Timun atau mentimun merupakan sejenis buah yang memiliki ukuran memanjang dengan warna hijau. Meski dianggap sebagai buah, namun nyatanya timun justru memiliki perlakuan selayaknya sayur.
Biasanya timun kerap dikonsumsi sebagai lalapan atau pun untuk side dish dari hidangan utama. Meski begitu, kamu dapat menyimak beberapa fakta menarik berikut ini mengenai keberadaan dari timun.
Setiap tanaman biasanya memiliki sejarah tersendiri tentang asal dari kapan tanaman tersebut ditemukan. Tentu saja timun juga memiliki sejarah tersendiri yang sangat unik dan tak kalah menarik untuk disimak.
Dilansir The Canadian Encyclopedia, timun sebetulnya sudah aktif dibudidayakan selama kurang lebih 3000 tahun di Asia Barat, bahkan termasuk Tiongkok dan kemudian menyebar ke daratan Eropa seperti Yunani dan Italia. Ada pula catatan yang mengatakan bahwa timun sudah mulai muncul di Prancis pada abad-9 dan kemudian Inggris pada abad-14. Dengan demikian, jelaslah bahwa memang keberadaan timur sudah ada sejak lama.
Timun merupakan salah satu tanaman yang cukup populer untuk proses budidaya. Hal ini jelas terlihat dari banyaknya orang membudidayakan timun sebagai salah satu komoditas yang cukup mudah untuk ditanam.
Dilansir Bonnie Plants, idealnya menanam timun cukup dengan menempatkannya dengan jarak 36-60 inci saja pada area yang aktif disinari matahari dan tanah yang subur. Selain itu, drainase juga haruslah baik dan penggunaan komposnya dipadukan dengan bahan organik lain. Timun juga tak membutuhkan perawatan khusus, sehingga bisa tumbuh dengan baik.
Timun menjadi salah satu jenis tanaman yang cocok untuk menghindari risiko dehidrasi. Alasannya karena ternyata kandungan air yang dimiliki oleh tanaman ini sangatlah banyak.
Dilansir Bupa UK, timun mengandung setidaknya sekitar 96 persen air. Kandungan ini menjadi yang tertinggi diantara bahan makanan yang lainnya. Tak heran jika timun cocok untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Sudah bukan rahasia umum lagi jika timun memang memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Hal inilah yang membuat pengonsumsian timun menjadi cukup sering dan sangat dianjurkan.
Dilansir WebMD, kandungan air pada timun dapat membuatmu tetap terhidrasi. Selain itu, kandungan seratnya mampu mencegah masalah pencernaan. Kandungan vitamin K pada timun ampuh untuk menjaga kesehatan tulang dan vitamin A di dalamnya dapat membantu meningkatkan sistem imun, reproduksi, dan penglihatan.
Timun tentu saja dianggap sebagai salah satu komoditas yang cukup menjanjikan. Hal ini karena memang pemanfaatan timun juga cukup besar pada berbagai aspek. Tak heran jika ada banyak negara yang menjadikan timun sebagai komoditas utamanya.
Dilansir Atlas Big, Tiongkok menjadi negara dengan hasil produksi timun terbesar di dunia, yaitu sekitar 70.3 juta ton produksi per tahunnya. Angka ini bahkan berhasil membuat Tiongkok mendominasi 80 persen dari total produksi timun dunia.
Ada banyak sekali hal menarik dari timun yang jarang diketahui. Selain itu, timun juga dianggap memiliki manfaat penting untuk kesehatan tubuh. Apakah kamu sering mengonsumsi timun?