Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Monyet-lolong mengeluarkan lolongan lantangnya. (commons.wikimedia.org/Ibamagov)
Monyet-lolong mengeluarkan lolongan lantangnya. (commons.wikimedia.org/Ibamagov)

Intinya sih...

  • Monyet-lolong merupakan jenis monyet pemakan daun asli Amerika Tengah dan Selatan. Ia terdiri dari 14 spesies dalam genus Alouatta.
  • Rata-rata monyet-lolong memiliki panjang tubuh sekitar 70 cm ditambah dengan ekor yang bisa tumbuh hingga 75 cm.
  • Mereka menghabiskan sekitar 70 persen waktunya untuk mengunyah dedaunan.

Kalau lagi jalan-jalan ke hutan hujan Amerika Tengah dan Amerika Selatan, ada kemungkinan kamu akan mendengar suara raungan menggelegar. Eits, itu bukan harimau, kok! Suara itu asalnya dari sejenis primata pemakan daun bernama monyet-lolong atau howler monkey.

Ya, monyet-lolong sangat populer karena suara lolongannya yang sangat keras dan menggelegar bagaikan raungan harimau. Meski terdengar seram, monyet-lolong hewan yang damai dan suka makan daun. Tahukah kamu kalau monyet-lolong merupakan salah satu mamalia darat dengan suara terkeras di dunia? Bagaimana cara monyet-lolong mengeluarkan suara sekeras itu? Simak, tujuh fakta terunik monyet-lolong atau howler monkey yang perlu kamu tahu berikut ini! 

1. Mereka jenis monyet Dunia Baru terbesar

monyet-lolong di atas pohon (commons.wikimedia.org/Dr. Ariel Rodriguez-Vargas)

Monyet-lolong atau howler monkey merupakan jenis monyet pemakan daun asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Menurut laman Animal Diversity, mereka terbagi jadi 14 spesies dan dikelompokkan dalam genus Alouatta. Monyet-lolong berkerabat dengan monyet laba-laba dan monyet wol dalam keluarga Atelidae.

Monyet-lolong jadi jenis monyet Dunia Baru terbesar. Mengutip laman Britannica, rata-rata monyet ini bisa mencapai panjang 70 sentimeter ditambah dengan ekornya yang bisa tumbuh sampai 75 sentimeter. Mereka punya postur membungkuk yang khas dan paling sering terlihat duduk santai mengunyah daun di atas pohon.

2. Ekor panjang digunakan seperti tangan

Monyet-lolong guatemala mencengkeram dahan pohon dengan ekor saat melolong. (commons.wikimedia.org/Francisco Emilio Roldán Velasco)

Salah satu karakteristik terpenting yang dimiliki monyet-lolong adalah ekornya. Jangan salah, ekor panjangnya ini bukan sekadar dekorasi. Monyet-lolong menggunakan ekornya seperti lengan kelima. Ekor panjangnya aktif digunakan untuk mencengkeram dahan, berayun di pohon, atau memegang makanan. Oleh karena itu, ekor monyet-lolong disebut bersifat prehensil. 

3. Mereka pemakan daun yang gak punya sistem pencernaan khusus

monyet-lolong bersama anaknya di atas pohon (commons.wikimedia.org/Kora27)

Monyet-lolong jadi jenis primata Dunia Baru yang paling suka makan daun. Menurut laman Animal Diversity, sekitar 70 persen waktunya dihabiskan dengan mengunyah dedaunan. Mereka biasanya memakan daun berusia muda yang mengandung lebih banyak nutrisi dan minim racun.

Meski makanan utamanya tergolong sulit dicerna karena tinggi serat, monyet-lolong gak dibekali sistem pencernaan khusus, seperti yang dimiliki primata pemakan daun asli Asia dan Afrika. Mereka mengandalkan bakteri di dalam sistem pencernaan untuk mencerna makanannya. Oleh karena itu, monyet-lolong perlu waktu yang sangat lama untuk sekadar mencerna makanan. 

4. Punya peran penting di ekosistem

Monyet-lolong merah berusia muda terlihat memetik beri. (commons.wikimedia.org/milkish)

Selain dedaunan, monyet-lolong juga suka makan buah, bunga, dan serangga. Berkat dietnya ini, monyet-lolong punya peranan penting di ekosistem. Menurut penjelasan laman A-Z Animals, saat monyet-lolong jumlahnya melimpah, berbagai jenis burung juga ikut melimpah. Hal ini karena pohon menghasilkan lebih banyak dedaunan dan buah-buahan kalau dimakan oleh monyet-lolong. Nah, saat pepohonan punya banyak daun dan buah, populasi serangga juga ikut melimpah. Alhasil, populasi burung pemakan serangga ikut meningkat.

5. Punya penglihatan tiga warna seperti manusia

monyet-lolong merah puru di atas pohon (commons.wikimedia.org/Jason Rothmeyer)

Gak cuma dari suara lantangnya saja, monyet-lolong juga punya keunikan yang membuatnya beda di antara jenis monyet Dunia Baru lainnya. Monyet-lolong jadi satu-satunya jenis monyet dengan jantan maupun betina sama-sama punya penglihatan trikromasi alias penglihatan tiga warna seperti manusia. Dengan penglihatan ini, monyet-lolong bisa mudah mencari bunga dan buah-buahan berwarna menarik di antara rindangnya hutan hujan.

6. Ciptakan salah satu suara terkeras di dunia!

Monyet-lolong jubah mengeluarkan lolongannya. (commons.wikimedia.org/Cephas)

Monyet-lolong menghasilkan salah satu suara terkeras yang dihasilkan oleh mamalia darat. Menurut laman Britannica, suara lolongan monyet-lolong bisa terdengar sampai 3—5 kilometer jauhnya. Bahkan, suara lolongannya masih tetap terdengar saat hujan badai. 

Monyet-lolong bisa menghasilkan suara sangat keras karena tulang hyoid-nya yang berukuran besar dan berbentuk unik. Pada manusia, tulang hyoid kita berbentuk mirip tapal kuda. Sementara, pada monyet-lolong, tulang hyoid-nya berbentuk mangkuk dan berukuran lebih besar. Menurut penjelasan laman Live Science, bentuk tulang hyoid menyerupai mangkuk menciptakan ruang resonansi yang membuat lolongan monyet-lolong terdengar menggelegar bagaikan raungan harimau.

7. Makin keras suaranya, makin kecil testisnya

tampak dekat monyet-lolong jubah jantan (commons.wikimedia.org/Steven G. Johnson)

Menariknya, nih, monyet-lolong dengan suara paling keras cenderung punya testis berukuran kecil. FYI, monyet-lolong jantan suaranya lebih keras dari betina untuk mempertahankan teritorial dan menarik perhatian lawan jenis. Di samping itu, monyet lolong dengan testis besar punya tulang hyoid lebih kecil, sementara mereka dengan testis kecil punya tulang hyoid lebih besar.

Dalam studi yang dilansir jurnal Current Biology pada 2015 lalu, perbedaan anatomi tersebut terkait dengan struktur sosial monyet-lolong. Monyet-lolong yang hanya tinggal dengan betina di kelompoknya lebih sering menggunakan suaranya untuk mendapatkan banyak betina dan menakut-nakuti pejantan lain. Akibatnya, jumlah sperma mereka lebih rendah karena lebih berinvestasi pada persaingan untuk mendapatkan betina. 

Sementara, pada monyet-lolong jantan yang juga tinggal bersama pejantan lain dalam kelompoknya, mereka lebih menginvestasikan energinya pada volume sperma yang lebih besar. Dengan begini, tingkat kesuksesan pembuahan lebih tinggi. Oleh karena itu, ukuran testisnya lebih besar meski tulang hyoid-nya lebih kecil. 

Mereka primata yang sangat unik, bukan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang monyet-lolong atau howler monkey? Apa kamu tertarik untuk mendengar langsung gelegar suaranya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team