7 Fakta Penguin Magellanic, Namanya Diambil dari Penemunya!

Penguin magellanic berasal dari Amerika Selatan, mereka bisa kamu temui di sepanjang Pantai Chile, Argentina dan Kepulauan Falkland. Animalia menginformasikan bahwa penguin ini bermigrasi menuju utara ke Brasil dan mencapai Rio de Janeiro. Mereka bisa hidup di berbagai habitat seperti hutan, padang rumput, tebing, tanjung dan pulau.

Penguin magellanic mempunyai ciri khas yang bisa membedakannya dari kerabat penguin lainnya. Terdapat dua garis hitam di perutnya, satu garis hitam tebal melingkari leher dan garis hitam lainnya membentuk busur hingga dada dan menuju kakinya lagi. Melansir National Geographic, mereka juga mempunyai bulu putih yang menukik ke bawah di setiap matanya, itu menyatu dan membentuk tali di lehernya.

Penguin magellanic menghabiskan banyak waktu di lautan, mereka cenderung lebih aktif di siang hari. Mereka berkumpul bersama menjadi koloni perkembang biakan, biasanya mencapai 200,000-400,000 penguin. Selama periode tersebut, mereka berada di darat dan membangun sarang di pinggiran pantai berpasir atau tebing berbatu.

Setelah musim kawin usai, mereka bermigrasi ke utara yang membuatnya hidup di lautan terbuka. Dibandingkan spesies lainnya, penguin magellanic jauh lebih teritorial dan melindungi wilayahnya dari pengganggu.

Saat penguin magellanic kepanasan, mereka akan melepaskan beberapa bulu di sekitar matanya untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Bulu tersebut akan tumbuh kembali saat suhu lebih rendah. Selain itu, mereka juga akan merentangkan sayapnya ke samping untuk meningkatkan sirkulasi udara. Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, terkadang penguin magellanic akan terengah-engah seperti anjing untuk menenangkan diri, lho.

Warna tubuh penguin magellanic ternyata sangat bermanfaat sebagai kamuflase, lho. Itu bisa melindunginya dari pemangsa potensial. Punggung hitamnya memungkinnya menyatu dengan lingkungan dan menyamarkan diri dari perhatian mereka yang melihat dari atas ke bawah. Sementara itu, perut putihnya menyatu dengan langit dan salju di sekitarnya, itu bisa melindunginya dari pemangsa yang berada di bawah lautan.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa penguin magellanic mempunyai kelenjar garam yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Mereka menyerap banyak air asin saat berenang melintasi lautan, karenanya, mereka harus mengeluarkan garam dari tubuhnya. Kelenjar garam tersebut terlatak di dekat matanya.

Sistem perkawinan penguin magellanic adalah monogami, mereka membentuk hubungan yang berlangsung selama beberapa musim kawin. Masa pendekatan dan musim kawin biasanya terjadi antara bulan September dan Februari. Betina bisa menghasilkan dua telur yang dierami selama 39-42 hari oleh kedua induknya, mereka mengambil bagiannya setiap 10-15 hari.

Penguin magellanic memiliki adaptasi fisik yang sangat berguna untuk kelangsungan hidupnya, seperti kelenjar garam dan warna tubuhnya yang unik. Populasinya saat ini mengalami tren penurunan tapi mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN, penyebarannya masih banyak, total populasinya kisaran 1.1 dan 1.6 juta pasangan. Tertarik melihat mereka secara langsung?