Degu adalah hewan pengerat kecil yang hanya bisa kamu temui di Chili. Mereka berkerabat dekat dengan chinchilla dan guinea pig. Supaya kamu tidak salah mengenalinya, degu memiliki bulu berwarna kuning kecokelatan di bagian atas dan krem kecokelatan di bagian bawah. Panjang tubuhnya bisa mencapai 25-31 cm dengan berat 170-400 gram.
Nama ilmiahnya adalah Octodon degus dan berada dalam famili Octodontidae. Apakah kamu tertarik mengenal mereka lebih jauh? Berikut fakta dan penjelasannya!
Degu bisa kamu temui di bagian tengah barat Chili. Mereka menghuni habitat matorral, semak semi-kering di Mediterania yang terletak di lereng barat bawah Andes. Degu sering terlihat berada di daerah yang banyak pengembalian tempat. Animalia menginformasikan bahwa inilah alasan mengapa degu dianggap sebagai spesies hama di bagian tertentu di wilayah jelajahnya.
Degu merupakan hewan pengerat yang hidup dalam kelompok, biasanya terdiri hingga 10 individu. Mereka menghabiskan hari dengan merawat diri, bermain dan mengacak-ngacak bulu satu sama lain. Perilaku tersebut bisa membantu memperkuat ikatan di antara mereka. Menariknya, degu juga tidur meringkuk dan saling berdekatan.
Dilansir Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, degu jantan membangun tumpukan puing, kayu, batu dan kotoran kering di bukan liang. Apa fungsinya? itu adalah simbol status dalam kelompok, jantan akan tidur di dekat gundukan yang dibuatnya.
Degu sebenarnya sangat suka berkubang dalam debu, lho. Menariknya, setiap kelompok mempunyai tempat berkubang kesukaannya, itu akan mereka tanda dengan sekresi kelenjar. Karena sekresi tersebut, anggota kelompok bisa saling mengidentifikasi dan menetapkan wilayahnya masing-masing.
Degu adalah herbivora, mereka biasanya mengonsumsi rerumputan, dedaunan, tumbuh-tumbuhan serta biji-bijian dari berbagai semak. Sama seperti kelinci, mereka terkadang memakan kembali kotorannya untuk mendapatkan lebih banyak nutrisi dari makanannya. Hal tersebut juga berfungsi untuk menjaga kesehatan fungsi usus ketika makanannya langka.
Degu berkomunikasi melalui berbagai vokalisasi. Pendengaran dan penglihatannya juga baik. Menariknya, degu bisa melihat dan mendeteksi sinar ultraviolet dan urin segar, sehingga mereka memiliki kemampuan memantulkan sinar ultraviolet. Walaupun begitu, degu tetap butuh vokalisasi untuk berkomunikasi dengan anaknya. Diketahui bahwa degu bisa menghasilkan 15 variasi berbeda, dilansir Kidadl.
Degu tergolong sebagai hewan pengerat yang berlari cukup cepat. Bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa degu adalah spesies hewan pengerat tercepat keempat yang ada. Dijelaskan bahwa degu bisa berlari dengan kecepatan maksimum hingga 42 km/jam.
Selain dari kecepatannya, bisa dikatakan bahwa ekornya bisa menjadi pilihan untuk membantunya melarikan diri dari pemangsa. Jika ekornya ditarik oleh pemangsa, cincin berkulit tipis di pangkal ekornya akan terkoyak sehingga degu bisa melarikan diri. Degu akan kehilangan darah tapi sangat sedikit, luka itu bisa cepat sembuh. Sayangnya, ekor mereka tidak bisa tumbuh kembali.
Bisa dikatakan bahwa degu adalah salah satu hewan pengerat yang unik, bukan? Mereka suka mandi debu, bergerak cukup cepat, dan bisa melepaskan ekornya untuk melarikan diri dari pemangsa. Degu juga hewan yang cukup vokal dan dianggap bisa melihat sinar ultraviolet.
Menariknya, karena degu hewan yang cerdas dan ramah, banyak orang menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Mereka juga tidak masalah bergaul dengan hewan lain dan manusia. Bagaimana menurutmu?