4 Fakta Menarik tentang Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis

Meskipun orang-orang Prancis dan Amerika memiliki beberapa motif berbeda untuk memberontak melawan pemerintah yang berkuasa, setidaknya terdapat tiga penyebab serupa yang menjadi pemicu utama dalam kedua revolusi tersebut.

Pertama, perjuangan ekonomi. Baik Amerika dan Prancis berurusan dengan sistem perpajakan yang mereka anggap diskriminatif dan tidak adil. Selain itu, keterlibatan Prancis dalam Revolusi Amerika, bersamaan dengan kebiasaan boros Raja Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette, telah membuat Prancis berada di ambang kebangkrutan.

Kedua, absolutisme kerajaan. Sementara koloni Amerika memberontak melawan kerajaan Inggris, Prancis bertujuan untuk mereformasi pemerintahan absolut Louis XVI.

Ketiga, hak yang tidak setara. Seperti Amerika, Prancis merasa bahwa hak khusus hanya diberikan kepada segmen masyarakat tertentu, yaitu kaum elit dan bangsawan.

Banyak ahli percaya bahwa ideologi yang memicu Revolusi Amerika telah menembus ke dalam budaya Prancis saat itu. Selama perang revolusi di Amerika, orang-orang Prancis bertempur bersama tentara Amerika, yang, dalam beberapa kasus saling bertukar nilai, ide, dan filosofi.

Salah satu gerakan ideologis kunci, yang dikenal sebagai Enlightenmen (pencerahan) adalah pusat pemberontakan Amerika. Gerakan "pencerahan" ini menekankan gagasan tentang hak alami dan kesetaraan bagi seluruh warga negara Amerika.

Gerakan Pencerahan memang dimulai di Eropa dan bukan menjadi hal baru bagi Prancis. Namun setelah gerakan ini berhasil membawa revolusi di Amerika, banyak yang percaya bahwa gerakan ini turut menginspirasi Revolusi Prancis juga.

Prancis yang sempat bersinggungan langsung dengan Amerika, dapat berhasil mengimplementasikan ide-ide Pencerahan ke dalam sistem politik baru mereka.

Majelis Nasional di Prancis bahkan menggunakan Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) Amerika sebagai model ketika menyusun Déclaration des droits de l'Homme et du citoyen (Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara) pada tahun 1789.

Sama seperti milik Amerika, deklarasi milik Prancis juga memasukkan filosofi Pencerahan, seperti persamaan hak dan kedaulatan rakyat di dalamnya.

Kemenangan Amerika atas Inggris dalam Perang Revolusi mungkin menjadi satu-satunya dampak terbesar pada Revolusi Prancis. Orang-orang Prancis melihat bahwa pemberontakan mungkin bisa berhasil, walau melawan kekuatan militer yang besar. 

Banyak ahli berpendapat bahwa kemenangan Amerika memberi mereka motivasi untuk memberontak. Pemerintah Amerika Serikat yang baru dibentuk juga menjadi model bagi para pembaru Prancis.

Ide-ide yang dulunya hanya pemikiran abstrak, seperti kedaulatan rakyat, hak-hak alamiah, pemeriksaan dan keseimbangan konstitusional, dan pemisahan kekuasaan, sekarang menjadi bagian dari sistem politik aktual yang berfungsi bagi kedua negara itu.

Meskipun sebagian besar sejarawan setuju bahwa Revolusi Amerika berdampak pada Revolusi Prancis (1789-1799), beberapa sarjana masih memperdebatkan signifikansi dan tingkat efek yang ditimbulkan olehnya.

Menurut mereka, Prancis adalah sebuah negara yang di ambang kehancuran finansial dengan sistem feodal dan monarki yang sudah ketinggalan zaman, dan telah menjadi tong mesiu yang sedang menunggu untuk meledak, dengan atau tanpa Perang Revolusi Amerika.

Faktor-faktor politik, sosial dan agama juga telah membangkitkan gairah orang Prancis untuk menuntut perubahan.

Meskipun ada perbedaan yang jelas antara motif untuk setiap pemberontakan dan bagaimana kedua perang itu berjalan, sebagian besar ahli percaya bahwa perang di Amerika setidaknya telah membuka jalan bagi pemberontakan Prancis.

Nah, itu tadi 4 fakta menarik antara Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis. Walau kedua revolusi tersebut terlihat serupa, namun keduanya tetap memiliki motif yang berbeda. Setidaknya orang Amerika telah memberikan model keberhasilan revolusioner yang berhasil bagi orang Prancis.