Petir adalah fenomena alam yang terjadi saat adanya kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh. Peristiwa ini bisa terjadi karena adanya pelepasan muatan positif maupun negatif yang terdapat di dalam awan.
Salah satu petir yang cukup terkenal adalah petir Catatumbo yang terjadi di atas muara sungai Catatumbo, Venezuela. Petir ini memiliki frekuensi kilat yang berbeda-beda setiap tahunnya. Berikut beberapa fakta tentang petir Catatumbo.
Menurut penelitian dalam jurnal American Meteorological Society, zona Catatumbo di danau Maracaibo dianggap sebagai titik petir terbesar di Bumi. Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan oleh NASA dari 1997 hingga 2015.
Petir ini juga dikenal dengan nama "Mercusuar Catatumbo" atau "Badai Catatumbo yang Tak Pernah Berakhir". Para turis bisa mengikuti tur dengan perahu pada malam hari untuk menikmati badai kilat yang memukau ini.
Menurut artikel ilmiah berjudul The Catatumbo Lightning: A Review, petir Catatumbo yang terjadi secara terus-menerus diakibatkan oleh mekanisme angin dan kondisi topografi di wilayah tersebut, khususnya di pertemuan selatan danau dengan sungai Catatumbo.
Sungai Catatumbo dikelilingi oleh pegunungan Andes di tiga sisi dan menyisakan bukaan di bagian utara. Hal ini menyebabkan uap air yang naik ke udara terjebak di antara lereng. Pada malam hari, angin dingin yang bertiup dari puncak gunung akan bertabrakan dengan udara yang lembap dan membentuk kumulonimbus.
Tetesan air hangat dan kristal es yang saling bertabrakan akan memancarkan muatan listrik yang dahsyat dan membentuk petir secara terus-menerus.
Angin, temperatur, dan kelembapan memiliki peran penting untuk menghasilkan petir. Dilansir laporan The Guardian, kekeringan parah yang terjadi pada tahun 2010 sempat menghentikan badai petir yang terus-menerus ini.
Hal ini juga menyebabkan penduduk daerah tersebut sempat khawatir. Beberapa bulan kemudian, badai yang lebih besar terjadi. Ini diduga karena perpindahan cuaca yang sangat kering ke cuaca yang lebih lembap.
Dilansir Mental Floss, pada 24 Juli 1823, badai listrik bertindak seperti mercusuar bagi angkatan laut, Laksamana José Prudencio Padilla, yang berhasil mengalahkan kapal Spanyol dalam pertempuran di danau Maracaibo.
Itu merupakan pertempuran terakhir yang menentukan kemerdekaan Venezuela. Petir Catatumbo menjadi faktor yang membantu Venezuela mendapatkan kemenangan tersebut. Tidak hanya itu, sebuah mitos terkenal juga mengatakan petir ini menggagalkan serangan Inggris pada tahun 1595.
Penduduk asli yang tinggal di sekitar danau Maracaibo sangat bangga dengan petir Catatumbo. Orang Bari percaya bahwa peristiwa petir tersebut diakibatkan oleh ratusan kunang-kunang ajaib. Di sisi lain, Orang Wayuu menganggap itu sebagai ulah arwah yang sudah meninggal.
Pada abad ke-20, ketika foto dan pengambilan gambar badai mulai beredar di media, orang-orang Venezuela, khususnya negara bagian Zulia, mengadopsi fenomena ini sebagai simbol bendera mereka. Beberapa lagu tradisional negara bagian Zulia juga menyebutkan fenomena petir ini.
Petir Catatumbo merupakan fenomena alam yang luar biasa. Walaupun terdengar menyeramkan, petir ini menjadi objek wisata yang banyak digemari. Kamu bisa menikmati fenomena ini dengan mengunjungi negara bagian Zulia.