Pinna nobilis merupakan spesies kerang yang biasa disebut dengan nama noble pen shell atau fan mussel (kerang kipas). Hewan endemik laut Mediterania ini terkenal akan serat yang dihasilkannya. Serat ini sangat langka dan bernilai tinggi.
Terdapat pula beberapa fakta menarik lainnya dari Pinna nobilis. Penasaran ada apa saja? Yuk, simak informasinya berikut ini!
Pinna nobilis merupakan salah satu spesies yang menjadi hewan endemik di wilayah laut Mediterania. Dilansir dari IUCN Red List, spesies kerang ini tersebar mulai dari wilayah Spanyol hingga Turki. Kerang ini dapat ditemukan di sepanjang pantai utara dan selatan, serta bagian pesisir kepulauan Mediterania.
Spesies kerang ini merupakan salah satu hewan yang hidup di lautan. Dilansir dari BlueMantaDiving.gr, Pinna nobilis umumnya ditemukan di dasar laut berpasir yang ada di padang lamun. Kerang ini dapat ditemukan hingga kedalaman 60 meter di bawah permukaan laut.
Pinna nobilis merupakan salah satu spesies kerang yang memiliki ukuran yang cukup besar. Dilansir dari AtlantisGozo.com, umumnya cangkang kerang ini memiliki panjang sekitar 30 cm hingga 50 cm. Adapun tinggi cangkangnya dapat mencapai 120 cm. Bentuk cangkangnya berbeda-beda tergantung dari wilayah habitatnya tinggal. Namun, cangkang ini cukup rentan terhadap adanya polusi dan kerusakan cangkang.
Kerang ini juga berinteraksi dengan makhluk hidup lain yang hidup di lingkungan habitatnya, seperti udang. Dilansir dari BlueMantaDiving.gr, pada saat cangkang kerang ini terbuka terkadang terdapat udang kecil yang hidup di dalamnya. Kerang ini akan memberikan perlindungan kepada udang. Adapun udang akan memperingatkannya saat ada kemungkinan bahaya. Udang akan menyengat kerang, sehingga kerang akan menutup rapat cangkangnya. Keduanya diperkirakan saling bersimbiosis mutualisme.
Kerang ini akan menempelkan cangkangnya pada batu. Dilansir dari AtlantisGozo.com, spesies kerang ini akan menempel pada batu dengan menggunakan serat byssus yang cukup kuat. Mereka akan menghasilkan serat byssus dari kelenjar byssus. Serat byssus sendiri berupa serat-serat yang terdiri dari keratin dan protein lain. Panjang serat byssus sendiri dapat mencapai 6 cm.
Serat byssus yang dihasilkan oleh spesies kerang ini ternyata dapat digunakan untuk membuat bahan tekstil. Dilansir dari IUCN Red List, serat byssus dari Pinna nobilis dapat menghasilkan bahan tekstil dengan nilai yang tinggi, seperti sutra. Kain yang dibuat dari serat byssus sangat berharga dan juga mahal. Bahkan serat byssus telah mulai dieksploitasi sejak zaman Mesir awal dan Romawi.
Spesies kerang yang berharga ini ternyata keberadaannya saat ini terancam punah. Dilansir dari IUCN Red List, Pinna nobilis masuk dalam kategori konservasi Critically Endangered (sangat terancam punah).
Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, diantaranya akibat adanya perubahan iklim, perubahan jaringan makanan, spesies invasif, adanya kontaminan di lingkungan, hingga hilangnya habitat tempat tinggalnya. Selain itu, eksploitasi serat byssus pada kerang ini juga menjadi salah satu penyebab keberadaan kerang ini berkurang. Bahkan di beberapa negara, kerang ini masih ditangkap secara ilegal.
Pinna nobilis dapat menghasilkan serat byssus yang bernilai tinggi, seperti sutra. Namun saat ini, keberadaan kerang ini sudah sangat terancam punah.