5 Fakta Unik Aurora, Menampilkan Cahaya yang Indah di Langit Malam

Salah satu fakta unik aurora adalah warna cahaya yang dipancarkannya selalu berbeda setiap hari. Warna aurora dipengaruhi oleh kandungan atom oksigen dan nitrogen di udara, yang selalu berubah-ubah. Saat kadar atom oksigen lebih besar, maka aurora akan didominasi warna hijau atau kemerahan. Sementara jika kadar atom nitrogen lebih banyak, aurora akan berwarna oranye atau kemerahan. Selain itu, aurora juga bisa berwarna biru atau ungu.

Warna aurora juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat terjadinya aurora. Semakin tinggi aurora terbentuk, semakin merah warnanya. Sebaliknya, semakin rendah aurora terbentuk, semakin hijau warnanya. Warna aurora yang paling sering terlihat adalah hijau, karena aurora biasanya terbentuk pada ketinggian sekitar 100 km.

Fakta unik aurora yang lain adalah aurora bisa dilihat dari luar angkasa. Para astronot yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bisa menyaksikan keindahan aurora dari jendela pesawat ruang angkasa mereka. Namun, para astronot harus berhati-hati saat menikmati aurora, karena aurora biasanya terlihat jelas saat terjadi badai matahari. Badai matahari adalah fenomena pelepasan energi besar-besaran dari permukaan matahari, yang bisa menghasilkan radiasi berbahaya bagi manusia.

Radiasi dari badai matahari bisa mengganggu sistem komunikasi, navigasi, dan listrik di bumi, serta kesehatan para astronot. Oleh karena itu, para astronot harus menggunakan peralatan pelindung dan menghindari area yang terkena radiasi. Para astronot juga harus memantau kondisi cuaca angkasa untuk mengetahui kapan aurora aman untuk dinikmati.

Fakta unik aurora yang ketiga adalah aurora memiliki nama yang berasal dari mitologi. Nama aurora di kutub utara, yaitu Aurora Borealis, berasal dari bahasa Latin dan Yunani. Aurora adalah nama dewi fajar dalam mitologi Romawi, sedangkan Borealis adalah kata Yunani yang berarti angin utara. Nama ini diberikan oleh ilmuwan Prancis, Pierre Gassendi, pada tahun 1621, yang terinspirasi oleh kecantikan aurora yang mirip dengan fajar.

Nama aurora di kutub selatan, yaitu Aurora Australis, juga berasal dari bahasa Latin. Australis berarti selatan, yang menunjukkan lokasi terjadinya aurora. Nama ini diberikan oleh ilmuwan Inggris, James Cook, pada tahun 1773, saat ia melakukan perjalanan ke Samudra Pasifik Selatan dan menyaksikan aurora di sana.

Fakta unik aurora yang keempat adalah aurora memiliki banyak legenda dan kepercayaan di berbagai budaya dan tradisi. Beberapa contoh legenda dan kepercayaan tentang aurora adalah sebagai berikut:

• Penduduk Amerika Utara percaya bahwa aurora adalah wujud dari roh orang-orang yang sudah meninggal. Ada juga yang percaya bahwa aurora merupakan cahaya untuk memandu jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal ke surga.
• Suku Inuit atau orang Eskimo memiliki kepercayaan bahwa Aurora Borealis adalah wujud dari roh-roh binatang yang sudah mereka buru, seperti anjing laut, salmon, rusa, dan beruang kutub.
• Suku Sami atau orang Lapland di Skandinavia percaya bahwa aurora adalah api yang dibuat oleh dewa pencipta, yang bernama Radien. Api ini digunakan untuk menghangatkan dan menerangi bumi yang dingin dan gelap.
• Orang Norwegia dan Islandia percaya bahwa aurora adalah jembatan pelangi yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia para dewa, yang disebut Bifrost. Jembatan ini dijaga oleh dewa Heimdall, yang bisa melihat dan mendengar segala sesuatu.

Fakta unik aurora yang kelima adalah aurora bisa mengeluarkan suara. Meskipun aurora lebih sering dianggap sebagai fenomena visual, beberapa orang yang pernah menyaksikan aurora secara langsung melaporkan bahwa mereka mendengar suara yang berasal dari aurora. Suara yang didengar bervariasi, mulai dari mendesis, mengaum, menggerutu, hingga mengklik.

Namun, suara aurora tidak mudah didengar oleh telinga manusia, karena frekuensinya sangat rendah dan terhalang oleh angin atau suara lainnya. Oleh karena itu, suara aurora masih menjadi misteri dan kontroversi di kalangan ilmuwan. Beberapa hipotesis yang diajukan untuk menjelaskan suara aurora adalah sebagai berikut:

• Suara aurora disebabkan oleh loncatan elektron yang terjadi saat partikel bermuatan dari matahari bertabrakan dengan molekul udara di atmosfer. Loncatan elektron ini menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bisa diubah menjadi gelombang suara oleh medan magnet bumi atau objek konduktif di permukaan bumi.
• Suara aurora disebabkan oleh efek elektroakustik, yaitu perubahan tekanan udara akibat adanya medan listrik yang dihasilkan oleh aurora. Medan listrik ini bisa mempengaruhi molekul udara dan menghasilkan getaran yang bisa didengar sebagai suara.
• Suara aurora disebabkan oleh efek psikologis, yaitu persepsi otak manusia yang menghubungkan suara dengan cahaya. Otak manusia bisa menciptakan suara yang sesuai dengan cahaya yang dilihat, meskipun suara tersebut tidak ada secara nyata.