5 Fakta Hilangnya Michael Rockefeller saat Ekspedisi di Papua

Misteri hilangnya anak konglomerat Rockefeller

Michael Clark Rockefeller lahir pada tanggal 18 Mei 1938. Ia merupakan anak kelima dari Nelson Rockefeller yang merupakan seorang gubernur negara bagian New York dan Wakil Presiden era Gerard E. Ford. Michael Rockefeller merupakan generasi kelima dari keluarga Rockefeller. Pria ini sempat menjadi sorotan setelah menghilang saat dirinya melakukan ekspedisi suku Asmat di Papua.

Hilangnya Michael Rockefeller di Papua memang menyisakan tanda tanya. Michael Rockefeller dinyatakan meninggal oleh hukum pada tahun 1964, setelah 3 tahun menghilang. Walaupun sudah dinyatakan meninggal, tetapi masih banyak dugaan yang bertebaran di luaran perihal hilangnya Michael.

1. Dugaan hilang karena tenggelam

5 Fakta Hilangnya Michael Rockefeller saat Ekspedisi di PapuaMichael Rockefeller saat mendayung perahu (vox.com)

Pada 17 November 1961, Rockefeller dan antropolog asal Belanda, René Wassing berada di sampan, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari tepian pantai, suatu ketika sampan mereka bocor dan terbalik. Dua pemandu lokal mereka berenang untuk meminta bantuan, tetapi kedatangannya terlambat, setelah hanyut selama beberapa waktu.

Pada tanggal 19 November 1961, Michael berkata kepada Wassing, "Saya pikir saya bisa melakukannya dan berenang ke pantai." Saat itu kapal yang mereka tumpangi diperkirakan sejauh 19 km dari pantai. Namun Michael tidak terlihat lagi hingga kini. Wassing yang saat itu bersama Michael, diselamatkan pada hari berikutnya.

2. Dirumorkan dibunuh oleh suku kanibal

5 Fakta Hilangnya Michael Rockefeller saat Ekspedisi di PapuaMichael Rockefeller bersama sekelompok suku (smithsonianmag.com)

Walaupun penyebab kematian Michael secara resmi adalah karena tenggelam, namun ada rumor yang mengatakan bahwa Michael hilang karena saat ia berenang menuju pesisir pantai ada sekelompok suku yang sudah menunggu. Kemudian saat Michael sudah sampai ke pesisir pantai, suku tersebut langsung membunuh dan memakan tubuh Michael.

Rumor ini muncul lantaran seorang jurnalis bernama Milt Michlan pergi ke Papua setelah 8 tahun hilangnya Michael. Machlin pergi ke Papua bertujuan untuk menyelidiki penyebab kehilangan Michael Rockefeller.

Dia berpendapat bahwa Michael dibunuh untuk membalas kematian beberapa pemimpin dari desa pesisir Otsjanep yang telah dibunuh oleh kelompok Patroli Belanda pada tahun 1958. Ia mengatakan dalam bukunya yang berjudul "The Search for Michael Rockefeller" bahwa Michael memang berhasil mencapai pantai hanya untuk dibunuh oleh pemburu kepala.

3. Pasukan gabungan yang terdiri dari AS, Belanda, dan Australia diterjunkan untuk menemukan Michael

5 Fakta Hilangnya Michael Rockefeller saat Ekspedisi di PapuaPencarian Michael Rockefeller dengan sebuah pesawat (catawiki.com)

Saat itu Gubernur Pieter Platteel yang mewakili pemerintah Belanda langsung menerjunkan perahu rescue, pesawat, marinir, helikopter dan kesatuan polisi untuk mencari Michael Rockefeller. Kurang lebih lima ribu warga sekitar menyisir rawa dan pohon bakau di sepanjang pantai untuk mencari Michael.

Helikopter pemerintah Australia dan Belanda memindai sepanjang garis pantai. Bahkan saat itu Presiden John F. Kennedy mengungkapkan keprihatinannya melalui telegram, dan menawarkan bantuan sebanyak-banyaknya untuk menemukan Michael. Tak tanggung-tanggung, pemerintah Amerika Serikat melalui Armada Ketujuh menawarkan bantuan berupa pesawat dan kapal kargo.

Baca Juga: 3 Sosok Misterius dalam Sejarah Indonesia yang Masih Jadi Teka-teki

4. Sebuah buku berjudul Rocky Goes West mengklaim, Ibu dari Michael menyewa detektif swasta

5 Fakta Hilangnya Michael Rockefeller saat Ekspedisi di PapuaMichael Rockefeller dengan keluarganya (smithsonianmag.com)

Sebuah buku berjudul Rocky Goes West yang dibuat oleh Toohey mengklaim bahwa, pada tahun 1979, ibu Rockefeller yang bernama Mary Rockefeller menyewa seorang detektif swasta untuk pergi ke Papua dan memecahkan misteri kepergian Michael. Dalam bukunya tersebut, Toohey mengklaim bahwa ia menemukan tiga tengkorak pria dan salah satunya merupakan pria kulit putih.

Kemudian penyidik atau detektif swasta tersebut kembali ke New York dan menyerahkan tengkorak-tengkorak ini kepada keluarga Rockefeller. Namun, program Saluran Sejarah Vanishings melaporkan bahwa ibu dari Michael membayar 250.000 USD kepada penyelidik yang ditawarkan sebagai bukti akhir apakah Michael Rockefeller masih hidup atau sudah mati. 

5. Sebuah rekaman video dokumenter tentang hilangnya Michael, ditemukan setelah 40 tahun disimpan

5 Fakta Hilangnya Michael Rockefeller saat Ekspedisi di Papuapotret Michael Rockefeller (wnyc.org)

Dilansir Dailymail, pada tahun 2008 seorang sutradara bernama Fraser Heston menemukan video dokumenter di sebuah gudang yang berada di New England, Amerika Serikat, yang menceritakan kisah hilangnya Michael Rockefeller. Video ini sebenarnya dibuat oleh Milt Machlin pada tahun 1968. Saat itu Machlin ingin membuat sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang hilangnya Michael di Asmat.

Namun, untuk membuat sebuah film dokumenter tersebut Machlin tidak memiliki cukup rekaman untuk membuatnya, yang akhirnya disimpan selama 40 tahun dan kemudian ditemukan oleh Fraser Heston. Nah, pada saat Fraser menemukan potongan video tersebut barulah kemudian Fraser menyempurnakannya dan dijadikan sebuah film dokumenter yang berjudul The Search For Michael Rockefeller yang rilis tahun 2011.

Namun, menariknya dalam salah satu cuplikan di film tersebut, menampilkan seorang pria kulit putih berjanggut sedang menggunakan kano bersama orang-orang suku pedalaman. Pria kulit putih misterius tersebut terlihat hanya menjadi orang kulit putih satu-satunya dalam cuplikan film tersebut. Munculnya pria misterius tersebut tentunya menimbulkan spekulasi baru perihal kehilangan Michael di Asmat.

Itulah sederet fakta tentang misteri hilangnya Michael Rockefeller, anak seorang konglomerat asal Amerika Serikat yang bernama Nelson Rockefeller. Masih menjadi teka-teki dan misteri dunia, apakah kamu pernah mendengar kisah tentang Nelson?

Baca Juga: Sejarah Anglo-Zanzibar, Perang Tersingkat dalam Sejarah

Fitran Briliano Photo Verified Writer Fitran Briliano

Just a human

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya