Waspada! Pahami Gejala Infectious Bronchitis pada Unggas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Infectious bronchitis adalah penyakit virus yang sangat menular. Dapat menyerang unggas, khususnya ayam. Hal ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi industri perunggasan karena berkurangnya produksi telur, penurunan kualitas daging dan peningkatan angka kematian.
Untuk mengelola dan mencegah penyakit ini secara efektif, sangat penting untuk memiliki pemahaman komprehensif tentang infectious bronchitis. Pada artikel ini akan membahas lima poin penting tentang virus infectious bronchitis pada unggas. Simak terus artikelnya, ya!
1. Transmisi dan agen kausatif
Infectious bronchitis pada unggas disebabkan oleh virus corona atau nama lainnya ialah Infectious Bronchitis Virus (IBV). Virus ini terutama menyerang sistem pernapasan dan reproduksi ayam. Penyakit ini sangat menular dan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan burung yang terinfeksi, peralatan yang terkontaminasi dan melalui partikel di udara.
Langkah-langkah biosekuriti yang tepat, seperti pembatasan akses ke peternakan dan protokol disinfeksi, sangat penting untuk mengendalikan penularan.
2. Gejala klinis
Tanda-tanda klinis penyakit ini dapat bervariasi tergantung pada umur dan strain ayam yang terinfeksi. Gejala umumnya meliputi gangguan pernapasan, batuk, bersin, keluarnya cairan dari hidung dan berkurangnya produksi telur.
Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas cangkang telur, cacat bentuk telur dan peningkatan angka kematian, terutama pada anak ayam. Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan penyakit, sehingga dapat melakukan isolasi dan pengobatan yang cepat pada unggas yang terinfeksi.
3. Dampak pada produksi telur ayam
Editor’s picks
Salah satu kekhawatiran paling signifikan terkait infectious bronchitis pada unggas adalah dampak negatifnya terhadap produksi telur. Ayam yang terinfeksi mungkin mengalami penurunan produksi telur dan telur yang dihasilkan akan cacat, bercangkang lunak atau tidak memiliki cangkang sama sekali. Hal ini menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak unggas, serta menurunnya kualitas telur bagi konsumen.
Vaksinasi adalah strategi yang umum digunakan untuk meminimalkan dampak terhadap produksi telur dan kesehatan populasi ayam secara keseluruhan.
4. Pentingnya vaksinasi
Vaksinasi memainkan peran penting dalam mengendalikan IBV pada unggas. Program vaksinasi dapat bervariasi tergantung pada jenis peternakan unggas dan risiko masuknya penyakit.
Metode vaksinasi yang umum dilakukan adalah vaksinasi rute tetes mata dan vaksinasi rute air minum. Mengembangkan strategi vaksinasi yang disesuaikan dengan konsultasi dokter hewan sangat penting untuk perlindungan yang optimal.
5. Biosekuriti yang baik sebagai pencegahan
Mencegah masuknya dan penyebaran IBV di dalam peternakan unggas memerlukan langkah-langkah biosekuriti yang kuat. Langkah-langkah ini mencakup praktik kebersihan yang ketat, membatasi ruang gerak pekerja, penerapan protokol karantina untuk unggas yang baru datang dan desinfeksi peralatan dan fasilitas secara rutin. Selain itu, menjaga ventilasi yang baik dan meminimalkan faktor stres dapat membantu mengurangi kemungkinan wabah.
Infectious bronchitis merupakan kekhawatiran besar bagi industri perunggasan karena sifatnya yang sangat menular dan dampak negatifnya terhadap produksi telur dan kesehatan ternak. Memahami agen penyebab, metode penularan, tanda-tanda klinis, strategi vaksinasi dan langkah-langkah biosekuriti sangat penting untuk mengelola dan mencegah penyakit ini.
Peternak unggas dan profesional industri harus bekerja sama untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian penyakit yang efektif untuk meminimalkan risiko ekonomi dan kesehatan yang terkait pada unggas.
Baca Juga: Antisipasi Penyakit Rabies, Ratusan Hewan Peliharaan Disuntik Vaksin
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.