Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
seekor kasuari selatan dewasa yang sedang berkeliling (commons.wikimedia.org/Donald Hobern)

Kalau dilihat dari penampilannya saja, kasuari (genus Casuarius) memang tak telihat seperti hewan biasa. Badannya penuh dengan rambut kasar berwarna hitam dan kehadiran sebuah tanduk—yang biasa disebut kaska—sekilas membuat mereka nampak seperti dinosaurus. Ada tiga spesies kasuari yang tersebar di kawasan Papua, Australia, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Salah satu yang paling menarik untuk dibahas tentunya adalah kasuari selatan atau kasuari gelambir-ganda (Casuarius casuarius).

Kasuari ini merupakan yang paling besar ketimbang saudaranya yang lain. Panjang tubuhnya sekitar 127—170 cm, tingginya saat berdiri tegak antara 150—180 cm, dan bobotnya ada dalam rentang 29—59 kg. Ukuran inilah yang membuat kasuari jadi jenis burung paling besar yang bisa ditemukan di Indonesia dan Papua Nugini. Kaska milik kasuari selatan juga yang paling besar karena bisa tumbuh sepanjang 13—16 cm. Sedangkan nama gelambir-ganda dari jenis ini berasal dari dua pial berwarna merah di area dagunya yang bisa tumbuh sepanjang 17,8 cm.

Bagian kepala burung ini punya perpaduan warna yang cukup unik. Pasalnya, pada bagian leher mereka memiliki warna biru, bagian belakang leher berwarna merah, dan warna agak putih kekuningan di area belakang mata. Selain soal penampilan, kasuari selatan juga memiliki sejumlah fakta menarik lain yang sayang dilewatkan. Penasaran dengan burung terbesar di negara kita ini, kan? Yuk, simak fakta lengkapnya berikut ini!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

sekilas, wajah kasuari selatan mirip seperti dinosaurus (commons.wikimedia.org/Nick Hobgood)

Sesuai dengan namanya, kasuari selatan dapat ditemukan di bagian selatan Pulau Papua. Selain itu, mereka juga berada di Australia bagian utara, tepatnya Cape York, dan beberapa pulau seperti Aru dan Seram. Di peta persebarannya, kasuari selatan hidup di kawasan hutan hujan, hutan eukaliptus, sabana, ataupun rawa-rawa. Biasanya, burung ini ditemukan pada ketinggian mulai dari 0 hingga 1.100 mdpl.

Dilansir Animal Diversity, kasuari selatan secara khusus merupakan pemakan buah-buahan. Oleh karena absennya kemampuan terbang pada burung yang satu ini, kasuari selatan harus berkeliling ke sekitar habitatnya demi mencari buah yang sudah jatuh dari pohonnya. Menariknya, terkadang burung ini akan mengonsumsi serangga, vertebrata kecil, sampai jamur-jamuran sebagai pelengkap menu makanannya sehari-hari. Uniknya, beberapa menu makanan mereka itu sebenarnya beracun, tetapi sistem pencernaan kasuari selatan dapat mengatasi racun-racun pada buah hingga jamur dengan baik.

2. Menghasilkan suara yang unik

Editorial Team

Tonton lebih seru di