Elus, pegang, dan peluk sudah jadi insting bagi pecinta hewan ketika melihat binatang yang fluffy dan menggemaskan. Anjing Samoyed, Pomeranian, dan kucing Maine Coon dijamin bikin mereka berseru 'aww!'.
Anjing dan kucing fluffy merupakan hal yang biasa. Namun, bagaimana jika karakteristik fluffy tersebut justru ada pada sapi (Bos taurus)? Kamu akan mendapatkan sapi highland dan sapi fluffy Iowa. Yuk, simak fakta-fakta mengenai Iowa fluffy cow!
Karakteristik Iowa fluffy cow tidak dibawa dari lahir. Dengan demikian, sapi ini berlawanan dengan highland cattle yang fluffy sejak kecil.
Rahasianya cukup sederhana. Kita melihat contoh kambing Damaskus yang dikembangbiakkan untuk mempertahankan ciri fisiknya. Di sisi lain, ciri fisik Iowa fluffy cow dihasilkan dan dipertahankan melalui kerja keras manusia dalam merawat sapi. Sudah dapat dipastikan bahwa ciri khas ini murni buatan manusia.
Alasan mengapa Iowa fluffy cow dapat terlihat lembut dan enak dipeluk adalah perawatan harian yang dilakukan sampai berbulan-bulan. Sapi-sapi tersebut dimandikan kemudian bulunya disemprot, dirapikan, dan ditata sampai terlihat baik. Mereka juga diberi minyak khusus agar bulu sapi makin halus.
Mengutip Iowa Farm Bureau, di balik setiap sapi yang fluffy, terdapat keluarga yang bekerja sama sepanjang tahun agar hewan tersebut tampil secara maksimal.
Kamu mungkin bertanya-tanya, 'Mengapa orang-orang menghabiskan waktu dalam mentransformasi sapi menjadi fluffy?' Nah, menurut The Atlantic, sapi tersebut akan hadir di pertunjukan ternak dengan tujuan menarik perhatian juri yang biasanya menilai sapi berdasarkan bulunya, kualitas daging, dan sifat yang muncul dari perkembangbiakan.
Pada akhirnya, setiap sapi akan dilelang dan pada akhirnya dikonsumsi. Apakah kamu berhasil menebak plot twist ini?
Kalau kamu kaget, tidak apa-apa. Yang penting, kamu harus tahu bahwa sapi imut ini juga dirawat oleh anak muda dari program seperti 4-H dan Future Farmers of America. Tujuannya adalah mempelajari cara menyiapkan diri sebelum acara besar, mempersembahkan hewan yang sudah mereka rawat dengan baik, dan membangun kesadaran bahwa pada akhirnya sapi tersebut akan menjadi sumber makanan bagi banyak keluarga.
Sebenarnya, Iowa fluffy cow sudah viral sejak tahun 2013. Salah satu gambar sapi fluffy milik Peternakan Lautner di Iowa diunggah di situs Reddit. Alhasil, tren sapi fluffy juga tersebar di situs Twitter melalui tagar #fluffycow.
Meskipun viral beberapa tahun yang lalu, topik ini tetap dibahas dan relevan bahkan sampai sekarang. Hal ini membuktikan bahwa kelucuan hewan tidak mengenal waktu. Setuju?
Ketenaran Iowa fluffy cow berawal dari Peternakan Lautner. Akan tetapi, peternakan itu tidak memberi nama 'fluffy cow' untuk sapi dengan bulu halus tersebut. Lagi pula, melihat terminologi peternakan, 'cow' adalah sapi betina dewasa. Di sisi lain, sapi jantan dewasa disebut 'bull'.
Nama 'fluffy cow' tidak masuk akal mengingat kebanyakan sapi fluffy adalah sapi jantan (bull). Namun, sepertinya sama saja, ya, kalau dilihat dari perspektif orang Indonesia. Sebab, bahasa Inggris dari sapi adalah 'cow'.
Stephanie Steck selaku spesialis periklanan untuk Peternakan Lautner mengatakan bahwa peternakan tersebut merangkul tren fluffy cow. Tren ini digunakan untuk memulai percakapan dengan konsumen tentang peternakan sapi modern dan bagaimana sapi menyediakan banyak hal untuk hidup manusia.
Wah, ternyata seperti itu fakta-fakta Iowa fluffy cow. Menurut kamu, apakah tren ini menjadi sesuatu yang baik atau tidak?