7 Fakta Unik Elizabeth Batroy, Sang Pembunuh Wanita Terkejam di Dunia

Elizabeth Batroy yang lahir di kota Nyirbator di antara tahun 1560 dan 1561 merupakan keturunan bangsawan dari Kerajaan Hungaria. Ayahnya adalah George Bathroy dan ibunya bernama Anna Batroy.

Orangtuanya, terkhusus, ibu kandungnya, masih memiliki hubungan kekerabatan dengan kerajaan Polandia dan pangeran Transylvania. Terlahir di tengah keluarga bangsawan yang istimewa membuatnya tumbuh dalam kelimpahan kekayaan, pendidikan dan status sosial yang tinggi.

Saat Batroy masih dalam usia anak-anak, ia sudah mengidap penyakit epilepsi yang mana kerap kali ia mengalami kejang-kejang. Banyak yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh perkawinan sedarah orangtuanya. Di sisi lain, ketika anak-anak seusia Batroy sibuk bermain bersama teman-teman seusianya, Batroy malah dilatih untuk menjadi seseorang yang kejam dan bengis oleh keluarganya.

Ia sering menyaksikan hukuman brutal yang dieksekusi petugas keluarganya dan ikut terlibat secara langsung dengan setanisme dan sihir. Berdasarkan latar belakang inilah, maka tak heran jika Batroy menjadi pembunuh yang kejam saat dewasa.

Batroy memutuskan untuk mengakhiri masa kesendiriannya di usia yang masih sangat muda. Ia bertunangan saat umurnya baru menginjak 10 tahun. Lelaki yang akan meminangnya adalah Ferenc Nádasdy, Putra Baron Tamás Nádasdy de Nádasd et Fogarasföld dan Orsolya Kanizsay.

Selang lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 8 Mei 1575, mereka akhirnya meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Saat itu Batroy berumur 15 tahun dan Ferenc 19 tahun.

Tetapi selepas pernikahan, mereka tidak tinggal dalam satu atap. Batroy tinggal di Kastil Nádasdy di Sárvár sedangkan sang suami meneruskan pendidikannya di Wina.

Pernikahan Batroy disambut suka cita oleh kedua orang tuanya. Sang Ibu memberikan hadiah pernikahan sebagai bentuk rasa sayangnya kepada Batroy berupa kastil bernama Kastil Čachtice yang berlokasi di Little Carpathians dekat Nové Mesto nad Váhom dan Trenčín di Slovakia. Lingkungan Kastil ini sangat asri, dikelilingi oleh desa dan tanah pertanian serta dibatasi oleh singkapan Little Carpathians.

Banyaknya kasus pembunuhan yang menewaskan ratusan orang, akhirnya membuat Batroy harus dipidanakan berdasarkan hasil keputusan pengadilan. Batroy dipenjara di Kastil Cachtice.

Walaupun di penjara di Kastil, Batroy tidak lantas mendapatkan ruangan mewah dan pelayanan khusus. Justru hal berkebalikan yang ia dapatkan. Ruangan kecil, sempit, tertutup tanpa ventilasi yang menjadi tempat istirahat Batroy selama menjalani masa hukuman.

Dengan kondisi yang seperti ini Batroy hanya mampu bertahan selama emat tahun sebelum ia dinyatakan meninggal. Sehari sebelumnya, sang penjaga penjara mendapati Batroy mengeluh bahwa ia kedinginan. Namun, sang petugas tersebut tidak mengindahkan keluhan Batroy. Secara resmi, Elizabeth Batroy dinyatakan tidak bernyawa pada Agustus 1614. 

Secara resmi Batroy dimakamkan pada 25 November 1614 dan gereja Cachtice ditetapkan sebagai lokasi pemakaman Batroy. Namun, menurut pengakuan dari berbagai warga setempat makamnya dipindahkan ke makam keluarga Ecsed.

Tetapi hingga saat ini, lokasi pasti di mana tubuh Batroy beristirahat untuk selamanya tidak diketahui pasti. Baik pihak Kastil maupun gereja tidak mampu memberikan petunjuk untuk tempat di mana persemayaman terakhir sang putri bangsawan berada.

Pada masa itu perempuan yang berpendidikan bisa membaca dan menulis begitu sedikit jumlahnya dan Batroy masuk dalam kelompok eksklusif ini. Karena keahliannya dalam bidang linguistik, Batroy akhirnya mampu menguasai empat bahasa asing.

Keahlian yang sangat jarang dimiliki orang-orang pada zamannya membuat Batroy dapat melakukan intervensi dengan mengatasnamankan wanita miskin, termasuk seorang wanita yang suaminya ditangkap oleh orang Turki dan seorang wanita yang putrinya diperkosa dan diimpregnasi. 

Itu lah tadi beberapa penjabaran mengenai sosok Elizabeth Batroy. Menurut kamu poin ke berapa yang paling menarik dari Elizabeth Batroy?