Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Raja dan Ratu Peri dari tahun 1910 (commons.wikimedia.org/Artist unknown)

Ya, makhluk-makhluk kecil terbang mengelilingi alam semesta kita, namun ada dongeng tentang makhluk kecil yang disebut peri dan telah diceritakan selama berabad-abad lamanya. Salah satu penelitian tentang cerita rakyat tentang peri adalah "The Smith and the Devil" yang merupakan kisah dari Eropa dan diyakini diceritakan oleh orang-orang Proto-Indo-Eropa, yang berasal dari 6 ribu tahun yang lalu.

Meskipun begitu, peri memiliki sebutan yang berbeda di setiap negara. Nah, berikut adalah ikhtisar singkat tentang peri dan bagaimana mereka membentuk sejarah dan legendanya.

1. Peri dalam mitologi Yunani

lukisan Orpheus mempesona Nimfa, Dryad, dan Hewan oleh Charles Joseph Natoire (commons.wikimedia.org/Metropolitan Museum of Art)

Kebanyakan ahli menganggap peri adalah mitologi kuno. Sebagian besar tokoh mitologis seperti Apollo, Poseidon, Zeus, Aphrodite, Athena, Hestia, Hephaestus, Ares, Artemis, Demeter, Hera, dan Hermes adalah Dua Belas Dewa Olimpus yang sering berinteraksi dengan nimfa, satir, sirene, dan banyak lagi.

Timeless Myths menjelaskan bahwa nimfa adalah peri. Mereka juga disebutkan oleh penyair Yunani Homer dalam Iliad dan Odyssey pada abad kedelapan SM.

Nimfa digambarkan sebagai perempuan dan ditugaskan untuk merawat Bumi, mulai dari air, bunga, pohon, hingga angin. Oleh sebab itu, nimfa dianggap melindungi hutan dan hewan di dalamnya.

2. Legenda peri di Inggris

ilustrasi Raja dan Ratu Peri dari tahun 1910 (commons.wikimedia.org/Artist unknown)

Dilansir Historic UK, Inggris Raya mengklaim bahwa peri Inggris berasal dari abad ke-13, ketika sejarawan Gervase dari Tilbury menggambarkannya. Pada saat itu, banyak orang yang menolak menyebutkan nama peri, mereka justru menyebutnya "Orang Kecil" atau "Orang Tersembunyi".

Di Inggris, peri digambarkan memiliki sayap atau tanpa sayap, ada yang baik dan cantik, ada pula yang mengerikan. Dalam lingkaran agama, peri diyakini sebagai malaikat yang jatuh, baik dari Neraka atau pun Surga. Bahkan gereja Kristen mendukung keberadaan peri.

3. Penampakan peri oleh dua orang gadis yang menjadi viral di Inggris

Potret Frances Griffiths dengan Peri yang diambil pada tahun 1917, pertama kali diterbitkan pada tahun 1920 di The Strand Magazine. (wikipedia.org/Elsie Wright)

Pada 1917, dua orang sepupu bernama Frances Griffiths dan Elsie Wright bermain di Cottingley Beck di West Yorkshire. Di sana, gadis-gadis itu mengaku melihat peri, lapor Historic UK. Namun tidak ada orang yang percaya. Elsie akhirnya meminjam kamera ayahnya, dan kembali ke sungai untuk memotret peri tersebut.

Potret itu menggambarkan Frances bersama empat peri kecil yang memainkan instrumen dan menari di depannya. Arthur Wright, seorang fotografer profesional, yakin bahwa gambar itu palsu. Namun, ibu Elsie, Polly, percaya bahwa gambar itu nyata.

Lalu, Elsie dan Frances mengambil foto lain, menunjukkan Elsie bersama gnome (makhluk kecil serupa kurcaci). Bahkan penulis dan dokter Sir Arthur Conan Doyle terkesan dan membujuk gadis-gadis itu untuk menghasilkan lebih banyak foto pada 1920.

Selanjutnya, pada 1978, Museum of Hoaxes melansir kabar bahwa James Randi menemukan gambar peri yang sama persis dalam Princess Mary's Gift Book, yang diterbitkan pada 1915. Sayangnya, fakta tersebut kemudian terbantahkan pada 1981, Elsie Wright mengakui bahwa foto-foto itu palsu.

4. Legenda peri di Irlandia

ilustrasi Leprechaun (publicdomainpictures.net)

Cerita rakyat peri di Irlandia, berasal dari kepercayaan Celtic, Yunani-Romawi, dan Jerman. Legenda mereka dimulai dengan pendongeng pagan dan kemudian digabungkan dengan cerita rakyat Celtic dan Kristen yang berkembang menjadi cerita modern.

Leprechaun adalah peri Irlandia yang paling terkenal, sedikit nakal, dan mengenakan pakaian hijau. Jika seseorang bisa menangkap peri ini, si peri akan mengabulkan tiga permintaan orang tersebut.

Mark Doherty dalam buku Vagabond Tours of Ireland mengklaim bahwa hari ini, banyak orang Irlandia yang sudah tidak percaya akan keberadaan peri, namun mereka tetap menghormati kepercayaan nenek moyang mereka.

5. Dongeng kaum perempuan tentang kisah peri di Prancis

Salah satu halaman dari Fairy Tales oleh Countess d'Aulnoy. (commons.wikimedia.org/Countess d'Aulnoy)

Wonders and Marvels mengkonfirmasi bahwa dongeng tertulis paling awal dibuat oleh Countess Marie-Catherine d'Aulnoy pada 1697. Marie-Catherine d'Aulnoy mendirikan salah satu klub sastra pertama untuk perempuan di Paris. Para perempuan ini menghasilkan dua pertiga dari cerita yang diketahui Prancis antara tahun 1690 dan 1715.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam "French Fairy Tales and Legends", antara tahun 1871 sampai 1914, ratusan buku cerita rakyat tentang dongeng, legenda, dan lagu diterbitkan. Mereka berbagi ikatan yang sama, kebanyakan berpusat pada peri. Buku tentang kisah peri sangat populer sampai Perang Dunia I tetapi dilanjutkan setelah Perang Dunia II.

6. Legenda peri Amerika

ilustrasi peri oleh Richard Doyle (dok. The Metropolitan Museum of Art)

Ketika pemukim bermigrasi ke Amerika, legenda peri menghasilkan beberapa cerita rakyat yang masih dibicarakan sampai sekarang. Sejarah peri Amerika diwarnai dengan budaya Irlandia dan juga dipengaruhi oleh Skotlandia, sera tomtra dari Finlandia.

Penduduk asli Amerika juga memiliki peri mereka sendiri, yang dikenal sebagai "orang kecil," ungkap Other Worldly Oracle. Makhluk kecil ini membantu anak-anak tetapi juga mengajari dan memberikan kekuatan kepada para dukun. Suku Shoshone menyebut mereka Nimerigar. Sementara itu, suku Cherokee memiliki tiga jenis peri yang berbeda: Dogwoods yang baik hati, laurels yang nakal serta rocks yang hidup berdasarkan territori dan agresif.

7. Peri-peri yang baik

ilustrasi peri merfolk, Ulysses dan Sirene (commons.wikimedia.org/Herbert James Draper)

Di seluruh dunia, peri hadir dalam ratusan bentuk dan sifat yang berbeda-beda, dan banyak dari mereka ramah dan suka menolong. Brownies, misalnya, adalah peri yang suka membantu membereskan pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan sampingan.

Beberapa peri yang paling memikat adalah "merfolk". Seperti dijelaskan oleh Real Fairies adalah putri duyung yang hidup di laut, berburu makanan, dan mengawasi anak-anak mereka. Gnome adalah orang-orang kecil pemalu yang mengenakan topi merah, kemampuan mereka yang paling menonjol adalah menyembuhkan hewan yang sakit dan terluka.

Ada juga salah satu peri paling terkenal, yaitu ibu peri. Mereka suka memberikan nasihat yang bijaksana, memberikan hadiah seperti kecantikan dan nyanyian yang indah, serta selalu melindungi anak-anak mereka. Ibu peri akan mengawasi kelahiran bayi, serta pembaptisannya, menjaga agar bayi itu tidak diculik peri jahat. Namun, jika ibu peri marah, ia mampu mengeluarkan kutukan.

8. Peri-peri jahat

ilustrasi peri Banshee (commons.wikimedia.org/Michael1010)

Selain peri baik, ada pula peri jahat, salah satunya leprechaun yang suka menipu, hingga mereka yang menculik anak-anak. Namun, semua peri bisa menjadi jahat jika diperlakukan dengan cara yang salah.

The Origins of Fairies memiliki daftar peri yang selalu jahat, di antaranya banshees, goblin dan bug-a-boos, serta Black Annis. Di Amerika, ada Jack-o-Lantern, yang menghantui daerah berawa dan memikat para pelancong lalu menculik mereka.

9. Legenda Peri Gigi

ilustrasi anak kecil tersenyum (pxhere.com)

Di Amerika, Peri Gigi menjadi makhluk legenda terbaik sejauh ini. Peri Gigi membawa satu hadiah berupa uang yang ditinggalkan di bawah bantal seorang anak yang giginya tanggal. Meskipun Peri Gigi menjadi tradisi sejak tahun 1900, dokumentasi tertulis pertamanya ada dalam sebuah drama tahun 1927 yang ditulis oleh Esther Watkins Arnold.

Di Eropa, hanya gigi keenam yang tanggal yang dianggap cukup istimewa untuk diberikan hadiah. Di Prancis, Peri Gigi adalah tikus atau kelinci. Di Spanyol, Ratoncito Perez adalah hewan pengerat kecil yang meninggalkan hadiah untuk ditukar dengan gigi. Namun, tradisi Prancis-lah yang paling diikuti oleh Amerika.

Anak-anak Prancis menempatkan gigi mereka yang tanggal di sepatu dan menerima koin di pagi harinya. Namun, berbeda dengan anak-anak Amerika yang menempatkan gigi tanggal mereka di bawah bantal. Akan tetapi, perlu diketahui, ya, yang meninggalkan uang itu bukan peri sebenarnya, melainkan ibu atau ayah dari anak tersebut yang giginya tanggal, karena praktik ini sudah menjadi tradisi.

Mau percaya atau tidak dengan keberadaan peri, tapi fakta membuktikan bahwa peri hanyalah legenda dan cerita rakyat yang tersebar luas di seluruh dunia. Kalau kalian sendiri bagaimana, apakah kalian percaya dengan adanya peri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team