Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hiu (unsplash.com/Thomas Borb)

Ketika mendengar nama hiu, apa yang terlintas dalam pikiranmu? Mengerikan, kuat, misterius dan masih banyak lainnya. Mereka telah menghuni lautan dan dilabeli sebagai hewan berbahaya.

Tapi akan lebih baik jika kamu bisa mengenal hiu untuk mengonfirmasi seberapa berbahaya mereka. Berikut faktanya!

1. Ada lebih dari 500 spesies hiu

Hiu great white (unsplash.com/Alex Steyn)

Melansir ZSL, ada lebih dari 500 spesies hiu dan hanya tiga jenis yang dilaporkan bertanggungjawab untuk sebagian besar serangan terhadap manusia. Tiga spesies hiu tersebut ialah great white shark, bull shark dan tiger shark. Faktanya, serangan terhadap manusia jarang terjadi, tetapi ada banyak hiu yang dibunuh oleh manusia dan seperempat spesies hiu di dunia sekarang terancam punah.

2. Hiu tidak memiliki tulang

Hiu tiger (unsplash.com/Gerald Schombs)

Melansir Noaa Fisheries, hiu menggunakan insang mereka untuk menyaring oksigen dari air. Hiu termasuk dalam jenis ikan khusus yang dikenal sebagai elasmobranchs berarti ikan yang terbuat dari cartilaginous tissues, hal yang sama dengan bahan pembuat telinga dan ujung hidungmu. Rangka cartilaginous mereka lebih ringan dari tulang dan hati besar mereka penuh minyak dengan kepadatan rendah, keduanya membantu hiu untuk mengapung.

Walaupun hiu tidak memiliki tulang, mereka masih bisa menjadi fosil. Seiring bertambahnya usia, hiu menyimpan garam kalsium di kerangka cartilage untuk memperkuatnya. Rahang kering hiu yang besar dan padat juga mirip dengan tulang. Ini memungkinkan hiu menjadi fosil.

3. Hiu hammerhead memiliki bidang penglihatan 360 derajat

Hiu hummerhead (unsplash.com/Jonas Allert)

Melansir Treehugger, bentuk kepala hammerhead yang aneh membuatnya menonjol. Mata mereka berada di ujung kepala yang memanjang sehingga mereka memiliki penglihatan binokular yang sangat baik. Mata sebagian besar hiu berada di sisi kepala mereka, bukan di depan, yang berarti penglihatan stereo mereka tidak baik. Sementara hiu hammerhead memiliki bidang penglihatan 360 derajat. Titik buta hiu hammerhead adalah di atas dan di bawah kepalanya.

4. Hiu telah ada sejak ratusan juta tahun yang lalu

Hiu (pexels.com/Mile Ribeiro)

Melansir Noaa Fisheries, berdasarkan skala fosil yang ditemukan di Australia dan Amerika Serikat, hipotesis para ilmuwan mengatakan bahwa hiu pertama kali muncul di lautan sekitar 455 juta tahun yang lalu. Vertebra mengandung sepasang konsentris pita buram dan tembus cahaya. Pasangan pita tersebut dihitung seperti cincin yang ada pada pohon. Para ilmuwan menetapkan usia hiu berdasarkan dari hal tersebut.

Jika hiu memiliki 10 pasang pita, maka umurnya dianggap 10 tahun. Walaupun studi terbaru yang dilakukan menunjukkan bahwa asumsi tersebut tidak selalu benar.

5. Hiu bisa tidak sadarkan diri

Whale shark (unsplash.com/Sebastian Pena Lambarri)

Melansir Treehugger, hiu bisa memasuki kondisi tonic immobility, di mana mereka berada dalam kondisi tidak aktif sementara. Hal ini dikarenakan hiu terbalik dan menjadi bingung. Pori-pori sensorik yang berada di moncong hiu akan mendeteksi dan menstimulasi keadaan tersebut, ini membuat hiu rileks dan mulai bernapas dalam-dalam serta berirama, seolah-olah hiu terhipnotis.

Kondisi ini sangat menguntungkan bagi peneliti karena memudahkan mereka menaklukkan hiu, walaupun tujuan evolusionarnya belum dipahami dengan jelas. Dikatakan kondisi ini sebagai strategi pertahanan diri seperti berpura-pura mati, walaupun mereka adalah pemangsa. Atau bisa jadi sebagai taktik berburu.

6. Hiu kehilangan puluhan ribu gigi sepanjang hidupnya

Hiu (unsplash.com/Karen Zhang)

Melansir WWF, hiu secara terus-menerus melepaskan dan mengganti giginya. Mereka kehilangan sebanyak 30,000 gigi seumur hidup. Akan tetapi, hiu memiliki banyak baris gigi dan jumlahnya bervariasi tergantung spesiesnya. Setiap hiu kehilangan satu gigi, maka gigi belakang akan bergerak maju untuk menggantikannya. Hal ini bisa terjadi sebab gigi hiu tidak tertanam di rahangnya, tetapi menempel di kulit yang menutupinya.

7. Hiu memiliki indera keenam

Hiu (unsplash.com/David Clode)

Melansir Treehugger, hiu memiliki elektroreseptor yang juga dikenal sebagai ampullae of lorenzini terletak di ujung moncongnya. Karenanya, hiu bisa mendeteksi medan listrik di dekatnya. Setiap makhluk kecil lainnya memancarkan medan listrik kecil, sehingga hal ini sangat menguntungkan hiu ketika berburu. Para ilmuwan juga menganggap bahwa reseptor dapat membantu hiu untuk mengikuti arus air dan berfungsi sebagai kompas untuk menjelajahi lautan luas.

Benar bahwa dengan ukuran hiu yang besar dan kemampuan luar biasa untuk mendeteksi mangsa, hiu pantas menjadi predator puncak. Kondisi di mana hiu menyerang manusia biasanya karena mereka salah mengiranya sebagai mangsa, sebaliknya manusia telah membunuh banyak hiu. Fakta apa yang baru kamu ketahui?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team