ilustrasi plester anak (pexels.com/CDC)
Pada tahun pertama, tidak banyak produk yang terjual karena konsumen belum mengenalnya. Perusahaan kemudian memasarkan keliling di kalangan dokter, apoteker, hingga penjual daging. Metode ini ternyata membuat penjualannya meningkat. Pada beberapa kesempatan, plester juga dibagikan gratis pada pasukan perang yang dikemas dalam kotak P3K tentara sebagai publisitasnya.
Pada tahun 1924, perusahaan menemukan mesin untuk memproduksi plester secara massal. Sejak saat ini, plester juga mengalami modifikasi ukuran, yaitu hanya sekitar 7 x 2 cm dan dijual dalam bentuk precut yang dibungkus secara individual seperti yang kita jumpai saat ini.
Pada tahun 1956, produksi plester terus ditingkatkan dengan berbagai inovasi, seperti penambahan dekorasi yang ramah anak. Kemudian pada 1997, diperkenalkan plester dengan antibiotik. Dan tahun 2012, diperkenalkan plester dengan bantalan berlapis yang lebih efektif menyembuhkan luka. Di mana inovasi ini terus berkembang hingga saat ini.