5 Fakta Menarik Hiu Lemon, Jenis Hiu yang Suka Hidup Berkelompok

Biasanya nama-nama hiu yang ada di laut lepas memiliki arti yang 'sangar' ataupun kuat. Akan tetapi, nama hiu lemon mungkin agak sedikit aneh ketika terdengar di telinga kita karena nama tersebut jauh dari kesan 'sangar' dari keluarga hiu.

Menurut Discovery UK, penamaan dari hiu lemon berasal dari ciri dari kulit dan siripnya. Warna kuning kecokelatan mendominasi bagian sirip atas dan warna kuning yang terang pada bagian perutnya yang membuat hiu ini punya kamuflase yang sangat baik untuk mencari makan di daerah berpasir. Felipe Poey, seorang zoologist asal Cuba, adalah orang yang pertama kali menamai hiu ini dengan nama hiu lemon.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, habitat favorit bagi hiu lemon adalah perairan berpasir dengan kedalaman yang cenderung dangkal. Selain itu, jika terpaksa harus bergerak sekalipun, hiu lemon pasti akan lebih memilih berada di sekitar area terumbu karang.

Dilansir Ocean Conservancy, ketika kecil pilihan habitat dari hiu lemon justru berbeda daripada ketika mereka dewasa. Hutan bakau jadi pilihan hiu lemon kecil karena tempat tersebut menyediakan berbagai makhluk berukuran kecil yang bisa mereka makan serta perlindungan dari cabang-cabang pohon bakau.

Bahkan sebenarnya mereka adalah hewan yang terikat pada suatu tempat dan tidak mau banyak berpindah-pindah. Disebutkan kalau jika seseorang menangkap dan melepaskan anak hiu lemon dari satu hutan bakau ke hutan bakau lain, mereka justru akan berusaha kembali ke daerah hutan bakau yang sebelumnya mereka huni.

Seperti seluruh jenis hiu lain di dunia, hiu lemon juga termasuk ke dalam hewan karnivora. Biarpun demikian, hiu lemon terbilang unik dalam memilih makanan karena mereka justru menyasar hewan-hewan kecil, kendati ukurannya cukup besar.

ThoughtCo. melansir, makanan utama hiu lemon dewasa adalah ikan bertulang berukuran kecil, krustasea, hingga moluska. Ketika akan makan pun mereka terkenal cukup 'gila' karena hiu ini akan berakselerasi dan menabrak mangsanya dengan sirip dadanya hingga hancur menjadi potongan daging.

Hiu lemon juga dikenal sebagai predator nokturnal. Agar mudah melacak mangsanya di malam hari, mereka bisa memanfaatkan indra penciuman serta indra tambahan lain dalam bentuk sinyal elektromagnetik.

Kebanyakan hiu dengan ukuran besar adalah hewan soliter yang hanya berjumpa dengan jenisnya yang lain pada momen-momen tertentu saja. Akan tetapi, hal tersebut tak berlaku kepada hiu lemon, yang justru lebih suka hidup berkelompok karena sejumlah alasan.

Dilansir ThoughtCo, masing-masing individu hiu lemon dapat menerima perlindungan, saling berkomunikasi, berburu bersama, dan memudahkan menemukan pasangan jika hidup berkelompok. Uniknya, pembentukan kelompok-kelompok hiu lemon tidak ditentukan berdasarkan kelompok keluarga pada umumnya, melainkan terbentuk sesuai dengan ukuran tertentu.

Meski hidup secara berkelompok seperti yang dijelaskan di atas, ternyata ada sisi gelap yang sudah menjadi kebiasaan bagi hiu lemon, yaitu kanibalisme. Mirisnya, target kanibalisme dari hiu lemon dewasa justru adalah hiu-hiu lemon dengan ukuran kecil hingga anakan.

Menurut laman American Oceans, perilaku hiu lemon dewasa yang kerap melakukan membunuh hiu lemon yang lebih kecil ini jadi hal yang menarik dalam urusan pembunuh alami hiu lemon. Sebab, di habitat aslinya tak banyak hewan laut yang bisa mengalahkan hiu lemon, sehingga salah satu ancaman terbesar bagi hiu lemon adalah sesama jenisnya yang berukuran lebih besar.

Biarpun memiliki wajah yang 'sangar' dan perilaku, ternyata hiu lemon bisa dibilang tidak berbahaya bagi manusia. Menurut catatan dari The International Shark Attack File, hanya ada 10 serangan dari hiu lemon kepada manusia selama ini dan tidak ada yang berakibat fatal. Malahan, hiu ini cukup ramah kepada penyelam dan salah satu jenis hiu berukuran besar yang bisa bertahan di penangkaran.