Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
zorilla (commons.m.wikimedia.org/Garst, Warren, 1922-2016, photographer)

Hewan asal Afrika yang satu ini punya banyak nama! Mereka dikenal sebagai african polecat, zoril, zorille, cape polecat, striped polecat dan african skunk. Zorilla berada dalam famili Mustelidae dan memiliki nama ilmiah Ictonyx striatus. Panjang tubuhnya mencapai 60--70 sentimeter dengan berat 0,6--1,3 kilogram. Sama seperti namanya, ada pola bergaris pada tubuhnya. Warnanya bervariasi tergantung wilayah penyebarannya.

Tapi, biasanya bagian bawahnya berwarna hitam, ekornya putih dan terdapat garis membentang dari kepala ke punggung dan pipinya. Mereka punya bercak warna seperti topeng di wajahnya. Saatnya kenalan dengan mereka melalui fakta-fakta unik di bawah ini.

1. Tersebar luas di Afrika

wilayah penyebaran zorilla (commons.m.wikimedia.org/Nrg800)

Persebaran zorilla berada di Afrika Tengah, Afrika Selatan dan sub-sahara. Tapi, mereka tidak bisa kamu temui di lembah Kongo dan bagian pesisir di Afrika Barat. Animalia menginformasikan bahwa spesies ini memilih menempati sabana, padang rumput, semak belukar, hutan, daerah berbatu dan gurun.

Dari keragaman habitatnya itu, bisa diketahui bahwa zorilla bisa beradaptasi dengan baik. Mereka juga sering mengunjungi daerah pertanian dan perkebunan.

2. Sebisa mungkin menghindari sayuran

zorilla (inaturalist.org/Nicola van Berkel)

Spesies ini cukup ketat terhadap dietnya, mereka cenderung menghindari sayuran. Menu makannya terdiri dari hewan pengerat kecil, tikus dan terwelu. Mereka juga melengkapinya dengan katak, kadal, ular, burung, telur burung dan kumbang. Zorilla sering mengunjungi padang rumput yang biasa digunakan sebagai penggembalaan ternak, dilansir Animal Diversity.

Karena rumputnya cenderung pendek, hal tersebut memudahkan zorilla untuk memangsa kumbang dan lavarnya serta tikus. Ada banyak kotoran dan makanan ternak di sana yang biasanya jadi menu makan kumbang dan tikus. Tidak heran mengapa zorilla menjadikan tempat tersebut sebagai tujuan utamanya.

3. Mencari makan di malam hari untuk menghindari persaingan dengan yellow mongoose

wilayah penyebaran zorilla (commons.m.wikimedia.org/Mariomassona)

Dalam satu habitat tertentu, biasanya tidak hanya dihuni oleh satu hewan saja. Bahkan wilayahnya terkadang tumpang tindih satu sama lain. Seperti zorilla dan yellow mongoose (Cynictis penicillate) yang membagi waktu mencari makannya untuk menghindari konflik sumber daya dan pertarungan.

Sebab, perkelahian tidak hanya membuang waktu tapi juga tenaga! Melansir Fact Animal, karenanya zorilla membagi waktu agar tidak bersimpangan. Zorilla akan mencari makan saat malam hari dan yellow mongoose berburu di siang hari.

4. Bedakan jenis kelaminnya dari cara berjalannya

zorilla (commons.m.wikimedia.org/Garst, Warren, 1922-2016, photographer)

Terkadang, sangat sulit untuk membedakan jantan dan betina pada hewan karena penampilannya sangat mirip. Bahkan hampir identik jika mengabaikan perbedaan ukurannya. Tapi, untuk membedakan zorilla jantan dan betina, kamu cukup memperhatikan satu hal.

Apa itu? perhatikan cara berjalannya! Saat berjalan, jantan cenderung mengangkat ekornya tinggi. Berbeda dengan betina yang membiarkan ekornya menjuntai di belakangnya. Sangat mudah, bukan?

5. Punya semprotan khusus untuk melindungi dirinya

ilustrasi zorilla (commons.m.wikimedia.org/Daderot)

Berhati-hatilah saat menemui zorilla, sebisa mungkin jangan memprovokasinya. Mereka sangat agresif dan teritorial, menandai wilayahnya dengan kotoran atau semprotan khusus dari analnya. Tidak hanya berguna untuk melindungi wilayahnya, itu juga digunakan sebagai perlindungan diri dari pemangsa.

Tidak hanya membuat pemangsa kaget, semprotan tiba-tiba bisa membutakan, sensasinya seperti terbakar. Sebelum menyemprotkan cairan itu, zorilla akan memberikan gerak ancaman dengan melengkungkan punggungnya, bagian belakangnya menghadap lawan dan ekornya tegak lurus.

6. Mereka bisa berteriak!

zorilla (commons.m.wikimedia.org/Henry de Lange)

Selain penandaan aroma tadi, zorilla juga berkomunikasi menggunakan panggilan. Saat memperingati musuh untuk menjauh, mereka mengeluarkan geraman. Sementara jika menyuarakan jeritan bernada tinggi, itu adalah agresi yang menandakan kamu harus menjauh! Ada juga jeritan bergelombang, dari bernada tinggi ke rendah yang memandakan penyerahan dan ketundukannya pada musuh.

Jika panggilan bergelombangnya terdengar lebih tenang, zorilla mencoba bersikap ramah. Jadi, setiap vokalisasi yang dikeluarkannya memiliki makna berbeda untuk berbagai situasi.

7. Musim kawinnya terjadi hingga akhir musim panas

zorilla (commons.m.wikimedia.org/Garst, Warren, 1922-2016, photographer)

Spesies hewan ini mulai berkembang biak pada musim semi hingga akhir musim panas. Butuh waktu 4 minggu bagi betina sebelum melahirkan anak-anaknya, sekitar 1--5 bayi. Menariknya, betina bisa menyusui anak-anaknya sekaligus karena punya enam kelanjar susu, lho. Mereka tetap bersama induknya selama 18 minggu sebelum hidup mandiri.

Setelah membaca semua faktanya, kamu sudah tahu cara membedakan zorilla jantan dan betina! Tapi, usahakan untuk tidak memprovokasinya karena mereka sangat agresif. Sejauh ini, mereka diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN dan tren populasinya masih stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team