5 Fakta Unik dan Menarik Nyamuk Semak Asia, Jadi Penyebar Arbovirus!

Pamor nyamuk sebagai hewan penyebar penyakit sudah tidak dapat diragukan lagi. Bahkan hewan yang berukuran kecil ini bisa menularkan penyakit serius yang bisa membunuh manusia dalam waktu singkat. Karenanya banyak orang yang takut dan sangat membenci serangga berwarna hitam ini. Gawatnya lagi spesies nyamuk yang bisa menyebarkan penyakit tak hanya satu.
Aedes japonicus atau nyamuk semak asia jadi salah satu nyamuk berbahaya yang mampu menyebarkan penyakit. Secara khusus serangga ini mampu menyebarkan arbovirus yang berbahaya bagi manusia dan mamalia lain. Penyebarannya juga sangat luas sehingga nyamuk ini cukup ditakuti di berbagai belahan dunia. Supaya kamu lebih mengenal dan lebih waspada akan kehadiran nyamuk ini maka kamu harus menyimak beberapa fakta tentang nyamuk semak asia di artikel ini!
1. Menghuni daerah dengan vegetasi rapat seperti hutan dan semak-semak

Laman WRBU menerangkan kalau nyamuk semak asia sangat suka tinggal di tempat dengan vegetasi rapat. Lebih lanjut, ia bisa ditemukan di hutan, semak-semak, area lembab, kebun, dan di lubang-lubang pohon. Karenanya nyamuk ini jadi momok yang cukup mengerikan bagi petani, tukang kebun, pemancing, atau pendaki yang sering keluar masuk ke daerah-daerah tersebut. Nyamuk ini biasanya beterbangan dengan bebas di atas air, di sekitar tanah, di rerumputan kering, atau di semak-semak.
Tidak hanya satu atau dua individu, nyamuk ini lebih sering terlihat dalam jumlah yang banyak mungkin saja bisa puluhan atau ratusan individu. Namun ia bukan termasuk hewan yang hidup berkelompok. Setiap individu hidup secara mandiri hanya saja mereka secara kebetulan berkeliaran di satu tempat yang sama. Kemungkinan hal ini terjadi karena tempat tersebut nyaman dan menyediakan makanan atau tempat berkembang biak yang baik.
2. Memiliki kemampuan untuk menyebarkan penyakit berbahaya

Dilansir iNaturalist, nyamuk asia merupakan salah satu nyamuk yang berbahaya dan mampu menyebarkan beberapa penyakit. Arbovirus, west nile virus, cikungunya, orungo virus, dan demam berdarah jadi beberapa penyakit yang dibawa oleh nyamuk berwarna hitam ini. Seperti nyamuk lain, penyebaran penyakit-penyakit tersebut dapat terjadi lewat gigitan yang mana saat nyamuk ini menggigit manusia virus dan bakteri akan masuk secara langsung ke tubuh. Hal ini sangat mengerikan dan mampu membunuh manusia dalam skala besar sampai mampu menyebabkan epidemi di beberapa tempat.
3. Nyamuk betina mampu memproduksi 200 butir telur

Nyamuk semak asia merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Pertama ia akan bertelur di air, setelah menetas telur-telurnya akan menjadi larva, larva tersebut nantinya akan hidup sebagai hewan akuatik dan setelah beberapa hari akan membentuk pupa. Terakhir, pupa tersebut akan berkembang dan akhirnya lahirlah nyamuk dewasa yang bisa terbang dengan bebas.
Perkembangbiakannya juga masif karena nyamuk ini mampu menghasilkan lebih dari 200 butir telur dalam satu masa reproduksi, jelas artikel di jurnal Journal of Medical Entomology. Akhirnya hal ini membuat pembasmian nyamuk semak asia terbilang sulit dikarenakan setiap saat ada ratusan telur yang menetas. Larvanya juga punya ketahanan tubuh yang kuat karena mampu hidup di air yang hangat sampai air yang dingin. Tak hanya itu, ketahanannya juga jadi salah kunci akan kesuksesan serangga ini sebagai hewan invasif.
4. Dapat ditemukan di Asia, Eropa, sampai Amerika

Melansir GBIF nyamuk semak asia bisa ditemukan di berbagai daerah, mulai dari Jepang, Eropa, sampai Amerika Serikat. Namun sebenarnya wilayah penyebaran alami hewan ini hanya mencakup daerah Korea, Jepang, Taiwan, Tiongkok, dan Rusia. Namun karena banyak faktor sekarang penyebarannya menjadi sangat luas sampai-sampai ia menjadi hewan invasif yang merugikan ekosistem dan manusia. Kemungkinan penyebarannya ke seluruh dunia dimulai pada tahun 1990an.
Tentunya kehadiran nyamuk semak asia menimbulkan banyak kerugian dan efek negatif. Tak hanya merugikan manusia, nyamuk ini juga merusak ekosistem, lingkungan, dan rantai makanan di suatu daerah. Karena merupakan pembawa penyakit ia bisa menginfeksi berbagai jenis hewan, mau itu mamalia, reptil, burung, atau amfibi. Karena hal itu hewan-hewan endemik atau satwa asli suatu daerah bisa musnah. Akhirnya hal ini menimbulkan reaksi berantai yang membuat keseimbangan ekosistem terganggu.
5. Nyamuk semak asia dibagi jadi empat subspesies

Artikel di jurnal HHS Author Manuscripts menjelaskan kalau nyamuk semak asia punya empat subspesies. Keempatnya adalah Aedes japonicus japonicus, Aedes japonicus shintienensis, Aedes japonicus yaeyamensis, dan Aedes japonicus amamiensis. Keempat spesies tersebut juga punya perbedaan, salah satu yang paling mencolok adalah perbedaan wilayah penyebaran.
Jika melihat wilayah penyebaran alaminya, A. j. japonicus paling sering ditemukan di daerah paleartik, seperti Jepang (Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu) dan Korea. A. j. yaeyamensis umum ditemukan di daerah Kepulauan Yaeyama dan Kepulauan Ryukyu di Jepang. Sementara itu A. j. shintienensis menghuni wilayah Taiwan. Terakhir, A. j. amamiensis hanya bisa ditemukan di Pulau Amami Ōshima di Jepang. Uniknya, terkadang nyamuk semak asia juga cukup sulit diidentifikasi dan dibedakan karena warna hitam putih dan ciri fisiknya menyerupai spesies nyamuk lain.
Walau merupakan hewan berukuran sangat kecil namun kamu tidak boleh meremehkan nyamuk semak asia. Setidaknya nyamuk ini bertanggung jawab atas penyebaran berbagai jenis penyakit berbahaya. Ia juga jadi hewan invasif yang sangat merugikan dan harus dibasmi. Namun pembasmian nyamuk ini tidak mudah karena ketahanan tubuhnya yang kuat dan reproduksinya yang cepat dan masif. Berbagai pihak harus melakukan upaya pembasmian yang serius supaya hewan ini tidak merajalela dan terus memakan korban.