Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Menarik Tikus Arktik, Mereka Tidak Bisa Hidup Bersama!

Ilustrasi tikus arktik (commons.m.wikimedia.org/John Bachman)

Tikus arktik atau Arctic shrew juga dikenal sebagai blackbacked shrew atau saddlebacked shrew. Mereka berada dalam famili Soricidae dan memiliki nama ilmiah Sorex arcticus. Panjang tubuhnya mencapai 10--12 sentimeter dengan berat 5--13 gram. Kamu mungkin bisa mengenalinya dengan mudah karena perpaduan warnanya. Di bagian kepala hingga pangkal ekornya berwarna cokelat gelap atau hitam, sedangkan di bagian panggulnya berwarna cokelat.

Sementara itu, sisi bawah sampingnya berwarna cokelat keabu-abuan. Ekornya juga memadukan dua warna, di sisi punggung berwarna cokelat tua dan berangsur memudar jadi cokelat muda di sisi perutnya. Mari kenalan dengan mereka melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran tikus arktik

Wilayah penyebaran tikus arktik (commons.m.wikimedia.org/Chermundy)

Penyebaran tikus arktik berada di Amerika Utara, mulai dari Lingkaran Arktik di utara hingga jauh ke selatan di bagian utara Amerika Serikat. Penyebarannya meluas hingga Dakota Utara dan Selatan, Wisconsin, Michigan dan Minnesota. Sementara di timur, keberadaannya terbatas di bagian timur Quebec dan Provinsi Atlantic Maritime. Di barat, tikus arktik berada di bagian selatan Yukon dan Lembah Mackenzie.

Animalia menginformasikan bahwa tikus arktik biasanya menghuni area yang tidak jauh dari sumber air berupa danau, sungai, rawa, lahan basah atau area terbuka di dekat lahan basah. Tikus arktik berada di pembukaan lahan hutan boreal, ladang kering, rerumputan lebat, semak-semak dan rawa kering serta berbagai habitat lainnya di wilayah jelajahnya.

2. Sangat menyukai serangga

Tikus arktik (inaturalist.org/Allan Harris)

Sebagai hewan yang makanan utamanya adalah serangga, mereka banyak memangsa larch sawfly. Mereka juga memakan belalang, larva serangga, kepompong, dan serangga dewasa serta terkadang invertebrata. Karena berada di dekat air, tikus arktik juga mengonsumsi serangga air.

Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, tikus arktik biasanya mencari makan di tanah, tapi bukan berarti mereka tidak akan memanjat, ya. Hewan ini bahkan menunjukkan perilaku berburu, tikus arktik akan memanjat kurang lebih 31 sentimeter lalu menerkam mangsanya. Menangkap mereka dengan rahang dan kakinya.

3. Tikus arktik tidak bisa hidup bersama

Tikus arktik (animaldiversity.org/Phil Myers)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa tikus arktik adalah penyendiri. Pada satu studi di dalam lab, dua tikus arktik yang ditempatkan bersama dalam sangkar tidak akan bertahan lama. Beberapa hari kemudian, satu di antaranya akan mati padahal tidak ada tanda-tanda luka pada tikus arktik tersebut. Karenanya, kebanyakan tikus arktik menghabiskan waktunya sendirian.

4. Bagaimana cara berkomunikasi tikus arktik?

Tikus arktik (animaldiversity.org/Phil Myers)

Tidak banyak informasi mengenai cara komunikasi tikus arktik. Akan tetapi, secara umum mereka mengandalkan penciuman sebagai indra paling kuatnya. Sebagian besar otak tikus memang dikhususkan untuk penciuman. Selain itu, mereka memiliki kemampuan visual yang terbatas, matanya sangat kecil.

Tikus juga tidak mempunyai bula pendengaran tapi masih bisa menghasilkan dan merasakan suara dalam frekuensi tinggi. Panggilan tersebut dilakukannya saat mempertahankan diri, ketakutan dan pada masa pendekatan.

5. Bagaimana cara tikus arktik menghindari pemangsa?

Tikus arktik (commons.m.wikimedia.org/Quinten Wiegersma)

Makhluk kecil seperti tikus arktik sering menjadi mangsa lezat dari hewan besar lainnya. Tapi, mereka memiliki strategi pertahanan diri dengan mengeluarkan aroma musky dari kelenjar dari bagian panggulnya, sama seperti tikus lainnya. Tikus arktik cenderung sering bersembunyi dengan memanfaatkan warna tubuhnya sebagai kamuflase untuk menghindari pemangsa.

6. Sistem perkawinan tikus arktik

Tikus arktik (commons.m.wikimedia.org/Sean)

Informasi mengenai perkawinan tikus arktik sangat terbatas, tapi kebanyakan jantan dari spesies mereka akan kawin dengan banyak betina. Di Wisconsin, musim kawinnya berlangsung dari bulan Februari hingga Agustus. Sementara di bagian utara, musim kawinnya lebih pendek dari bulan April hingga Agustus. Betina melahirkan satu atau dua anak setiap tahunnya setelah mengandung selama 13--21 hari.

Anak-anaknya tetap bersama induknya sampai 5 hingga 6,5 minggu setelah pembuahan. Jantan tidak memiliki kontribusi dalam membesarkan anak-anaknya. Betina merawatnya hingga akhir masa penyapihan, biasanya 20--24 hari setelah kelahirannya.

Tikus arktik ternyata suka makan serangga. Anehnya, mereka tidak bisa hidup di tempat yang sama sebab salah satunya akan meninggal tanpa sebab. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan jumlah populasinya stabil. Fakta apa yang baru kamu ketahui?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us