Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Menarik Monal Himalaya, si Cantik yang Sangat Vokal

Monal Himalaya (commons.m.wikimedia.org/Koshy Koshy)

Monal himalaya merupakan pegar yang berasal dari Himalaya. Mereka berada dalam famili Phasianidae dan memiliki nama ilmiah Lophophorus impejanus. Panjang tubuhnya mencapai 70 cm dengan berat 2-2.4 kg. Kamu bisa dengan mudah mengidentifikasinya sebab warna bulunya indah.

Jantan memiliki bulu berwarna-warni dan jambul panjang berwarna hijau metalik. Sedang betina, sama seperti burung pegar lainnya, memiliki warna cokelat bergaris. Jika kamu ingin mengenalnya, berikut adalah fakta menarik tentang monal himalaya.

1. Wilayah penyebaran monal himalaya

Monal Himalaya (commons.m.wikimedia.org/Srikanth Bhamidipati)

Monal himalaya tersebar dari Afghanistan dan Pakistan melalui Himalaya di India, Nepal, bagian selatan Tibet dan Bhutan. Di Pakistan, mereka biasanya banyak ditemukan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan juga tercatat berada di Kaghan, Lembah Palas dan Azad Kashmir. Animalia menginformasikan bahwa monal himalaya menghuni hutan pinus beriklim bagian atas yang diselingi dengan rumput terbuka, tebing dan padang rumput pegunungan.

2. Monal himalaya memiliki cakar dan paruh yang kuat

Monal Himalaya (commons.m.wikimedia.org/Jorg Hempel)

Monal himalaya ternyata bisa menggali tanah hingga kedalaman 25 cm saat mencari mangsa. Mereka memiliki paruh dan cakar yang kuat untuk membantunya menggali lebih dalam untuk mencari serangga, akar dan biji-bijian. Menariknya, monal himalaya meninggalkan pola khusus di salju saat mencari makan, dilansir Nature inFocus.

3. Monal himalaya hidup dalam kelompok

Monal Himalaya (commons.m.wikimedia.org/Dibyendu Ash)

Monal himalaya adalah hewan sosial yang biasanya terlihat berpasangan atau dalam kelompok kecil. Di musim dingin, mereka berkumpul di teluk-teluk kecil dan bertengger secara komunal. Monal himalaya cenderung aktif di siang hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya mencari makan.

4. Monal himalaya sangat vokal

Monal Himalaya (commons.m.wikimedia.org/H005)

Monal himalaya merupakan burung yang sangat vokal. Mereka menggunakan berbagai panggilan untuk berkomunikasi dengan monal himalaya lain yang berada di sekitarnya. Selain melalui vokalisasi, mereka juga melakukan gestur, terutama saat ingin mengesankan pasangannya. Berdasarkan informasi dari Kidadl, jantan mengibaskan jambul dan mengipas bulunya untuk memamerkan keindahannya di depan betina.

5. Sistem perkawinan monal himalaya

Monal Himalaya (commons.m.wikimedia.org/Koshy Koshy)

Animalia memaparkan bahwa sistem perkawinan monal himalaya adalah monogami, mereka membentuk ikatan selama musim kawin. Biasanya itu terjadi dari bulan April hingga Agustus. Setelah kawin, betina menghasilkan 3-5 telur yang dieraminya selama 27 hari.

Sumber lain, Round Glass Sustain menjelaskan bahwa monal himalaya sebenarnya tidak hidup berpasangan. Sistem perkawinannya adalah poligini, di mana jantan memiliki banyak pasangan. Persaingan antara jantan untuk mendapatkan pasangan kawin juga cukup ketat.

6. Anak monal himalaya sepenuhnya berkembang

Monal Himalaya (commons.m.wikimedia.org/Arijitsen)

Setelah dierami selama 27 hari, telur akhirnya menetas. Selama periode tersebut, jantan selalu berada di dekat sarang untuk melindunginya. Menariknya, anak monal himalaya lahir sepenuhnya berkembang, matanya terbuka dan ditutupi bulu. Akan tetapi, mereka baru bisa mencari makan sendiri pada usia 3 bulan.

Setelah 6 bulan, anak-anak monal himalaya sudah sepenuhnya mandiri. Mereka sudah siap mencari pasangannya sendiri. Dewasa reproduktifnya terjadi saat berusia 2 tahun.

Monal himalaya ternyata sangat pandai menggali liang, itu didukung oleh paruh dan cakarnya yang kuat. Jantan memiliki bulu indah untuk menarik perhatian betina selama musim kawin. Sebagai informasi tambahan, monal himalaya adalah burung nasional Nepal, lho.

Jambul monal himalaya jantan juga sangat berharga di kalangan pemburu liar. Itu dianggap sebagai status bagi pemakainya dan merupakan simbol kekuasaan. Walaupun tidak dianggap sebagai terancam punah, populasinya menunjukkan tren penurunan. Apapun itu, burung indah satu ini masih harus dijaga keberadannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us