yang terjadi tentunya kamu bisa menemukan ubur-ubur di berbagai perairan dingin dan hangat, dalam dan dangkal, hingga di sepanjang garis pantai. Selain itu, ubur-ubur juga bisa kamu di perairan air tawar seperti danau, sungai, hingga kolam.

Ubur-ubur memang memiliki nama jellyfish dalam Bahasa Inggris, namun hal tersebut tidak langsung menunjukkan bahwa ubur-ubur merupakan bagian dari ikan. Ternyata memang ubur-ubur tidak termasuk ke dalam klasifikasi ikan dan merupakan hewan laut yang tidak memiliki tulang belakang.

Dilansir National Geographic Kids, ubur-ubur merupakan hewan invertebrata yang memiliki tentakel-tentakel pada bagian tubuhnya. Hewan ini bergerak dengan cara mendorong dirinya sendiri melalui air, sehingga ubur-ubur akan sangat mudah sekali terkena arus apabila memang kondisi perairannya sedang pasang.

Makhluk hidup pada normalnya memiliki material-material tersendiri yang membentuk fisiknya saat ini, termasuk pula ubur-ubur. Namun, ternyata material yang membentuk fisik ubur-ubur justru didominasi oleh air dan inilah yang membuat ubur-ubur menjadi hewan yang sulit bertahan apabila sampai terdampar dari laut.

Dilansir NOAA, ubur-ubur hanya terdiri dari 95% air dan hanya lima persen saja material padat yang membentuk struktur tubuhnya. Hal ini sebetulnya cukup berisiko karena apabila ubur-ubur dibiarkan di daratan dan terkena cahaya matahari, maka hewan ini akan menguap hampir seluruh tubuhnya.

Setiap hewan memang biasanya memiliki proteksi atas dirinya sendiri, termasuk pula dalam hal ini adalah ubur-ubur. Biasanya memang ubur-ubur memiliki kemampuannya untuk bisa melindungi diri dengan cara menyengat jika memang dalam situasi yang mengancam atau pun terdesak.

Dilansir Kids Health, sengatan ubur-ubur sebetulnya cukup menyakitkan jika sampai terkena tubuh, namun memang sebagian besar bukanlah keadaan darurat. Biasanya sengatan ubur-ubur bisa ditandai dengan rasa nyeri, gatal, mati rasa, tanda kemerahan, hingga kesemutan. Namun, jika bertemu ubur-ubur kotak atau pun beberapa jenis lainnya, maka sebaiknya hindari karena memiliki sengatan yang berbahaya dan bahkan mematikan.

Ubur-ubur mungkin menjadi hewan yang memiliki kesan elegan dan cantik karena bentuknya. Namun, hewan ini tetap memiliki bahaya tersendiri karena sengatan yang dimilikinya. Jangan menyentuh ubur-ubur sembarangan!