Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gunung Osorezan
Gunung Osorezan (あおもりくま, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Osorezan memiliki julukan "Gunung Ketakutan" yang sesuai dengan kondisi alamnya yang tandus dan berwarna kelabu.

  • Tempat ini dipercaya sebagai pintu gerbang ke dunia arwah, dengan sungai Sanzu-no-Kawa sebagai simbolnya.

  • Tradisi unik di Osorezan melibatkan para Itako sebagai perantara komunikasi antara manusia dan arwah, serta adanya Pantai Surga di tengah lanskap neraka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu membayangkan sebuah tempat di mana dunia orang hidup dan dunia arwah bertemu? Di Prefektur Aomori, Jepang, terdapat sebuah gunung suci yang diselimuti misteri dan dipercaya sebagai gerbang menuju akhirat. Tempat ini bernama Osorezan, atau Gunung Osore, sebuah kaldera vulkanik aktif di Semenanjung Shimokita yang terpencil. Selama lebih dari seribu tahun, tempat ini telah menjadi tujuan ziarah bagi mereka yang ingin mengenang dan berkomunikasi dengan orang terkasih yang telah tiada.

Osorezan bukanlah destinasi wisata biasa. Didirikan oleh seorang biksu Buddha bernama Ennin sekitar 1.200 tahun yang lalu, kawasan ini dianggap sebagai salah satu dari tiga gunung paling keramat di Jepang, bersama dengan Gunung Koya dan Gunung Hiei. Suasananya yang unik, gabungan antara pemandangan mengerikan yang disebut neraka dan keindahan danau yang disebut surga, menjadikannya lokasi spiritual yang begitu kuat. Setiap sudutnya menyimpan cerita dan energi yang membuat bulu kuduk berdiri sekaligus menenangkan jiwa.

1. Osorezan punya julukan "Gunung Ketakutan" yang harfiah

potret patung Jizo di kawasan Gunung Osorezan (Daderot, CC0, via Wikimedia Commons)

Nama Osorezan secara harfiah berarti "Gunung Ketakutan", sebuah julukan yang sangat pas untuk menggambarkan kondisi alamnya. Dilansir dari situs Donny Kimball, kawasan ini dipenuhi dengan aktivitas vulkanik yang telah membentuk lanskapnya menjadi tandus dan berwarna kelabu. Saat pertama kali menginjakkan kaki di sini, indra penciumanmu akan langsung disambut oleh aroma belerang yang kuat yang keluar dari lubang-lubang gas panas di tanah.

Pemandangan di sini benar-benar terasa seperti di dunia lain. Tanah yang retak, bebatuan tajam, dan hampir tidak adanya vegetasi menciptakan suasana yang oleh banyak orang disamakan dengan penggambaran neraka dalam ajaran Buddha. Menurut Teach Translate Travel Repeat, di sekitar danau pusat terdapat 108 kolam lumpur dan air mendidih. Angka ini melambangkan 108 nafsu duniawi yang harus dihadapi manusia, membuat pengalaman di Osorezan terasa begitu nyata dan simbolis.

2. Tempat ini dipercaya sebagai pintu gerbang ke dunia arwah

Gunung Osorezan (あおもりくま, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Keyakinan utama yang menyelimuti Osorezan adalah perannya sebagai portal antara dunia orang hidup dan orang mati. Menurut Aomori Tourism, masyarakat setempat bahkan memiliki pepatah "jika kamu mati, kamu akan pergi ke Osorezan". Di dekat pintu masuk, terdapat sebuah jembatan merah melintasi sungai kecil yang dikenal sebagai Sanzu-no-Kawa atau Sungai Sanzu. Dalam mitologi Buddha Jepang, sungai ini mirip dengan Sungai Styx di mitologi Yunani, yaitu sungai yang harus diseberangi oleh semua arwah untuk mencapai alam baka.

Kepercayaan ini telah mengakar kuat selama berabad-abad, menarik para peziarah dari seluruh penjuru Jepang. Mereka datang bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk merasa lebih dekat dengan anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Seperti yang dilansir dari Trip to Japan, legenda mengatakan bahwa biksu Ennin menemukan tempat ini setelah mendapat petunjuk dalam mimpinya. Kombinasi lanskap "neraka" vulkanik dan "surga" di tepi danau membuatnya yakin bahwa inilah tempat suci yang dimaksud dalam visinya.

3. Pengunjung bisa "ngobrol" dengan arwah lewat perantara Itako

potret kuil di kawasan Gunung Osorezan (Daderot, CC0, via Wikimedia Commons)

Salah satu tradisi paling unik dan terkenal di Osorezan adalah kehadiran para Itako. Mereka adalah para medium spiritual, biasanya wanita buta, yang diyakini mampu menjadi perantara komunikasi antara manusia dengan arwah. Menjadi seorang Itako bukanlah hal mudah; mereka harus menjalani latihan spiritual yang sangat keras dan disiplin selama bertahun-tahun untuk mengasah kemampuan mereka.

Setiap tahun, biasanya antara tanggal 22 dan 24 Juli, Kuil Bodai-ji di Osorezan mengadakan festival besar bernama Itako Taisai. Selama festival ini, para Itako akan duduk di sekitar kuil dan menawarkan jasa mereka kepada para pengunjung. Banyak keluarga yang berduka datang dari jauh, berharap bisa "berbicara" sekali lagi dengan orang terkasih untuk menyampaikan pesan, meminta nasihat, atau sekadar melepas rindu. Tradisi ini menjadi daya tarik spiritual utama yang membuat Osorezan begitu istimewa.

4. Ada Pantai Surga di tengah lanskap neraka yang tandus

Gokuraku-hama (Daderot, CC0, via Wikimedia Commons)

Di tengah-tengah pemandangan yang menyerupai neraka, terdapat sebuah oase keindahan yang kontras bernama Danau Usori. Danau kaldera ini memiliki air berwarna biru kehijauan yang sangat jernih dan dikelilingi oleh pantai berpasir putih bersih. Pemandangan ini begitu menakjubkan sehingga area pantainya dijuluki "Gokuraku-hama" atau Pantai Surga. Keindahannya memberikan ketenangan dan harapan di tengah suasana yang kelam.

Namun, di balik keindahannya, Danau Usori menyimpan sebuah fakta mengejutkan. Dilansir dari Donny Kimball, air danau ini sangat beracun karena tingkat keasamannya yang tinggi akibat aktivitas vulkanik di bawahnya. Akibatnya, tidak ada ikan atau makhluk hidup lain yang bisa bertahan di dalamnya. Keberadaan "Pantai Surga" yang indah namun mematikan di samping "lembah neraka" yang tandus inilah yang melambangkan siklus penderitaan dan keselamatan dalam ajaran Buddha yang menjadi inti dari spiritualitas Osorezan.

5. Ribuan patung Jizo menjadi pelindung arwah anak-anak

potret patung Jizo di kawasan Gunung Osorezan (Daderot, CC0, via Wikimedia Commons)

Saat menjelajahi Osorezan, kamu akan menemukan ribuan patung batu kecil yang tersebar di seluruh area. Ini adalah patung Jizo Bodhisattva, dewa utama yang dipuja di sini. Dalam ajaran Buddha, Jizo dikenal sebagai pelindung para musafir dan, yang paling penting, pelindung arwah anak-anak yang meninggal sebelum orang tua mereka. Menurut kepercayaan, Jizo membantu arwah-arwah kecil ini menyeberangi Sungai Sanzu dan membimbing mereka menuju keselamatan.

Pemandangan di sekitar patung-patung ini sangat menyentuh. Banyak orang tua yang berduka meninggalkan persembahan berupa mainan, kincir angin warna-warni, permen, dan pakaian anak-anak di kaki patung Jizo. Kamu juga akan melihat banyak tumpukan batu kecil yang disebut Sai-no-Kawara. Tumpukan ini dibuat oleh para orang tua sebagai doa dan ritual untuk membantu meringankan penderitaan arwah anak mereka di alam baka, sebuah pemandangan yang memilukan sekaligus penuh harapan.

Osorezan lebih dari sekadar tujuan wisata; ia adalah sebuah tempat ziarah yang menawarkan pengalaman spiritual mendalam tentang kehidupan dan kematian. Mengunjungi tempat ini memberikan kesempatan untuk merenung dan merasakan langsung kepercayaan kuno yang masih hidup hingga kini, meninggalkan kesan yang tak terlupakan bagi siapa pun yang datang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team