Fotogenik, 10 Galaksi Ini Membentuk Struktur Kosmik yang Indah Banget!

Terletak sekitar 500 juta tahun cahaya di rasi bintang sculptor, bentuk galaksi yang seperti wahana bermain bianglala ini adalah hasil dari tabrakan ganas antar galaksi. Sebuah galaksi yang ukurannya lebih kecil telah melintas ke arah cakram galaksi yang lebih besar, dan menghasilkan gelombang kejut yang menyapu gas dan debu.

Seperti riak air yang dihasilkan saat sebuah batu terjatuh ke sebuah danau, gelombang kejut memicu daerah-daerah pembentukan bintang secara intens (tampak berwarna biru). Cincin di bagian terluar galaksi berukuran sekitar 1,5 kali lipat lebih besar daripada galaksi Bima Sakti kita, dan menandai gelombang kejut yang terjadi paling awal.

M83, juga dikenal sebagai galaksi kincir angin selatan, terletak 15 juta tahun cahaya jauhnya dari Bumi di rasi bintang Hydra. Gambar ini menangkap ratusan ribu bintang, ribuan gugus bintang, dan ratusan sisa peristiwa supernova.

Dengan mempelajari sisa-sisa supernova ini, para astronom dapat lebih memahami sifat bintang-bintang yang meledak dan menyebarkan unsur-unsur kimia yang diproses melalui fusi nuklir ke seluruh galaksi. Serta memberikan kontribusi kepada bintang-bintang baru generasi selanjutnya.

Generasi terbaru bintang di M83 sebagian besar terbentuk di dalam gugus-gugus yang berada di tepi jalur putaran debu yang gelap. Gugus bintang berusia muda dan terang ini baru berusia beberapa juta tahun dan menghasilkan sinar ultraviolet dalam jumlah besar.

Sinar ultraviolet diserap oleh awan-awan gas hidrogen yang menyebar di sekitarnya, dan menyebabkan mereka berwarna merah muda.

Citra paling tajam dari penggabungan antara dua buah galaksi, yang membentuk struktur mirip antena. Selama tabrakan, miliaran bintang akan terbentuk. Daerah-daerah yang menjadi tempat kelahiran bintang ini adalah yang paling terang dan paling padat disebut sebagai gugus bintang super.

Dua galaksi spiral mulai berinteraksi beberapa ratus juta tahun yang lalu, menjadikan galaksi antena sebagai salah satu contoh terdekat dan termuda dari peristiwa tabrakan sepasang galaksi.

Hampir setengah dari objek-objek samar di gambar galaksi antena adalah gugus muda yang berisi puluhan ribu bintang. Gumpalan oranye di sebelah kiri dan kanan dari pusat gambar adalah bagian inti asli dari kedua galaksi asli, yang terutama mengandung bintang-bintang tua diselingi oleh filamen-filamen debu berwarna coklat.

Kedua galaksi juga dihiasi oleh titik-titik yang merupakan daerah-daerah pembentuk bintang biru yang dikelilingi oleh gas hidrogen bercahaya merah muda.

Apakah terdiri dari satu atau dua galaksi? Seorang astronom bernama Art Hoag, pertama kali menanyakan pertanyaan ini ketika secara kebetulan menemukan galaksi cincin yang tidak biasa ini.

Di bagian terluar adalah sebuah cincin yang didominasi oleh bintang-bintang berwarna biru terang, sementara di dekat bagian pusat terdapat bintang-bintang yang jauh lebih merah dan kemungkinan jauh lebih tua, dan membentuk struktur mirip sebuah bola.

Di antara keduanya adalah celah yang tampak hampir sepenuhnya gelap. Bagaimana galaksi ini terbentuk masih belum diketahui, meskipun beberapa objek serupa telah diidentifikasi dan secara kolektif diberi label sebagai sebuah galaksi berbentuk cincin.

Beberapa hipotesis terbentuknya objek ini termasuk tabrakan antar galaksi yang terjadi miliaran tahun yang lalu dan efek gravitasi dari batang pusat galaksi telah menghilang. Luas galaksi cincin ini mencakup sekitar 100.000 tahun cahaya, dan terletak 600 juta tahun cahaya jauhnya di rasi bintang Serpens.

Secara kebetulan, terlihat di celah (arah jam satu) adalah sebuah galaksi cincin lainnya yang terletak lebih jauh lagi.

Dikenal sebagai “galaksi cerutu”, meski nama teknisnya adalah putaran rotator. Seperti gelondong, galaksi ini berbentuk seperti cerutu dan berotasi di sepanjang sumbu terpanjangnya.

Galaksi ini terbentuk ketika dua galaksi spiral saling bertabrakan. Kemudian salah satu galaksi akan membentuk sebuah “batang”, yang akhirnya menciptakan sebuah galaksi elips dengan bentuk cerutu. Sementara itu, bintang-bintang di galaksi lainnya mengorbit batang galaksi ini. Dengan demikian, kita mendapatkan bentuk gelendong yang teratur ini.

M63, juga dikenal sebagai galaksi bunga matahari, terletak sekitar 27 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Canes Venatici, dan merupakan salah satu dari galaksi spiral flokulen. Tidak seperti galaksi spiral secara umum, galaksi spiral flokulen tidak memiliki lengan spiral yang mudah untuk didefinisikan, namun terlihat memiliki lengan yang terputus-putus.

Meskipun hanya memiliki dua lengan, namun tampak berliku di sekitar bagian inti berwarna kuning. Lengan galaksi bersinar oleh radiasi dari bintang-bintang biru yang baru terbentuk dan dapat lebih jelas terlihat dalam pengamatan panjang gelombang inframerah.

Interaksi gravitasi antara dua buah galaksi yang disebut Arp 273, membentuk struktur mirip bunga mawar. Galaksi berbentuk spiral yang berukuran lebih besar, dikenal sebagai UGC 1810, memiliki sebuah cakram yang terdistori karena pasang surut gravitasi oleh tarikan gravitasi galaksi pendamping yang berada di bawahnya, dikenal sebagai UGC 1813.

Bercak-bercak permata biru di bagian atas adalah kombinasi cahaya dari gugus-gugus bintang biru berusia muda yang sangat cerah dan panas. Bintang-bintang masif ini bersinar terang dalam sinar ultraviolet.

Serangkaian pola spiral yang tidak biasa di galaksi yang lebih besar menunjukkan tanda terjadinya interaksi antara kedua galaksi. Lengan terluar yang besar tampak melingkar seperti cincin tidak sempurna, sebuah fitur yang akan terlihat ketika terjadi interaksi antara dua galaksi yang saling melintasi satu sama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa galaksi yang lebih kecil sebenarnya menukik lebih dalam, dan tidak mengarah secara langsung ke bagian pusat galaksi UGC 1810. Lengan-lengan spiral terdalam sangat melengkung dan keluar dari posisi sebelumnya, dengan salah satu dari lengan-lengan spiral terdalam berada di belakang tonjolan dan kembali keluar dari sisi yang lain.

M104, terletak 28 juta tahun cahaya jauhnya di rasi Virgo, juga dikenal sebagai galaksi sombrero (topi khas meksiko). Ciri khas dari galaksi yang cenderung miring apabila diamati dari Bumi ini adalah tonjolan inti galaksi yang cemerlang putih, dan dikelilingi oleh jalur debu tebal yang terdiri dari struktur spiral galaksi. Jalur debu ini adalah lokasi pembentukan bintang di galaksi tersebut, sedangkan bagian pusat diperkirakan menjadi rumah bagi sebuah lubang hitam masif.

Sistem di galaksi sombrero melimpah dengan gugus bintang globular, diperkirakan berjumlah hampir 2.000 gugus, 10 kali lebih banyak daripada jumlah gugus bintang globular di galaksi Bima Sakti kita.

Usia gugus mirip dengan yang ada di Bima Sakti, mulai dari 10 hingga 13 miliar tahun. Tertanam di dalam bagian inti yang terang adalah sebuah cakram yang lebih kecil (tidak terlihat pada gambar), yang relatif miring ke cakram yang lebih besar.

Emisi sinar-X menunjukkan bahwa terdapat material yang jatuh ke dalam bagian inti yang padat, lokasi dari sebuah lubang hitam yang mencapai satu miliar kali lipat masa Matahari.

Galaksi LEDA 36252 (Kiso 5639) adalah contoh dari apa yang dikenal sebagai galaksi berudu karena kepalanya yang terang dan padat dengan ekor yang memanjang. Galaksi-galaksi berudu sangat jarang dan langka di lingkungan kosmik kita.

Dalam sampel 10.000 galaksi di dalam alam semesta dekat, hanya 20 yang merupakan berudu, tapi kebanyakan ditemukan di alam semesta awal. Bintang-bintang di galaksi berudu pada umumnya sangat tua, fosil hidup dari Alam Semesta awal saat galaksi-galaksi terbentuk.

Kepala galaksi berudu berisi bintang-bintang muda yang mengelompok untuk membentuk gugus bintang. Sedangkan ekor yang memanjang, terlihat membentang jauh dari kepala dan bertebaran dengan bintang-bintang biru terang, mengandung setidaknya empat daerah pembentuk bintang yang berbeda. Ekor galaksi terlihat tampak lebih tua dibandingkan kepala galaksi.

Interaksi gravitasi antara dua buah galaksi yang disebut Arp 142, membentuk struktur mirip seekor penguin yang sedang menjaga telurnya. Pasangan dramatis ini menunjukkan dua buah galaksi yang karena daya tarik gravitasi, secara perlahan menyeret mereka untuk saling mendekati satu sama lain.

Galaksi yang mirip “penguin”, NGC 2336, mungkin merupakan sebuah galaksi spiral yang relatif normal, terlihat rata seperti kue serabi dengan lengan-lengan spiral simetris. Kaya dengan bintang-bintang panas yang baru terbentuk, terlihat sebagai filamen kebiruan, bentuknya sekarang telah dibengkokan dan terdistorsi karena merespons tarikan gravitasi tetangganya.

Galaksi yang mirip “telur”, NGC 2937, sebaliknya, hampir tidak berbentuk. Cahaya bintang dengan terang yang khas berwarna kehijauan menunjukkan populasi dari bintang-bintang yang berusia jauh lebih tua.

Akhirnya kedua galaksi ini akan bergabung untuk membentuk galaksi tunggal, dengan bercampurnya masing-masing populasi bintang, gas dan debu. Penggabungan semacam ini kemungkinan merupakan sebuah langkah signifikan dalam sejarah galaksi-galaksi berukuran besar yang kita lihat di sekitar kita di alam semesta terdekat, termasuk galaksi Bima Sakti kita.

Menarik bukan? Alam semesta kita selalu menyimpan banyak kisah menarik dan tak terduga. Lantas, gambar mana yang paling fotogenik, jadikan wallpaper di hp-mu?