Sphinx Agung Giza, dengan dua piramida di belakangnya (commons.wikimedia.org/Maison Bonfils)
Sphinx yang paling terkenal adalah Sphinx yang masih berdiri megah di Giza, Mesir. Berulang kali digali dan terkubur kembali di dalam pasir selama berabad-abad, Sphinx Agung Giza menjadi Sphinx yang paling dikenal dalam sejarah. Namun, tidak diketahui secara pasti siapa sebenarnya yang membangun Sphinx Agung Giza. Meskipun demikian, diperkirakan kalau pembangunannya terjadi pada Kerajaan Lama Mesir, khususnya sekitar tahun 2558 hingga 2532 SM.
Sphinx Agung Giza disebut dengan banyak nama, di antaranya Horemakhet (Matahari di Cakrawala), Harmarkhis (Putra Matahari), dan Abu-al-Hol (Bapak Teror). Sphinx diduga sangat mirip dengan Firaun Khafra, yang memerintah pada Dinasti Keempat Kerajaan Lama Mesir (sekitar 2570 SM). Kemungkinan besar, Firaun Khafra-lah yang membangun Sphinx dan dibuat agar mirip seperti dirinya.
Seperti yang dijelaskan Smithsonian Magazine, arkeolog Amerika, Mark Lehner, meneliti bahwa bayangan yang dihasilkan dari Sphinx dan Piramida Khafre di dekatnya, melambangkan firaun yang memberikan persembahan kepada dewa matahari. Itu berarti, Sphinx mewakili Khafre sebagai Dewa Horus, dewa elang yang dihormati orang Mesir. Dewa ini memberikan persembahan dengan dua cakarnya kepada ayahnya, Khufu, yang berinkarnasi sebagai dewa matahari bernama Ra, yang bangkit dan terbenam di kuil itu.
Nah, bayangan ini terlihat ketika seseorang berdiri di dekat Sphinx selama titik balik matahari di musim panas, dan matahari terbenam di tengah-tengah bayangan Piramida Khafre dan Khufu. Peristiwa itu menyerupai hieroglif akhet. Hieroglif ini jika diterjemahkan menjadi 'cakrawala,' dan melambangkan siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali.