7 Fakta Terunik Orang Utan, Bisa Bikin Salep untuk Obati Luka Sendiri

Intinya sih...
- Orang utan adalah hewan cerdas. Mereka menggunakan peralatan rumit dan mampu mengobati luka sendiri dengan tanaman berkhasiat layaknya manusia.
- Orang utan terbagi menjadi tiga spesies: orang utan kalimantan, orang utan sumatra, dan orang utan tapanuli (baru diidentifikasi pada 2017).
- Lengan panjang orang utan berguna untuk meraih dahan dan bergerak antarpohon. Mereka hidup menyendiri kecuali saat musim buah-buahan.
Sudah tak pelak lagi, orang utan merupakan hewan yang bukan main cerdasnya. Primata ini sudah diketahui menggunakan peralatan rumit; punya budayanya sendiri; sampai mewariskan pengetahuannya ke anak-anaknya. Bahkan, setiap malam, mereka meluangkan waktu mematahkan dahan dan ranting untuk ditata menjadi tempat tidur yang nyaman.
Baru-baru ini, orang utan di Sumatra juga diketahui mengobati lukanya sendiri dengan tanaman berkhasiat layaknya manusia. Bentuk pengobatan mandiri ini cuma baru didokumentasikan pada simpanse, lho. Seperti apa caranya? Tahukah kamu kalau keberadaan orang utan sangat penting di hutan Kalimantan dan Sumatra?
Simak tujuh fakta terunik orang utan yang perlu kamu tahu berikut ini! Simak sampai akhir agar kamu dapat informasi terbaru tentangnya, ya! Dengan begitu, kamu bisa semakin lebih dekat dengan salah satu hewan paling eksotis di Indonesia ini.
1. Spesies orang utan tapanuli baru diidentifikasi 2017 lalu
Tahukah kamu kalau orang utan terbagi jadi tiga spesies? Mereka adalah orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus), orang utan sumatra (Pongo abelii), dan orang utan tapanuli (Pongo tapanuliensis). Menariknya, orang utan tapanuli adalah spesies orang utan yang baru diidentifikasi beberapa tahun belakangan.
Menurut New England Primate Conservancy, orang utan tapanuli pertama kali ditemukan pada 1997. Mereka baru diidentifikasi secara resmi 2 dekade kemudian pada 2017. Gak seperti kedua saudaranya, orang utan tapanuli terisolasi di Batang Toru, sebelah selatan dari Danau Toba, Sumatra.
2. Lengan orang utan lebih panjang dari tinggi tubuhnya
Tahukah kamu kalau lengan orang utan lebih panjang dari tinggi tubuhnya? Ya, seperti yang diungkap National Geographic, rentan lengan orang utan bisa mencapai 2,1 meter, jauh lebih panjang dari tinggi tubuhnya yang rata-rata cuma 1,5 meter. Lengan panjang sangat berguna bagi orang utan untuk meraih dahan dan bergerak dari satu pohon ke pohon lain.
3. Kera besar paling penyendiri
Beda dari primata pada umumnya yang hidup dalam kawanan, orang utan lebih suka hidup menyendiri. Kera besar ini bersifat semisoliter dengan jantan hidup menyendiri seutuhnya. Adapun, ikatan sosial paling kuat dibentuk oleh betina dan anaknya yang hidup bersama selama bertahun-tahun. Meski begitu, orang utan bisa menunjukkan toleransi sosial dengan berkumpul ramai-ramai saat sedang musim buah-buahan.
4. Gak semua jantan punya bantalan pipi
Kalau kamu memperhatikan, orang utan jantan punya bantalan pipi khas yang membuat wajahnya terlihat lebar. Eits, tahukah kamu kalau gak semua jantan punya bantalan pipi? Ya, cuma jantan dewasa dominan saja yang punya.
Bantalan pipi ini disebut flensa. Orang utan jantan dewasa dengan bantalan pipi biasanya juga punya kantung tenggorokan besar untuk mengeluarkan suara lantang. Kedua ciri fisik ini membantu jantan dalam mendapatkan pasangan. Jantan yang lebih muda gak punya dua ciri tersebut, bahkan tampilannya lebih mirip betina dewasa.
5. Gak sekadar makan, orang utan sangat paham buah-buahan
Orang utan merupakan frugivor atau hewan pemakan buah. Percayakah kamu kalau mereka makan lebih dari 300 jenis buah-buahan yang tersedia di hutan Sumatra dan Kalimantan? Mereka tahu buah mana saja yang bisa dimakan, diambil di pohon mana, dan dipetik pada musim apa.
Menurut Orangutan Conservancy, orang utan harus paham area hutan yang jadi tempat tinggalnya dan punya pengetahuan siklus berbuah dari banyak spesies pohon buah. Ini jadi salah satu kebutuhan utama dalam bertahan hidup. Pengetahuan ini harus dimiliki untuk menghindari pemborosan energi saat mencari buah-buahan.
6. Jadi kunci keberagaman genetik di Kalimantan dan Sumatra
Lantaran memakan banyak sekali jenis buah, orang utan berperan besar dalam keanekaragaman genetik tanaman di hutan Kalimantan dan Sumatra. Mengutip laman Treehugger, orang utan perlu setidaknya waktu 76 jam untuk mengeluarkan biji buah-buahan yang dimakannya. Nah, dalam kurun waktu ini, orang utan sudah bergerak menyebar ke berbagai area hutan.
Betina kembali ke sarangnya dan jantan yang hidup menyendiri sudah berkelana jauh. Alhasil, biji-bijian ini dikeluarkan dan disebarkan jauh dari pohon aslinya. Sebuah studi yang dipublikasikan Journal of Experimental Biology pada 2018 menunjukkan kalau orang jantan terbukti menyebarkan genetik berbagai populasi tanaman ke wilayah yang sangat luas karena gaya hidupnya yang menyendiri dan suka menjelajah.
7. Bisa obati luka sendiri pakai tanaman berkhasiat
Gak cuma manusia, upaya mengobati luka sendiri dengan tanaman berkhasiat juga dilakukan orang utan. Dilansir laman IFL Science, seekor orang utan jantan di Taman Nasional Gunung Leuser diamati mengunyah daun akar kuning. Hasil kunyahan dan sari akar kuning yang seperti salep kemudian dioleskan ke pipinya yang terluka. Menurut pengamatan peneliti, tindakan mengobati diri ini bukan kebetulan, melainkan memang disengaja dan berorientasi pada tujuan.
Tanaman akar kuning sendiri punya banyak kandungan berkhasiat, mulai dari antibakteri, antiradang, sampai antijamur. Dalam studi yang dipublikasikan Scientific Reports pada awal Mei 2024 lalu, tim peneliti menyimpulkan kalau penggunaan obat herbal yang ditunjukkan oleh orang utan ini merupakan bentuk pengobatan mandiri atau self-medication. Tindakannya bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, mencegah peradangan, dan mempercepat penyembuhan luka.
Sungguh hewan yang cerdas, bukan? Perilaku pengobatan mandiri ini jadi salah satu bukti kecerdasan orang utan yang luar biasa. Semoga saja keberadaan mereka di habitat aslinya bisa lebih terjaga dan orang utan bisa hidup damai, ya.
Dari fakta-fakta terunik tentang orang utan tadi, mana yang bikin kamu takjub? Apakah kecerdasan mereka atau kemiripan mereka dengan manusia? Coba tuliskan pendapat kamu di kolom komentar di bawah, ya!