Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Elang ekor putih (commons.wikimedia.org/ALAN SCHMIERER)
Elang ekor putih (commons.wikimedia.org/ALAN SCHMIERER)

Intinya sih...

  • Elang ekor putih adalah burung predator kecil dengan kecepatan terbang tinggi dan warna putih yang indah.
  • Penyebarannya terbatas di Amerika, namun populasinya tidak terancam punah dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
  • Makanan utamanya adalah hewan pengerat seperti tikus, dengan teknik berburu menggunakan penglihatan tajam, kecepatan tinggi, cakar runcing, dan paruh kuat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Elanus leucurus atau elang elang ekor putih merupakan burung predator asli Amerika yang berukuran kecil. Saking kecilnya, ia bukanlah tandingan bagi burung vulture atau elang bondol yang sangat terkenal. Tapi, ukuran bukan seglanya di dunia ini. Dibalik ukurannya yang kecil, ternyata elang ekor putih menyimpan berbagai keunikan yang tidak dimiliki oleh burung lain.

Sebagai contoh, dengan tubuhnya yang kecil ia mampu terbang dengan kecepatan tinggi. Warna putihnya juga sangat indah, mencolok, dan menjadi ciri khasnya. Tak cuma itu, hewan ini juga memiliki metode terbang yang tidak biasa. Lebih lanjut, elang ini kalah pamor dari burung lain yang lebih besar. Maka dari itu, kita akan membahas beberapa fakta unik tersebut agar pamor elang ekor putih terus naik!

1. Penyebarannya mencakup benua Amerika

Elang ekor putih (commons.wikimedia.org/Becky Matsubara)

Dilansir BirdLife DataZone, elang ekor putih hanya bisa ditemukan di benua Amerika. Tepatnya, penyebaran alami hewan ini mencakup wilayah Amerika Serikat, Meksiko, Brazil. Kanada, Panama, sampai Venezuela. Untungnya ia bukan termasuk hewan terancam punah, bahkan populasinya terus naik dari tahun ke tahun. Terakhir, elang ekor putih memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik. Mau itu hutan, savana, padang rumput, area pertanian, sampai daerah pinggir pantai semuanya bisa dihuni oleh burung ini.

2. Memiliki kebiasaan kiting

Elang ekor putih (commons.wikimedia.org/robij)

Elang ekor putih merupakan spesies kite, yaitu spesies elang yang memiliki kebiasaan kiting. Kiting sendiri merupakan kebiasaan khusus yang dilakukan elang saat sedang terbang. Mekanisme kiting cukup sederhana, yaitu elang akan terbang pelan sembari melebarkan sayapnya dan tidak mengepakannya. Dengan mekanisme ini, elang bisa mengawasi mangsa dan lingkungannya dengan lebih akurat, jelas berbagai sumber.

Nama kiting sendiri diambil dari kata kite atau layang-layang. Nama tersebut diambil dari bentuk dan kebiasaan elang yang mirip seperti layang-layang saat sedang melakukan kiting. Tentunya, tak semua spesies elang suka melakukan kiting. Sebaliknya, ada elang yang lebih suka mengawasi mangsa sembari bertengger di puncak pohon.

3. Merupakan burung predator yang sangat suka memakan hewan pengerat

Elang ekor putih (commons.wikimedia.org/Greg Schechter)

Laman Animalia menjelaskan kalau makanan utama elang ekor putih mencakup hewan pengerat seperti tikus. Namun, di beberapa kesempatan ia juga kerap memangsa hewan lain. Dalam hal ini, kelinci, curut, serangga, reptil, dan kodok juga masuk ke dalam menu makanannya. Selayaknya elang lain, elang ekor putih mengandalkan empat hal dalam berburu, yaitu penglihatan tajam, kecepatan tinggi, cakar runcing, dan paruh yang sangat kuat.

Saat berburu, elang ini akan mengamati mangsa dengan penglihatannya yang tajam. Saat sudah mendeteksi mangsa, ia akan menukik tajam untuk menangkapnya. Nah, setelah itu cakar runcingnya berkerja layaknya kail untuk mencengkeram mangsa. Terakhir, giliran paruh kuatnya yang bekerja untuk merobek kulit, daging, dan tulang mangsa.

4. Jadi mangsa utama elang lain yang lebih besar

Elang ekor putih (commons.wikimedia.org/ALAN SCHMIERER)

Elang ekor putih memang merupakan predator yang ganas dan terampil. Tapi hal tersebut tidak menjadikannya aman dari berbagai ancaman. Sebaliknya, elang ini sering diburu oleh berbagai predator seperti burung gagak dan burung elang yang lebih besar, jelas laman Animal Diversity Web. Pertama, burung gagak sering memakan telur dan anakan elang ekor putih. Di sisi lain, elang yang lebih besar kerap memburu elang ekor putih yang sedang terbang. Nah, saat merasa terancam, elang ekor putih akan berteriak dengan sangat kencang yang akhirnya membuat predator kabur karena ketakutan.

5. Mudah dikenali dari tubuhnya yang berwarna putih

Elang ekor putih (commons.wikimedia.org/Becky Matsubara)

Dilansir iNaturalist, elang ekor putih termasuk elang berukuran sedang dengan panjang maksimal 43 centimeter dan bentang sayap sekitar 102 centimeter. Badannya ramping, sayapnya panjang, dan bulunya halus. Lebih lanjut, elang ini juga mudah dikenali dari bulunya yang berwarna putih bersih, khususnya di bagian badan, perut, dan ekor. Kemudian, sayapnya sedikit kontras karena memiliki perpaduan warna hitam dan abu-abu yang mencolok. Terakhir, mata hewan ini berwarna kemerahan dan membuatnya terlihat sangar.

Setelah diulik, ternyata elang ekor putih menyimpan berbagai keunikan. Tak cuma sekadar predator biasa, ternyata hewan ini memiliki kebiasaan kiting, jadi incaran predator lain, dan merupakan satwa endemik benua Amerika. Melihat semua hal tersebut, tentunya eksistensi hewan ini harus dilindungi. Walau populasinya masih melimpah namun kita tak boleh merusak habitatnya, mengusik kehidupannya, atau memburunya secara berlebihan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team