5 Fakta Unik Tentang Lampu, Sumber Penerangan Masa Kini!

Keberadaan lampu saat ini sudah pasti tak lepas dari campur tangan banyak sekali ilmuan di seluruh dunia. Bahkan para ilmuan sering kali silih berganti dan memperbaiki kesalahan yang sebelumnya dilakukan, serta menemukan berbagai macam lampu dengan jenis berbeda-beda.

Dilansir Britannica, lampu sebetulnya ditemukan paling tidak sejak 70.000 Sebelum Masehi dan pada awalnya juga hanya terdiri dari batu berlubang yang diisi dengan lumut dan bahan penyerap lain, lalu direndam dengan lemak hewan dan kemudian dibakar. Daerah Mediterania dan Timur Tengahlah yang paling awal menggunakan lampu berbentuk cangkang.

Seperti yang diketahui bahwa penemu lampu pijar pertama atau lampu bohlam merupakan Thomas Alva Edison, meski ada pula beberapa penemu lain yang turut berkontribusi dalam pengembangan revolusi lampu. Namun, proses revolusi tersebut tentu berbeda-beda hingga akhirnya seperti lampu pijar saat ini.

Dilansir DelMarFans.com, bola lampu listrik sebetulnya menciptakan sistem shift yang dapat meningkatkan efektivitas cahaya dengan mengurangi efek panasnya. Namun, di masa lalu sebetulnya keberadaan lampu menggunakan api yang tentu saja tidak bisa ditinggalkan lama, sebab bisa mati atau bahkan menimbulkan bahaya kebakaran.

Keberadaan lampu saat ini memang sudah lebih dari cukup karena mudah sekali untuk dipasang dan diakses oleh semua orang. Namun, mungkin setiap jenis lampunya memiliki daya listrik yang berbeda-beda, sehingga disesuaikan dengan ukuran dan tipe yang terdapat pada lampu tersebut.

Dilansir EnergySage, secara umum lampu menggunakan setidaknya 2 hingga 100 watt listrik, namun tergantung pada ukuran dan jenis. Namun, untuk jenis lampu LED menggunakan 2-18 volt. Makin terang dan besar lampu yang digunakan, maka semakin besar pula pengonsumsian daya listriknya.

Lampu yang saat ini digunakan secara aktif memang memiliki proses kerjanya yang cukup cepat, sehingga bisa langsung menerangi ruangan. Namun, cara kerja lampu ini mungkin tak terlihat secara langsung karena langsung berkaitan dengan kabel-kabel dan komponen lain di dalamnya.

Dilansir Regency Supply, ketika arus listrik bersentuhan dengan dasar bohlam, maka listrik masuk dan memanaskan filamen tungsten yang ada di dalamnya. Jika filamen mulai memanas, maka pijaran atau cahaya yang dihasilkan oleh panas pun akan mulai tercipta, sehingga lampu pun mulai terang.

Saat ini memang keberadaan lampu sudah mulai merata di berbagai penjuru dunia, bahkan wilayah pelosok pun sudah mulai memperoleh pasokan listrik secara maksimal. Hal ini memungkinkan warganya untuk mengakses lampu dengan mudah dan secara otomatis membuat ragam jenis lampu pun kian bertambah.

Dilansir Wix.com, ternyata ada sekitar 8 triliun lampu bohlam yang digunakan di seluruh dunia. Bahkan rata-rata daya listrik yang digunakan adalah 40 watt perlampunya, serta mengonsumsi setidaknya 53 juta megawatt listrik setiap harinya.

Keberadaan lampu ternyata menjadi kebutuhan penting yang harus dipenuhi. Hal ini karena aktivitas manusia jadi terasa lebih mudah dengan keberadaan lampu, termasuk pada malam hari. Menarik untuk disimak, ya!