Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Viper Russell, Salah Satu Ular Paling Berbahaya di Dunia

potret ular viper russell dewasa (commons.wikimedia.org/Mittal Gala)
potret ular viper russell dewasa (commons.wikimedia.org/Mittal Gala)

Kelompok ular viper atau beludak (famili Viperidae) terkenal sebagai salah satu keluarga ular yang punya banyak spesies berbahaya. Beberapa di antaranya bahkan masuk dalam jajaran ular paling mematikan di dunia karena agresivitas dan kehadiran bisa yang berbahaya. Salah satu spesies yang sangat cocok dengan deskripsi tersebut adalah ular viper russell (Daboia russelii).

Soal penampilan, ular viper ini punya sisik berwarna campuran cokelat dan kuning dengan motif berupa totol hitam pada bagian luar dan cokelat tua pada bagian dalam di sekujur tubuh. Di sekitar moncong, ada pula pola X atau V yang jadi ciri khas tersendiri. Sementara itu, ukuran ular viper russell terbilang sedang. Panjang tubuh mereka sekitar 120—166 cm dengan bobot 1—5 kg.

Penamaan dari ular yang satu ini berasal dari nama ahli reptil asal Skotlandia, Patrick Russell, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam mendeskripsikan banyak sekali spesies ular di negara tempatnya bekerja. Ada beberapa fakta menarik dari ular ini yang akan segera kita ungkap, salah satunya terkait dengan alasan mengapa mereka jadi spesies ular yang sangat berbahaya bagi manusia. Tanpa basa-basi lagi, simak ulasan berikut ini, ya!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Ular viper russell terkadang terjebak di tengah jalan yang dibangun manusia. (commons.wikimedia.org/AChawla)
Ular viper russell terkadang terjebak di tengah jalan yang dibangun manusia. (commons.wikimedia.org/AChawla)

Ular viper russell ditemukan di sekitar sub-benua India. Artinya, negara-negara seperti India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Myanmar, Thailand, dan Kamboja jadi rumah bagi reptil yang satu ini, seperti dilansir World Atlas. Malahan, beberapa populasi kecil ditemukan di China, Taiwan, sampai Indonesia (Pulau Jawa dan Nusa Tenggara).

Tak hanya peta persebaran yang luas dan beragam, pilihan habitat bagi ular viper russell pun tak kalah banyaknya. Mereka umumnya ditemukan di sekitar padang rumput dan hutan sekunder. Namun, daerah pesisir pantai, kaki gunung, area pertanian, sampai pemukiman manusia pun dapat ditinggali ular ini. Mereka justru lebih condong menghindari tempat yang terlalu lembap, semisal rawa atau hutan hujan tropis.

Sebagai karnivor sejati, ular viper russell sangat aktif dalam mencari mangsa favorit, yakni pengerat kecil dan kadal. Aktivitas pencarian makan berlangsung pada malam hari karena mereka tergolong hewan nokturnal. Guna mendeteksi keberadaan mangsa, ular viper russell akan memanfaatkan sensor khusus yang mampu merasakan hawa panas yang dikeluarkan tubuh calon mangsa. 

2. Punya bisa berbahaya dan tingkat gigitan pada manusia yang tinggi

penampilan kepala ular viper russell (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)
penampilan kepala ular viper russell (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Ular viper russell punya komposisi racun yang sangat berbahaya, bahkan bagi manusia sekalipun. AZ Animals melansir bahwa racun pada bisa merupakan campuran dari hemotoksin yang utamanya menyerang sel darah merah. Kalau manusia terdampak racun ini, efek yang dirasakan adalah rasa sakit yang luar biasa dan disertai pembengkakkan pada area yang digigit, pendarahan pada gusi dan urine, tekanan darah dan detak jantung menurun, nekrosis, muntah, sampai pembengkakkan pada wajah.

Rasa sakit yang ditimbulkan gigitan dan bisa ular viper russell itu terjadi dalam waktu yang sangat panjang. Korban disebutkan akan terus merasa sakit selama 2—4 minggu. Namun, bukan berarti tingkat keselamatan atas gigitan ular ini sangat tinggi. Sebab, pada akhirnya korban akan mengalami kematian, entah karena gagal jantung, gagal ginjal, ataupun gangguan pernafasan. Akibat dari bisa yang sangat menyiksa itu, ular viper russell masuk dalam kelompok empat ular paling berbisa di India, sama seperti kobra india (Naja naja), katang benggala (Bungarus caeruleus), dan beludak sisik gergaji (Echis carinatus).

Masalahnya, tak hanya gigitan berbisa dari ular viper russell yang harus diwaspadai. Ular yang satu ini terbilang sangat agresif begitu mendeteksi keberadaan kita. Apalagi, serangan yang dilancarkan begitu cepat sampai membuat kita tak sempat merespon gigitan pertama. Akibatnya, ular viper russell jadi jenis ular berbisa yang paling banyak menggigit manusia di peta persebaran. Bayangkan saja, mereka bertanggung jawab atas 80 persen gigitan ular berbisa di Myanmar dan 43 persen total gigitan ular berbisa di India. Tiap tahunnya, ada sekitar 25 ribu korban jiwa dari gigitan ular viper russell.

3. Penampilan mereka ditiru ular lain

potret boa pasir yang meniru penampilan ular viper russell (commons.wikimedia.org/Sandilya Theuerkauf)
potret boa pasir yang meniru penampilan ular viper russell (commons.wikimedia.org/Sandilya Theuerkauf)

Faktor agresivitas, penampilan yang mengintimidasi, dan kepemilikan bisa berbahaya sudah jadi modal bagi ular viper russell untuk hidup aman di habitat alami. Tak banyak hewan yang berani mendekati ular ini, kecuali beberapa spesies burung predator dan ular pemakan ular berukuran besar. Kesuksesan ini, menariknya, menginspirasi satu spesies ular supaya dapat memperoleh peruntungan yang sama seperti ular viper russell.

Fact Animal melansir, ada satu spesies ular boa, yakni boa pasir (Eryx conicus) yang "meniru" warna dan corak sisik milik ular viper russell. Padahal boa pasir itu bukan jenis ular berbisa dan temperamen ular ini terbilang kalem. Apa yang dilakukan boa pasir ini disebut mimikri batesian, yaitu suatu bentuk mimikri hasil evolusi yang membuat satu spesies hewan, yang sebenarnya tak berbahaya, mengubah penampilan supaya mirip dengan spesies lain yang terbilang berbahaya demi menghindari predator.

4. Tergolong sebagai hewan ovovivipar

ular viper russell tergolong hewan ovovivipar (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)
ular viper russell tergolong hewan ovovivipar (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Musim kawin bagi ular viper russell berlangsung tiap awal tahun. Ular ini termasuk kelompok hewan ovovivipar yang artinya betina akan bertelur, tetapi disimpan di dalam tubuh sampai menetas, dan kemudian melahirkan anak-anak. Tak diketahui apakah ada ritual kawin khusus yang dilakukan spesies ular beludak ini ketika pasangan jantan dan betina bersama.

Yang jelas, masa "kehamilan" ular viper russell betina berlangsung selama 6 bulan lebih. Dilansir Animalia, betina dapat melahirkan sekitar 20—40 ekor anak dengan panjang masing-masing individu mencapai 215—260 mm. Anak-anak ular viper russell sudah independen sejak lahir dan mengandalkan serangga ataupun makhluk kecil lain sebagai sumber makanan. Sementara itu, induk betina akan langsung pergi sesaat setelah melahirkan. Ular viper russell butuh waktu sekitar 2—3 tahun sebelum dikatakan matang secara seksual. Usia maksimal yang dapat diraih spesies ular ini adalah 15 tahun. 

5. Status konservasi

Ular viper russell punya hubungan yang rumit dengan manusia karena di satu sisi membahayakan, tetapi di sisi lain dapat membawa manfaat pula. (commons.wikimedia.org/Supratim Deb)
Ular viper russell punya hubungan yang rumit dengan manusia karena di satu sisi membahayakan, tetapi di sisi lain dapat membawa manfaat pula. (commons.wikimedia.org/Supratim Deb)

Berkat luasnya peta persebaran dan kemampuan adaptasi di lingkungan manusia, status konservasi ular viper russell terbilang masih aman. IUCN Red List melabeli reptil ini dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Namun, tren populasi ular ini terbilang terus menurun akibat konflik dengan manusia dan kerusakan habitat alami yang semakin parah.

Hubungan antara ular viper russell dan manusia itu sebenarnya terbilang rumit. Dilansir Fact Animal, di kawasan pertanian, ular ini dapat membantu mengontrol populasi tikus atau pengerat yang menjadi hama maupun sumber penyakit. Akan tetapi, mengingat temperamen yang buruk, tak jarang petani atau orang yang tak sengaja melintas tergigit oleh ular ini. Apalagi, mereka sangat pandai untuk berbaur dengan lingkungan sekitar. 

Oleh karena itu, kewaspadaan jadi kunci jika tak ingin jadi korban dari ular ini. Khusus bagi petani, menggunakan sepatu bot bisa jadi cara mudah untuk mengatasi gigitan ular viper russell. Kalau tak bisa mendeteksi ular ini secara visual, kita bisa mendengarkan suara yang mereka hasilkan. Sebab, ular viper russell terkenal punya suara desisan yang sangat keras dibandingkan dengan spesies ular lain.

Oh iya, selain mengontrol hama pertanian, ada satu manfaat lain yang dapat diberikan ular viper russell. Bisa ular ini sudah mulai diekstrak sebagai penawar bisa dari gigitan ular viper atau beludak lain, meski prosesnya sangat rumit. Bayangkan saja, dari bisa milik ular viper russell, sudah ada 63 protein individual yang menjadikannya salah satu campuran racun paling kompleks. Dari banyaknya protein itu, hanya ada satu peptida yang menunjukkan sifat menyembuhkan luka, anti mikroba, dan potensi anti-inflamasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us