5 Fakta Menarik Kenaf, Tumbuhan Sumber Serat yang Ramah Lingkungan

- Kenaf awalnya dianggap sebagai gulma sebelum ditemukan manfaat serat alaminya yang kuat dan serbaguna.
- Kenaf merupakan tumbuhan herba tahunan dengan batang tinggi, daun mirip kapas, dan bunga cantik berwarna kuning, putih atau ungu.
- Selain sebagai sumber serat, kenaf juga digunakan sebagai bahan bakar nabati, penyerap polutan yang ramah lingkungan, serta agen bioremediasi yang efektif.
Mengenal dunia tumbuhan memang seperti tidak akan ada habisnya karena begitu beragam. Salah satu spesies unik dari genus Hibiscus yang jarang dikenal adalah kenaf (Hibiscus cannabinus). Tumbuhan satu ini merupakan tumbuhan penghasil serat alami yang dikenal karena kekuatannya.
Apakah kamu tahu, sebelum manusia mengenalnya sebagai sumber serat, kenaf dianggap sebagai gulma, lho! Namun, setelah ditemukan manfaatnya, kini kenaf banyak dibudidayakan sebagai sumber serat di industri tekstil. Selain dimanfaatkan sebagai sumber serat, kenaf juga memiliki banyak manfaat lain, lho! Penasaran nggak sih dengan fakta menarik dari kenaf, yuk simak selengkapnya di artikel ini!
1. Dulu dianggap gulma, sekarang jadi tumbuhan bernilai tinggi

Pada awalnya, kenaf dikenal tidak lebih dari tumbuhan liar yang dianggap sebagai gulma di beberapa wilayah. Namun, setelah dilakukan berbagai penelitian, diketahui bahwa ternyata kenaf memiliki potensi serat yang kuat dan serbaguna. Sejak itu, tumbuhan ini mulai dikembangkan secara komersial. Kini, kenaf menjadi salah satu tanaman serat utama yang banyak dibudidayakan di berbagai negara, termasuk Thailand, India dan Tiongkok.
2. Serat super kuat, berasal dari kulit batangnya

Kenaf merupakan tumbuhan herba tahunan yang mampu tumbuh hingga 3 meter. Dilansir Cabi Digital Library, kenaf memiliki ciri khas batang yang tinggi dan ramping, dengan daun menjari mirip dengan tanaman kapas. Batangnya merupakan sumber utama serat karena memilliki kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin yang tinggi. Seratnya yang diperoleh dari bagian kulit batang dikenal kuat, tahan lama, dan fleksibel, sehingga menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai keperluan industri. Selain itu, kenaf juga memiliki bunga cantik berwarna kuning, putih atau ungu dengan bentuk menyerupai bunga kembang sepatu, karena masih satu keluarga Malvaceae.
3. Berasal dari Sahara Afrika

Kenaf diperkirakan berasal dari wilayah Sahara Afrika sekitar 4.000 SM dan telah dibudidayakan disana selama ribuan tahun. Dilansir Journal of Natural Fibers, para ilmuwan di abad ke-20 mulai mengembangkan kenaf menjadi bahan serat yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, kenaf diperkenalkan ke berbagai wilayah di Asia dan dibudidayakan secara komersial, terutama untuk diambil seratnya. Saat ini, kenaf sudah dibudidayakan di lebih dari 20 negara, terutama di Thailand, India, dan Tiongkok. Menariknya, selain sebagai sumber serat, daun dan batang muda kenaf juga bisa digunakan sebagai pakan ternak karena kaya nutrisi.
4. Dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati

Selain dikenal sebagai penghasil serat yang baik, kenaf juga digunakan sebagai bahan bakar nabati, lho! Hal ini karena bagian inti batang kenaf memiliki kandungan selulosa dan hemiselulosa yang tinggi, sehingga bisa digunakan sebagai bahan baku bietanol. Bahkan, dilansir Journal of Natural Fibers, saat ini Tiongkok dan Amerika Serikat sudah mulai memanfaatkannya sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan di negaranya, lho!
5. Mampu menyerap polutan dan ramah lingkungan

Selain dimanfaatkan sebagai bahan serat dan bioetanol, kenaf juga berpotensi menjadi penyerap polutan yang ramah lingkungan, lho! Dilansir Cabi Digital Library, penelitian menunjukkan bahwa kenaf mampu menyerap polutan limbah dengan menghilangkan nitrogen dan fosfor. Selain itu, kenaf mampu menyerap mineral dan logam berat dari tanah tercemar. Kenaf juga diketahui mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, lho! Oleh karena itu, kenaf dapat digunakan sebagai agen bioremediasi yang efektif.
Bagaimana dengan fakta-fakta mengenai kenaf, menarik kan? Kenaf bukan hanya tumbuhan penghasil serat biasa. Dari sejarahnya yang dulunya dianggap gulma hingga menjadi komoditas bernilai tinggi, kenaf menunjukkan bahwa dirinya adalah tumbuhan serbaguna dan ramah lingkungan. Mulai dari menjadi penghasil serat yang kuat, bahan baku bioetanol, dan agen bioremediasi yang ramah lingkungan. Dengan berbagai manfaat komersial serta kemampuannya dalam menyerap polutan, kenaf menjadi salah satu solusi alami yang dapat mendukung industri berkelanjutan di masa depan.