8 Fakta Unik Tikus Gajah Afrika, Sangat Tidak Ramah dengan Tetangga!

Tikus gajah afrika berasal dari benua Afrika. Kamu bisa menemui mereka di wilayah seperti Namibia, Botswana dan bagian selatan Afrka. Kidadl menginformasikan bahwa mereka bisa hidup di berbagai habitat seperti gurun kering dan hutan lebat. Tikus gajah afrika juga menghuni padang rumput, sabana, gurun, pegunungan dan wilayah kering juga semi-kering di Afrika.

Tikus gajah afrika berasal dari famili Macroscelididae. Diperkirakan terdapat 20 spesies tikus gajah afrika. Mereka dinamai elephant shrew karena kaki panjangnya. Di Afrika mereka disebut sebagai sengi, jelas A-Z Animals.

Jangan terkecoh dengan penampilan mereka ya, tikus gajah afrika bukanlah hewan pengerat. Walaupun sebenarnya mereka sering dibandingkan degan tikus atau gerbil karena penampilannya. Menariknya, tikus gajah afrika juga bukan tikus. Sumber yang sama menjelaskan bahwa mereka adalah sengi dan memiliki hubungan lebih dekat dengan tenrec da tikus tanah.

Kamu mungkin harus lebih berhati-hati saat menemui tikus gajah afrika. African Wildlife menjelaskan bahwa mereka tidak menoleransi orang asing atau bahkan tetangganya yang masuk tanpa izin ke wilayahnya. Tikus gajah afrika mungkin saja mengusir dengan kekerasan, biasanya disertai teriakan, gerakan dan bahkan tendangan.

Tikus gajah afrika memakan invertebrata dan serangga seperti rayap, semut, cacing dan laba-laba. Mereka juga memakan biji-bijian, buah dan dedaunan jika dibutuhkan. Menariknya, tikus gajah afrika menggunakan moncong panjangnya yang mirip anteater untuk memindahkan kotoran dan tanah agar lebih dekat ke mangsanya. Lidah panjangnya juga sangat membantu untuk berburu makanan, dikutip dari laman Africa Freak.

Untuk membantunya mencari makan, tikus gajah afrika memiliki adaptasi khusus lainnya. Mereka mempunyai penciuman, pendengaran dan penglihatan yang baik. Tidak hanya mencari makan, itu juga sangat bermanfaat untuk melarikan diri dari pemangsa.

Tikus gajah afrika ternyata pelari yang cukup cepat, lho! Mereka bisa berlari hingga kecepatan 30 kilometer per jam. Mereka juga bisa melompat seperti kelinci untuk meraih mangsa. Lompatannya bisa mencapai 1 meter tingginya.

Tikus gajah afrika berkomunikasi melalui kelenjar aroma dan vokalisasi yang khas. Mereka mengeluarkan suara berupa cicitan dan pekikan. Ketika tikus gajah menghentikan kakinya ke tanah, itu artinya mereka sedang dalam posisi terancam, dilansir Kidadl.

Menarik bukan? Ingatlah bahwa tikus gajah afrika sebenarnya bukan hewan pengerat dan tikus. Mereka adalah spesies unik yang gaya hidupnya sama seperti hewan pemakan rayap lainnya. Tidak hanya beberapa inderanya yang berfungsi sangat baik, kemampuan berlari dan melompat memudahkan kehidupannya. Bagaimana pendapatmu tentang mereka?