Ketika sedang ngumpul rame-rame dengan teman, apa yang kalian lakukan? Selain main bareng (mabar) Mobile Legends, main kartu UNO tak kalah seru. Bikin suasana menjadi lebih hidup!
Tetapi, tahukah kamu fakta sejarah seputar penciptaan kartu UNO? Pasti belum, kan? Daripada penasaran, langsung intip ke bawah!
Alkisah, Merle Robbins adalah seorang tukang cukur di Ohio, AS. Mengutip Gamesver, pria tersebut merupakan pecinta kartu dan senang bermain hingga berjam-jam bersama keluarganya.
Di tahun 1971, Merle dan putranya terlibat dalam perdebatan sengit mengenai aturan resmi Crazy Eights. Ini adalah permainan kartu untuk 2-7 orang.
Ujung-ujungnya, Merle malah membuat permainannya sendiri yang disebut UNO, yang artinya "satu" dalam bahasa Italia. Tujuannya adalah menjadi pemain pertama yang "membuang" semua kartu yang dimiliki.
Ketika hanya tersisa satu kartu di tangan, kita perlu mengatakan "UNO" sebelum membuangnya ke meja. Simple, isn't it?
Kartu UNO pertama dibuat oleh Merle dengan tangan di meja ruang makan. Tetapi, keberadaannya sekarang merupakan misteri. Kartu yang memiliki beberapa kesamaan dengan Crazy Eights ini awalnya hanya dimainkan oleh Merle dan keluarganya.
Lama-kelamaan, Merle menyadari potensi permainan yang ia ciptakan. Merle dan Marie (istrinya) sangat percaya pada permainan tersebut. Mereka mengeluarkan biaya sendiri untuk desain profesional dan produksi kartu supaya bisa dijual ke orang lain.
Saking totalitasnya, mereka sampai menjual rumah sebagai investasi! Selain itu, Ray (putranya) memberi sejumlah uang untuk membiayai pembuatan 5.000 set pertama.
Kartu UNO selesai diproduksi, kini saatnya untuk dijual! Merle sekeluarga menjualnya ke orang sekitar. Ketika popularitasnya mulai naik, Merle dan istrinya berkeliling untuk menjual permainan ciptaannya kepada siapa pun yang berminat.
Tidak hanya sekadar menjual, mereka juga mendemonstrasikan aturan permainannya. Mereka menyisihkan sebagian keuntungan untuk membeli mobil dan camping trailer, sejenis caravan untuk berkemah.
Mereka berusaha tampil seprofesional mungkin. Mobil dan caravan-nya pun diberi papan nama besar dengan tulisan "Uno: Best Game in America". Strategi yang bagus!
5.000 set pertama berhasil terjual di Ohio, Texas, dan Florida. Lalu, mereka memproduksi 10.000 set baru. Mereka mengubah strategi penjualan, yaitu menggandeng toko ritel dan menitipkan permainan ciptaannya untuk dijual, dilansir Gamesver.
Awalnya, hanya gerai ritel kecil di Ohio yang menjual kartu UNO. Lambat laun, gerai yang lebih besar dari daerah lain mulai menyediakan permainan tersebut. Jangkauannya semakin luas dan peminatnya semakin tinggi!
Merle dan Marie tidak bisa menolak ketika Bob Tezak, Bill Apple, dan Ed Ackeman menawarkan untuk membeli UNO. Mereka ingin memasarkan permainan tersebut ke seluruh dunia.
Di tahun 1972, hak UNO dijual ke mereka bertiga, yang kemudian membentuk International Games Inc. Selain memberi 50.000 dolar AS di muka, perusahaan itu membagi royalti 10 sen untuk setiap salinan yang terjual.
Setelah menjual semua stok yang telah diproduksi sebelumnya, Bob Tezak memutuskan untuk memperbarui merek serta menyertakan instruksi permainan yang jelas. Paketnya pun dibuat menarik secara estetika.
Karena terlihat lebih profesional dan menarik perhatian, orang-orang mulai mencari kartu UNO di toko mainan dan gerai ritel. Penjualannya melonjak di tahun 1980-an. Everybody wants to try it!
Kesuksesan UNO mulai dilirik oleh industri mainan. Banyak produsen mainan global yang ingin membeli UNO, tetapi Bob Tezak selalu menolaknya. Terutama pada tahun 1980-1991.
Tetapi, pendiriannya mulai goyah di tahun 1992. Mattel Inc membeli International Games Inc, termasuk permainan UNO. Hingga saat ini, UNO diproduksi dan dijual ke seluruh dunia oleh Mattel Inc.
Menurut NPD Group U.S. Retail Tracking Report, UNO merupakan permainan kartu dengan penjualan nomor satu di dunia pada tahun 2018. Suatu pencapaian yang luar biasa!
Siapa yang akan menyangka bahwa permainan kartu sederhana yang dibuat di rumah untuk kesenangan pribadi bisa meraih kesuksesan global seperti ini? Diperkirakan, UNO terjual sebanyak jutaan salinan di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia.
Sayangnya, Merle Robbins tidak bisa menyaksikan kejayaan UNO secara langsung karena ia meninggal di tahun 1984. Mengutip The New York Times, pria itu meninggal di usia 72 tahun di Good Samaritan Hospital.
Nah, itulah fakta sejarah seputar penciptaan kartu UNO yang dirangkum khusus untukmu. Semoga bisa memperkaya wawasan!