6 Fakta Unik Iguana Jamaika, Pernah Dinyatakan Punah selama 40 Tahun!

Iguana Jamaika hidup di seluruh Jamaika hingga abad ke-20. Sayangnya, pemangsa dan kehilangan habitat membuatnya hampir punah dari wilayah tersebut. Saat ini, hanya beberapa iguana Jamaika yang hidup di bagian kecil di selatan Jamaika. A-Z Animals menginformasikan bahwa kamu bisa menemuinya di Hellshire Hills, St. Catherine Parish.

Area tersebut memiliki hutan kapur kering dan berbatu yang dijadikan sebagai tempat tinggal iguana. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon untuk makan dan beristirahat.

Iguana Jamaika mempunyai jari kaki panjang dan cakar yang tajam. Itu memungkinkannya berkeliaran di atas pepohonan untuk mencari makan. Berdasarkan informasi dari National Geographic, makanan utama spesies iguana satu ini adalah dedaunan, buah-buahan dan bunga. Walaupun begitu, mereka juga akan melengkapi dietnya dengan memakan siput, serangga dan hewan kecil lainnya yang tersedia.

Sebenarnya tidak ada informasi pasti mengenai dengan siapa iguana Jamaika hidup. Beberapa studi menduga bahwa walaupun iguana bisa berpasangan, mereka biasanya bertahan hidup sendirian. Itu juga tergantung pada berbagai faktor seperti jenis kelamin, usia, spesies, habitat yang disukai dan kepribadian iguana, jelas Kidadl.

Tidak banyak data yang tersedia mengenai cara berkomunikasi iguana Jamaika secara spesifik. Tapi, spesies iguana biasanya diketahui saling menganggukkan kepala dan menggerakkan dewlapnya. Dewlap adalah lipatan kulit di bawah lehernya. Selain itu, mereka juga melebarkan sayapnya untuk saling menyapa atau menunjukkan wilayahnya.

Setelah kawin, iguana Jamaika mulai menggali liang untuk menguji komposisi tanah, lho. Mereka melakukannya untuk mencari tempat yang cocok untuk bertelur. Jika liangnya sudah siap, mereka mulai menghasilkan 6-20 telur dan kemudian menutupinya kembali dengan tanah atau pasir.

Namun, mereka tidak sama dengan penyu yang akan kembali ke laut setelah bertelur. Iguana Jamaika tetap berada di lokasi tersebut untuk menjaganya dari betina lainnya. Mereka bisa cukup agresif dan langsung menggigit atau mengejar betina lain jika mereka masih berupaya memasuki area tersebut.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mereka pernah hidup di sepanjang Jamaika hingga abad ke-20. Tapi, semuanya berubah saat pengenalan luwak Asia kecil. Mereka sebenarnya diperkenalkan untuk mengendalikan ular dan tikus, tapi mulai menargetkan telur iguana juga. Karenanya, populasi iguana Jamaika menurun drastis di sepanjang pulau dalam beberapa dekade.

Iguana Jamaika terakhir terlihat berada di dekat Goat island di tahun 1948 dan setelahnya diumumkan punah. Dari waktu tersebut, tidak ada yang melihat iguana Jamaika selama 40 tahun. Kemudian di tahun 1990, peneliti menemukan populasi kecil yang hidup di Hellshire Hills di wilayah bagian selatan Jamaika. Saat pertama kali ditemukan diperkirakan hanya ada 50 individu, sekarang ini ada sekitar 100-200 individu.

Spesies iguana yang menarik, bukan? Beruntungnya, para peneliti berhasil menemukan populasi kecil sehingga mereka kembali muncul setelah dinyatakan punah selama 40 tahun. Fakta apa yang paling menarik menurutmu?