Fakta R. Sharath Jois, Pewaris dan Guru Yoga Ashtanga Dunia

R. Sharath Jois, yang akrab dipanggil Guruji, dikenal sebagai pewaris utama Ashtanga Yoga, gaya yoga yang memadukan pernapasan dengan gerakan yang dinamis. Sebagai cucu dari K. Pattabhi Jois, pendiri Ashtanga Yoga modern, Sharath mengabdikan hidupnya untuk mempertahankan kemurnian ajaran yoga ini sekaligus membagikannya ke seluruh dunia.
Dedikasi dan disiplin tinggi yang ia tunjukkan membuatnya dihormati oleh ribuan praktisi. Pada 11 November 2024, Guruji tutup usia, tetapi warisan dan ajarannya akan terus menginspirasi. Mari mengenal beberapa fakta menarik tentang Sharath Jois yang bisa memberi semangat dalam perjalanan yoga kita.
1. Pewaris langsung dari tradisi ashtanga yoga
Sharath Jois adalah cucu dari K. Pattabhi Jois, tokoh besar yang mengembangkan ashtanga yoga modern. Sejak kecil, Sharath telah dibimbing langsung oleh kakeknya untuk mendalami dan mempraktikkan tradisi yoga ini. Setelah Pattabhi Jois wafat, Sharath melanjutkan ajaran dan tradisi Ashtanga Yoga di K. Pattabhi Jois Ashtanga Yoga Institute (KPJAYI) di Mysore, India, yang dikenal sebagai pusat ashtanga yoga dunia.
2. Disiplin tinggi sejak usia muda
Sharath lahir pada 29 September tahun 1971 dan memulai latihan yoga di usia 7 tahun, dan saat remaja ia sudah rutin berlatih intensif setiap pagi. Ia berhasil menguasai seluruh seri ashtanga yoga, termasuk gerakan-gerakan kompleks yang membutuhkan kekuatan dan ketekunan luar biasa. Dedikasinya dalam latihan sejak usia muda telah menginspirasi banyak praktisi yang juga menghargai ketekunan sebagai bagian dari tradisi ashtanga.
3. Gaya mengajar yang fokus pada teknik dan napas
Sebagai guru, Sharath dikenal teliti dan fokus pada teknik yang benar. Ia sangat menekankan keselarasan tubuh (alignment) dalam setiap gerakan dan pentingnya sinkronisasi napas, dua prinsip dasar dalam Ashtanga Yoga. Di Sri K. Pattabhi Jois Ashtanga Yoga Shala di Mysore, Sharath memberikan perhatian penuh pada murid-muridnya, memastikan mereka memahami setiap gerakan dengan baik untuk merasakan manfaat maksimal dan menghindari cedera.
4. Pengajaran di tempat-tempat yang penuh nilai spiritual
Selain di KPJAYI dan Ashtanga Yoga Shala, Sharath juga mengadakan beberapa kegiatan spiritual di Sri Ramakrishna Ashrama, sebuah kuil di Mysore yang dikenal dengan atmosfernya yang tenang dan sakral. Kehadiran di tempat-tempat spiritual ini membantu murid-murid merasakan pengalaman mendalam yang bukan hanya sekadar latihan fisik, tetapi juga membawa makna spiritual dalam perjalanan yoga mereka.
5. Menjaga tradisi ashtanga yoga untuk generasi baru
Walaupun setia pada metode asli Ashtanga, Sharath juga terbuka terhadap kebutuhan praktisi modern. Ia telah menyesuaikan beberapa metode pengajarannya agar lebih mudah diterima oleh generasi saat ini, tanpa mengubah esensi asli dari ajaran kakeknya. Pendekatan ini memastikan ashtanga yoga tetap relevan di dunia yoga modern, menghubungkan tradisi dengan kebutuhan generasi baru yang ingin mendalami yoga sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Sebagai penerus tradisi ashtanga yoga, R. Sharath Jois membawa nilai-nilai yoga ini kepada generasi baru, menekankan pentingnya latihan yang konsisten, disiplin, dan kesungguhan hati. Baginya, yoga bukan sekadar latihan fisik tetapi juga jalan untuk menemukan ketenangan batin dan keseimbangan hidup. Dengan setia menjaga prinsip-prinsip lama sambil tetap terbuka pada kebutuhan masa kini, Sharath Jois mengajak kita menjadikan yoga sebagai bagian dari kehidupan. Meski Guruji telah berpulang, semangat dan ajarannya akan selalu hidup dalam diri para praktisi Ashtanga di seluruh dunia.