Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cangkang Hewan
ilustrasi cangkang hewan (unsplash.com/ George Girnas)

Intinya sih...

  • Cangkang berfungsi sebagai alat pertahanan pasif terhadap predator, seperti baju zirah yang sulit ditembus oleh gigi atau cakar.

  • Bagi invertebrata, cangkang adalah alat krusial untuk regulasi air dalam tubuh dan mencegah dehidrasi.

  • Pada kelompok Artropoda, cangkang berperan sebagai eksoskeleton tempat melekatnya otot dan memberi dukungan struktural pada tubuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hewan bercangkang sering kali kita jumpai, mulai dari siput yang merangkak pelan setelah hujan, kerang di tepi pantai, hingga penyu yang berenang anggun di lautan. Cangkang yang secara ilmiah sering disebut sebagai eksoskeleton (rangka luar) atau karapaks, terkadang terlihat seperti aksesori sederhana, padahal struktur keras ini menyimpan berbagai rahasia adaptasi dan kelangsungan hidup yang menakjubkan.

Jauh di balik tampilannya yang kokoh, cangkang adalah mahakarya evolusi yang memungkinkan beragam spesies untuk bertahan di lingkungan paling ekstrem. Ia bukan sekadar perisai, melainkan sebuah sistem pendukung kehidupan multifungsi yang memengaruhi setiap aspek keberadaan hewan. Ingin tahu informasi menarik lainnya terkait cangkang? Mari kita selami lebih dalam tujuh peran vital cangkang bagi kehidupan hewan di Bumi berikut ini!

1. Tempat pertahanan dari predator

ilustrasi cangkang kura-kura (unsplash.com/Randall Ruiz)

Dilansir laman Frontiers in Zoology, fungsi paling mendasar dan paling vital dari cangkang adalah sebagai alat pertahanan pasif yang sangat efektif terhadap predator. Struktur yang terbuat dari bahan keras seperti kalsium karbonat atau kitin ini berfungsi layaknya baju zirah yang tebal, menjadikannya sulit untuk ditembus oleh gigi atau cakar.

Sebagai contoh, saat merasa terancam, kura-kura akan menarik seluruh bagian tubuh lunaknya seperti kepala, kaki, dan ekor ke dalam dua bagian cangkangnya yang disebut karapaks (atas) dan plastron (bawah). Mekanisme ini memungkinkan hewan berumur panjang ini terlindungi dari hampir semua ancaman di darat. Demikian pula, kerang dan tiram menutup rapat cangkangnya, mengunci diri dari pemangsa hingga bahaya berlalu.

2. Mencegah dehidrasi dan menjaga kelembapan

ilustrasi cangkang siput (unsplash.com/Marija Zaric)

Bagi invertebrata yang hidup di lingkungan kering atau semi-kering, cangkang adalah alat krusial untuk regulasi air dalam tubuh. Masalah terbesar bagi hewan kecil tanpa kulit tebal adalah kehilangan air akibat penguapan atau sebuah kondisi yang dikenal sebagai dehidrasi.

Melansir laman Rogue Scholar, siput darat misalnya, menggunakan cangkangnya sebagai perisai yang memerangkap kelembapan dan meminimalkan area permukaan tubuh yang terpapar udara kering. Bahkan, ketika kondisi sangat kering, siput dapat menutup lubang cangkangnya dengan lapisan lendir yang mengeras (disebut epifragma atau operkulum), sebuah proses yang memungkinkan mereka memasuki kondisi dormansi yang disebut estivasi hingga musim hujan tiba. Fungsi ini menunjukkan betapa canggihnya cangkang dalam menjaga keseimbangan cairan vital tubuh, terutama di zona yang keras dan menantang.

3. Sebagai penyangga dan titik tumpu otot

ilustrasi cangkang kepiting (unsplash.com/Felipe Portella)

Dilansir laman EBSCO, pada kelompok Artropoda seperti kepiting, lobster, dan serangga, cangkang dikenal sebagai eksoskeleton (rangka luar), dan peran utamanya jauh melampaui sekadar perlindungan. Eksoskeleton adalah tempat melekatnya semua otot, menjadikannya sebagai kerangka yang memberi bentuk dan dukungan struktural pada tubuh. Tanpa struktur yang kuat dan kaku ini, hewan-hewan tersebut tidak akan memiliki kekuatan untuk bergerak, berdiri, atau menggunakan anggota tubuhnya seperti capit atau kaki.

Saat kepiting berjalan atau mengayunkan capitnya, semua kekuatan berasal dari tarikan otot yang menempel pada cangkang bagian dalam. Oleh karena itu, cangkang ini adalah fondasi mekanik yang memungkinkan mobilitas dinamis dan keberhasilan mereka sebagai penghuni utama berbagai ekosistem.

4. Pelindung dari kerusakan lingkungan

ilustrasi cangkang tiram (unsplash.com/K O)

Melansir National Institute of Health, selain melindungi dari ancaman biologis, cangkang berfungsi sebagai pelindung fisik dari berbagai faktor lingkungan yang merusak. Habitat hewan bercangkang penuh dengan tekanan dan benturan, seperti dasar sungai berbatu, ombak pantai yang kuat, atau bahkan tekanan air yang tinggi di laut dalam. Cangkang yang kokoh memungkinkan hewan seperti kerang dan tiram tertanam kuat di dasar laut tanpa hancur oleh pasir yang bergesekan atau terhantam batu.

Bagi penyu laut, cangkangnya yang hidro-dinamis melindungi mereka dari benturan saat berenang kencang dan memberikan perlindungan saat harus beristirahat di terumbu karang yang tajam. Ini adalah peran insulasi mekanis yang sangat penting untuk kelangsungan hidup di lingkungan yang selalu berubah.

5. Berperan dalam mengatur stabilitas di air dan darat

ilustrasi cangkang keong (unsplash.com/Hristo Anestev)

Dilansir laman Insanitek, bagi moluska, khususnya siput dan keong, cangkang adalah rumah permanen yang tumbuh seiring dengan tubuh mereka dan tidak pernah ditinggalkan. Fungsi ini sangat unik karena cangkang tidak hanya menyediakan tempat berlindung, tetapi juga berperan dalam mengatur stabilitas di air dan darat.

Siput laut misalnya, dapat menggunakan cangkangnya untuk mengatur daya apung saat melayang, atau sebagai pemberat saat mereka ingin menetap di dasar perairan. Cangkang pada moluska sering kali memiliki pola spiral yang memberikan kekuatan struktural dengan berat minimal, dan desain ini membantu distribusi panas serta meminimalkan paparan sinar matahari langsung.

6. Sebagai bahan kamuflase

ilustrasi cangkang siput (unsplash.com/Aaron Burden)

Cangkang sering kali memiliki warna, pola, dan tekstur yang berfungsi sebagai alat adaptasi visual yang menakjubkan. Melansir laman Harvard Gazette, banyak spesies kerang dan siput yang memiliki cangkang dengan pola bergaris atau berbintik yang sangat mirip dengan batu, pasir, atau karang tempat mereka hidup sehingga menjadikannya sulit terdeteksi oleh predator atau sebuah taktik yang dikenal sebagai kamuflase.

Namun, ada juga kasus sebaliknya, terutama pada beberapa siput laut (nudibranch) yang memiliki cangkang luar minimalis, justru menampilkan warna-warna yang sangat cerah. Warna-warna mencolok ini, disebut aposematisme, berfungsi sebagai tanda peringatan bahwa hewan tersebut beracun atau rasanya tidak enak sehingga mencegah predator mencoba memakannya.

7. Menyimpan sumber cadangan mineral

ilustrasi cangkang lobster (unsplash.com/Steven Joel)

Melansir ResearchGate, cangkang sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat, menjadikannya "bank" mineral yang sangat penting bagi fisiologi hewan. Fungsi ini sangat terlihat pada krustasea (kepiting, udang, lobster) yang harus melepaskan cangkang lama mereka dalam proses yang disebut molting atau ganti kulit agar bisa tumbuh.

Sebelum molting, krustasea sering kali menyerap kembali sebagian besar kalsium dari cangkang lama ke dalam tubuh dan menyimpannya. Mineral yang tersimpan ini sangat krusial untuk mengeraskan cangkang baru dalam waktu cepat setelah molting selesai, karena pada fase lunak tersebut mereka sangat rentan. Oleh karena itu, cangkang bukan hanya struktur pasif, melainkan bagian dari siklus metabolisme dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dari ketebalan karapaks kura-kura yang melindungi organ vital, hingga desain cangkang siput yang mencegah dehidrasi, setiap fungsi memberikan keunggulan di lingkungan masing-masing. Cangkang menunjukkan bahwa satu struktur fisik dapat memenuhi beragam kebutuhan, mulai dari perlindungan fisik, dukungan mekanis, hingga regulasi kimia internal. Studi tentang cangkang tidak hanya memberikan wawasan tentang biologi individu, tetapi juga bagaimana spesies beradaptasi dengan kondisi iklim dan ancaman predator yang terus berubah di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team