Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Boston
potret Boston (pixabay.com/usmc0491)

Intinya sih...

  • Boston dijuluki “Birthplace of the American Revolution” karena menjadi pusat perlawanan terhadap penjajahan Inggris dan memiliki peran penting dalam jalur logistik.

  • Pengepungan Boston berlangsung hampir setahun, dimana pasukan Patriot berhasil membawa artileri dari Fort Ticonderoga dan memaksa Inggris meninggalkan kota.

  • Boston Massacre memicu gelombang perlawanan dengan lima warga sipil tewas, yang kemudian digunakan sebagai alat propaganda untuk menyoroti ketidakadilan Inggris.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Boston bukan sekadar kota besar di Amerika Serikat, melainkan simbol perjuangan yang mengubah arah sejarah dunia. Kota ini menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting yang memicu lahirnya sebuah bangsa baru. Dari jalanan hingga pelabuhan, setiap sudut Boston menyimpan kisah heroik yang membekas hingga kini.

Bagi para pencinta sejarah, Boston adalah destinasi yang wajib diselami. Di sini, kamu bisa merasakan langsung atmosfer perjuangan para patriot yang berani melawan kekuasaan Inggris. Yuk, kita telusuri lima fakta unik sejarah Boston yang akan membuatmu semakin kagum pada perannya dalam Revolusi Amerika.

1. Boston dijuluki “Birthplace of the American Revolution”

potret Boston (pixabay.com/Judyg143)

Boston mendapat julukan “Birthplace of the American Revolution” karena menjadi lokasi banyak peristiwa penting yang memicu revolusi. Dari protes pajak hingga bentrokan fisik, kota ini selalu jadi pusat perlawanan terhadap penjajahan Inggris. Tidak heran, Boston dianggap sebagai tempat lahirnya semangat kebebasan Amerika.

Selain itu, letaknya yang strategis sebagai pelabuhan utama membuat Boston punya peran penting dalam jalur logistik. Kota ini menjadi arena perebutan pengaruh antara Inggris dan para kolonialis. Boston benar-benar menjadi simbol sekaligus medan nyata perjuangan di awal Revolusi Amerika.

2. Pengepungan boston berlangsung hampir setahun

potret Fort Ticonderoga (commons.wikimedia.org/Mwanner)

Setelah pertempuran di Lexington dan Concord, pasukan Patriot mengepung Boston selama hampir 11 bulan, dari April 1775 hingga Maret 1776. Selama pengepungan, Inggris kesulitan mendapat pasokan lewat darat karena jalur mereka dikuasai Patriot. Hanya jalur laut yang masih bisa diandalkan untuk bertahan.

Akhirnya, Patriot berhasil membawa artileri dari Fort Ticonderoga dan menduduki Dorchester Heights. Posisi ini membuat Inggris tidak lagi aman bertahan di Boston. Akibatnya, mereka memutuskan untuk mengevakuasi pasukan dan meninggalkan kota tersebut.

3. Boston Massacre memicu gelombang perlawanan

potret Boston (pixabay.com/Michelle_Pitzel)

Pada 5 Maret 1770, terjadi insiden tragis yang dikenal sebagai Boston Massacre. Lima warga sipil tewas setelah tentara Inggris melepaskan tembakan ke arah masa yang memprotes kebijakan pajak. Peristiwa ini langsung menyulut kemarahan besar di kalangan kolonialis.

Walaupun jumlah korban tidak banyak, Boston Massacre menjadi alat propaganda yang sangat kuat. Para Patriot memanfaatkannya untuk menyoroti ketidakadilan dan kebrutalan Inggris. Dari sinilah sentimen anti-Inggris semakin membara dan menguatkan tekad untuk merdeka.

4. Pertempuran Bunker Hill buka mata dunia

potret Boston (pixabay.com/Michelle_Pitzel)

Pertempuran Bunker Hill yang sebenarnya terjadi di Breed’s Hill pada Juni 1775 adalah salah satu momen ikonik. Inggris memang berhasil merebut posisi strategis itu, tapi harus membayar harga mahal dengan jumlah korban yang sangat besar. Kekalahan posisi ini justru menunjukkan kekuatan tekad para Patriot.

Bagi pasukan kolonialis, pertempuran ini jadi bukti bahwa mereka mampu menghadapi tentara profesional Inggris. Meskipun kalah secara teknis, moral Patriot justru semakin naik. Pertempuran Bunker Hill memperlihatkan bahwa perlawanan bukanlah sesuatu yang mustahil.

5. Kuburan bersejarah simpan jejak para Patriot

potret Granary Burying Ground (pixabay.com/BookBabe)

Boston juga menyimpan banyak situs pemakaman bersejarah yang menjadi rumah terakhir para tokoh Revolusi Amerika. Salah satunya adalah Granary Burying Ground, tempat peristirahatan Paul Revere dan korban Boston Massacre. Kuburan ini kini menjadi tujuan wisata sejarah yang sarat makna.

Tidak hanya itu, tiga penandatangan Deklarasi Kemerdekaan, yakni Samuel Adams, John Hancock, dan Robert Treat Paine juga dimakamkan di sini. Dengan berjalan di area pemakaman ini, kamu seakan menapaki jejak para pahlawan. Boston benar-benar ibarat museum terbuka yang hidup hingga sekarang.

Boston bukan hanya kota modern yang ramai, tapi juga panggung sejarah yang membentuk Amerika Serikat. Menyusuri kisahnya, kamu akan merasakan semangat perjuangan yang seolah tak pernah padam. Siapa tahu setelah mengenal sejarah Boston, kamu jadi semakin ingin menjejakkan kaki langsung ke kota penuh cerita ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian