5 Filosofi Menarik dari Tikus Hidung Bintang, Hidupnya Serba Unik!

Tikus hidung bintang diakui sebagai mamalia terunik yang cenderung sulit kita jumpai. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di dalam tanah. Menembus perairan dengan beberapa keterbatasan, seperti penglihatan yang lemah untuk sejenis hewan semiakuatik.
Bagaimana cara tikus hidung bintang memproteksi diri sungguh unik. Mereka pandai berburu dengan halus, nyaris tak terdeteksi oleh mangsa. Objek belajar tidak hanya manusia, seekor hewan pun bisa kita pelajari tergantung dari sisi mana yang ingin kita lihat.
Beberapa hal terkait hewan mamalia ini seharusnya bisa membuka mata manusia untuk melihat dunia luar dari banyak aspek. Berikut sesuatu yang dapat kita pelajari dari tikus hidung bintang dan kelangsungan hidupnya.
1. Dinobatkan hewan dengan hidung teraneh
Seperti namanya, tikus hidung bintang identik dengan hidungnya yang berbentuk menyerupai bintang. Membuat mamalia pemakan serangga kecil ini terlihat unik dilihat dari sisi manapun. Meski julukannya hewan dengan hidung teraneh, mereka dapat mengandalkan keunikannya ini untuk memproteksi diri dari predator.
Ini bisa dianalogikan dalam kamus manusia, yaitu bersinar dengan apa pun bentuk keunikannya. Setiap orang punya kelebihan yang tak dapat disamaratakan dengan orang lain. Semua yang tampak berbeda bisa jadi hal yang luar biasa.
2. Menggali tanah sampai membuka perairan
Tak seperti tikus tanah pada umumnya yang menyukai tanah kering, star-nosed mole sejatinya bertahan hidup dengan berburu di tanah lembab hingga menyelam ke perairan untuk mencari makan. Mereka hidup mandiri tanpa bergantung pada kelompok.
Tikus bernama lain Condylura Cristata ini akan menjelajah ke perairan dalam, lalu menciptakan gelembung untuk menangkap aroma mangsa dalam waktu singkat. Mereka bergerak dengan cepat untuk mengenali target makanannya.
Dalam kehidupan manusia, fenomena ini cenderung relate dengan pencarian ilmu pengetahuan. Semakin kita berusaha, semakin cepat pula kita tiba ke tujuan. Berkaca dari tikus hidung bintang bahwa kita manusia pun tidak perlu takut untuk menapaki jalan yang belum pernah dilalui.
3. Memiliki adaptasi sensorik unik
Binatang mamalia satu ini punya adaptasi sensorik yang unik. Ahli saraf Vanderbilt Kenneth Catania yang telah mempelajari tikus hidung bintang selama lebih dari dua dekade menyebutkan informasi sensorik yang diterima mereka paling mirip dengan mata manusia.
Indra yang mereka miliki membuat mereka bertahan di tengah krisis. Mereka berkomunikasi dengan rangsangan yang mereka terima dan mengkalibrasi perubahan lingkungan tanpa keragu-raguan. Tindakannya selalu cepat dan responsif.
Ini jadi suatu pelajaran berharga yang dapat kita lihat melalui cermin kehidupan tikus hidung bintang. Manusia pasti membutuhkan waktu untuk beradaptasi di lingkungan baru. Melewati berbagai rintangan dan bertahan dengan serangkaian ujian kehidupan, sampai akhirnya berkembang dengan melakukan aktivitas di luar zona nyaman.
4. Bisa beradaptasi di iklim yang ekstrem
Dilansir jurnal Nature, tikus hidung bintang adalah pemakan tercepat. Mereka juga punya kelebihan lain, seperti mudahnya beradaptasi bahkan di iklim yang terbilang ekstrem. Mereka lincah meski saat krisis, sehingga bisa melumpuhkan mangsa tepat sasaran.
Tikus hidung bintang hanya butuh waktu sepersekian detik untuk mengidentifikasi makanan atau bahaya di dekatnya. Mereka bertahan di tengah perubahan. Ini sekaligus jadi pengingat bagi manusia pada pentingnya membaur dengan lingkungan dan yakin bisa bertahan hidup di tengah kesulitan duniawi.
5. Caranya berinteraksi penuh misteri
Banyak pertanyaan yang pasti pernah tersemat di benak manusia mengenai bagaimana kehidupan tikus hidung bintang. Hidup mereka yang penuh misteri erat kaitannya dengan teritorial mereka, yaitu di dalam tanah di mana manusia tidak bisa selalu menjangkaunya.
Kendati demikian, hidup tikus hidung bintang yang misterius cocok diterapkan oleh manusia dalam hal tertentu. Misalnya, tidak perlu banyak berbicara mengenai rencana yang kita bangun. Ambil satu per satu langkah dan biarkan hasil berbicara.
Dilansir National History Museum, tikus hidung bintang memang kerap disangka buta. Namun kenyataannya, mereka sebenarnya bisa melihat, meski kemampuannya ini cukup lemah. Karena memahami kekurangan tersebut, mereka memaksimalkan fungsi moncong mereka yang berbentuk unik sebagai kunci kelangsungan hidup. Dari kehidupan mereka, kita belajar untuk merasa bangga dengan sisi unik yang kita punya.