Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Blood Falls (commons.wikimedia.org/National Science Foundation/Peter Rejcek)

Jika kamu mengira kutub hanya soal dingin beku dan salju sepanjang tahun, maka kamu harus mengetahui fakta ini. Di balik suhu ekstrem dan langit yang sering kelabu, ternyata kutub memiliki "pertunjukan alam" yang tidak dapat kamu temukan di tempat lain. Mulai dari langit yang berpendar hingga air terjun merah darah, semuanya mampu membuat siapa pun terpana.

Lalu, mengapa hanya kutub yang memiliki fenomena-fenomena langka ini? Jawabannya terdapat pada kombinasi suhu ekstrem, posisi geografis, hingga atmosfer unik yang hanya dimiliki wilayah Arktik dan Antartika. Penasaran? Yuk, simak daftar fenomena alam paling epik yang hanya muncul di kutub berikut ini!

1. Aurora

aurora ketika malam hari (pexels.com/Tobias Bjørkli)

Jika berbicara tentang kutub, aurora pasti masuk daftar utama. Fenomena ini terjadi karena tabrakan antara partikel matahari dengan atmosfer Bumi, khususnya di area medan magnet kuat seperti Kutub Utara dan Selatan. Hasilnya berupa cahaya warna-warni yang menggantung di langit malam, mulai dari hijau neon hingga ungu lembut. Biasanya, aurora muncul pada musim dingin, saat langit sedang sangat gelap.

Aurora Borealis muncul di sekitar Kutub Utara, sedangkan Aurora Australis hadir di Kutub Selatan. Tempat-tempat seperti Alaska, Norwegia, hingga Selandia Baru menjadi lokasi favorit para pemburu aurora. Menariknya lagi, aurora tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menjadi bukti adanya hubungan antara Bumi dan aktivitas matahari. Fenomena ini bahkan dapat memberikan petunjuk tentang badai geomagnetik.

2. Malam kutub

malam kutub (pexels.com/Visit Greenland)

Bayangkan hidup di tempat yang tidak melihat matahari selama berbulan-bulan. Seram? Atau justru menarik? Inilah yang dirasakan warga kutub saat fenomena polar night atau malam polar terjadi. Karena kemiringan Bumi sekitar 23,5 derajat, terdapat waktu-waktu tertentu saat matahari sama sekali tidak muncul di cakrawala. Di Arktik, ini biasanya terjadi dari November hingga Januari, sementara di Antartika berlangsung dari Mei hingga Juli.

Meski disebut "night" atau malam, sebenarnya ada fase cahaya samar seperti senja panjang yang tidak kunjung selesai. Waktu-waktu ini biasanya dimanfaatkan untuk berburu aurora atau menikmati suasana nyaman khas kutub. Namun, efeknya terhadap tubuh manusia cukup terasa, mulai dari gangguan tidur hingga perubahan suasana hati. Oleh karena itu, penduduk lokal memiliki banyak cara agar tetap sehat secara mental selama musim gelap total ini.

3. Blood falls

Blood Falls (commons.wikimedia.org/National Science Foundation/Peter Rejcek)

Jangan kaget jika menemukan air terjun berwarna merah pekat di tengah Antartika. Ini bukan efek film horor, melainkan fenomena alam bernama Blood falls atau air terjun darah. Warna merahnya berasal dari air asin yang kaya zat besi yang keluar dari celah-celah gletser. Setelah terkena oksigen, zat besinya berubah menjadi karat atau iron oxide, sehingga warnanya menjadi merah darah.

Blood falls ini telah ada sejak jutaan tahun lalu dan airnya berasal dari danau kuno yang terjebak di bawah lapisan es. Tidak hanya menarik untuk difoto, fenomena ini juga membuat para ilmuwan antusias karena dapat menjadi petunjuk tentang kehidupan ekstrem, termasuk kemungkinan adanya makhluk hidup di planet lain dengan kondisi lingkungan serupa.

4. Awan nacreous

awan nacreous (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Jika beruntung, kamu bisa saja menemukan awan yang warnanya menyerupai pelangi pastel mengambang di langit kutub. Namanya awan nacreous atau awan mother-of-pearl. Awan ini muncul pada ketinggian sekitar 15–25 km saat suhu ekstrem mencapai minus 78 derajat Celsius. Warna-warni cantiknya muncul karena partikel es kecil di awan ini membiaskan cahaya matahari dari bawah cakrawala.

Fenomena ini paling sering muncul sebelum matahari terbit atau setelah terbenam, ketika cahaya matahari masih dapat menyentuh awan meskipun Bumi sudah gelap. Selain indah untuk difoto, awan ini juga penting bagi para peneliti cuaca karena dapat menjadi tanda perubahan pola angin ekstrem di stratosfer. Namun, jangan terlalu senang juga, sebab kehadiran mereka kadang berkaitan dengan berkurangnya lapisan ozon.

5. Midnight sun

midnight sun (pixabay.com/highflyer100)

Midnight sun atau matahari tengah malam adalah fenomena alam ketika matahari tetap terlihat selama 24 jam penuh di musim panas, khususnya di wilayah utara Lingkar Arktik dan selatan Lingkar Antarktik. Fenomena ini terjadi karena kemiringan sumbu Bumi sekitar 23,4 derajat saat mengorbit matahari. Selama periode tersebut, kutub yang menghadap matahari mengalami siang hari terus-menerus selama beberapa bulan. Semakin dekat ke kutub, durasi matahari tengah malam akan semakin panjang.

Fenomena ini biasanya terjadi dari Maret hingga September di Kutub Utara dan dari September hingga Maret di Kutub Selatan. Negara seperti Norwegia dan Islandia menjadi destinasi populer untuk menikmati malam tanpa gelap. Beragam aktivitas dilakukan saat matahari tengah malam, mulai dari pendakian hingga kayak meski larut malam. Midnight sun menjadi kebalikan dari malam kutub yang terjadi saat musim dingin tiba.

Tidak heran jika kutub disebut surga tersembunyi bagi para pencinta fenomena alam. Di balik dinginnya yang menusuk tulang, hanya di sini kamu dapat menyaksikan langsung keajaiban langit hingga keunikan salju yang tidak ada duanya. Siap-siap masukkan ke daftar impian, siapa tahu besok ada promo tiket murah ke ujung dunia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team