Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Peacock Butterfly, si Cantik Licik Mengelabui Pemangsa

peacock butterfly (pixabay.com/galadrim)

Salah satu spesies kupu-kupu yang indah adalah peacock butterfly, perpaduan warnanya menarik perhatian! Mereka berada dalam famili Nymphalids dan memiliki nama ilmiah Aglais io. Lebar kepakan sayapnya mencapai 6--7 sentimeter, cukup besar untuk seukuran kupu-kupu. Spesies ini mudah dikenali dengan warna oranye-merah yang mencolok. Ada bintik mata berwarna biru di sayapnya.

Bagian bawah sayapnya berwarna kusam dan hampir terlihat seperti hitam, menyerupai dedaunan yang sudah mati. Biasanya betina berukuran lebih besar dibandingkan jantan. Jika tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai mereka, tidak ada salahnya membaca fakta-fakta di bawah ini.

1. Tersebar di Eropa dan Asia

peacock butterfly (pixabay.com/Steve Bidmead)

Kupu-kupu cantik ini bisa kamu temui di seluruh Eropa dan arae beriklim sedang di Asia, khususnya Jepang. Di wilayah penyebarannya, peacock butterfly biasanya berada di hutan, ladang, padang rumput, padang penggembalaan, kebun dan taman. Animal Diversity menginformasikan bahwa kupu-kupu ini bisa hidup di berbagai habitat di dataran rendah, perbukitan bahkan hingga pegunungan dengan ketinggian mencapai 2.500 meter.

2. Menu makannya menyesuaikan musim

peacock butterfly (pixabay.com/Jurgen)

Memangnya apa saja yang bisa dikonsumsi oleh kupu-kupu, bukankah hanya nektar? Berdasarkan informasi dari ThoughtCo, peacock butterfly dewasa memakan nektar dari tanaman berbunga musim panas seperti onak (tanaman berduri) dan ragwort (tanaman dalam genus Senecio), getah pohon dan honeydew (embun madu), biasanya pada pertengahan Juli hingga musim dingin.

Sementara pada awal musim gugur, peacock butterfly bisa mengonsumsi buah busuk untuk menyimpan lemak tubuh, sumber energinya saat berhibernasi. Dalam bentuk ulat, mereka memakan daun tanaman tempatnya diletakkan, biasanya berupa jelatang dan hop (tanaman yang rasanya pahit dan punya aroma khas).

3. Di mana mereka berhibernasi?

peacock butterfly (pixabay.com/MabelAmber)

Selama musim dingin, kupu-kupu dewasa memilih ruang gelap untuk berhibernasi. Biasanya berada di dalam gudang kecil penyimpanan alat berkebun, kaya atau barang lainnya dan lubang pepohonan. Peacock butterfly akan melipat sayapnya ke atas lalu tidur. Warna sayapnya yang kusam membantunya berbaur dengan lingkungan sekitar. Mereka baru bangun dari hibernasi panjang pada musim semi, dilansir Woodland Trust.

4. Bagaimana caranya melindungi diri?

peacock butterfly (pixabay.com/Couleur)

Untuk melindungi dirinya, peacock butterfly punya banyak trik, lho. Bintik seperti mata pada kupu-kupu ini merupakan mekanisme pertahanan dirinya dari pemangsa. Ketika sedang bertengger, sayapnya terlipat dan memperlihatkan warna kusam yang membuatnya sulit dideteksi. Jika pemangsa mendekat, mereka membuka sayapnya dengan cepat untuk menunjukkan bintik matanya. Hal tersebut memberikan efek kejut yang cukup efektif mengalihkan perhatian pemangsa.

Akan tetapi, tidak semua peacock butterfly punya bintik seperti mata. Spesies tersebut dikenal sebagai spesimen buta, tapi keberadaannya jarang terlihat. Lalu, bagaimana mereka melindungi diri dari pemangsa? Kupu-kupu ini punya cara lain, yaitu menggesekkan sayapnya untuk menghasilkan suara desisan. Suara tersebut bisa membuat beberapa pemangsa menjauh.

5. Sistem perkawinan peacock butterfly

peacock butterfly (pixabay.com/Christina Horn)

Musim kawin peacock butterfly tejadi pada bulan Mei, setelah hibernasi dan sebelum waktu kematiannya. Setelah kawin, betina menempatkan telur-telurnya yang sangat banyak di bawah dedaunan, biasanya mencapai 500 telur. Butuh waktu 1--2 minggu untuk larva menetas, tubuhnya hitam dengan bintik putih serta duri hitam di punggungnya.

Menariknya, mereka bekerja sama membuat jaring komunal di atas daun tempatnya tinggal. Saat sumber makanan habis, larva akan berpindah pada bagian lain tanaman dan membuat jaring baru lagi.

Tidak hanya penampilannya yang indah, peacock butterfly punya gaya hidup yang cukup menarik, bukan? Mereka memanfaatkan keindahannya untuk mengelabui pemangsa. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN dan tren populasinya masih stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us