Induk ular harimau tidak akan mengurus anaknya setelah "melahirkan". (commons.wikimedia.org/Ron Knight)
Musim kawin ular harimau dimulai ketika musim semi di Australia. Para ular jantan akan saling bertemu dan bertarung demi memperebutkan betina yang ada di sekitarnya. Hanya pemenang dari pertarungan itulah yang berhak untuk kawin dengan sang betina.
Ketika pasangan ular ini sudah terbentuk, mereka akan kawin dalam durasi hingga 7 jam! Uniknya, berbeda dengan kebanyakan jenis ular lain di seluruh dunia yang akan bertelur di sarangnya, ular harimau justru akan "melahirkan" anak-anaknya, lho. Namun bukan berarti mereka benar-benar melahirkan layaknya mamalia, ya.
Dilansir Australian Museum, ular harimau merupakan salah satu contoh hewan ovovivipar. Setelah selesai kawin dengan jantan, betina akan bertelur dan menyimpannya di dalam tubuhnya. Ketika anak-anak ular sudah tumbuh dengan sempurna, maka sang induk akan mengeluarkannya layaknya sedang melahirkan anak-anak ular.
Dalam satu kali masa kawin, ular harimau betina bisa melahirkan 15—30 ekor. Hebatnya lagi, anak-anak ular harimau sama sekali tidak dirawat oleh induknya dan harus bisa hidup mandiri sesaat setelah keluar dari perut sang induk.
Di habitat alaminya, ular harimau sebenarnya hanya memakan hewan-hewan kecil, semisal pengerat, kadal, burung, katak, atau ikan. Walaupun mangsanya relatif kecil, bisa dari ular ini merupakan salah satu yang paling bahaya sehingga masyarakat sangat diimbau agar menjauh jika bertemu ular ini.
Perlu diingat, kendati penawar racun untuk bisa ular harimau sudah ditemukan, bukan berarti manusia bisa menganggap enteng efek gigitan dari ular ini. Dengan perawatan yang keliru atau lamban, nyawa manusia bisa sangat terancam jika digigit oleh ular yang satu ini.
Demikian beberapa fakta menarik ular harimau yang harus kamu ketahui, semoga bermanfaat!