Memperingati 30 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin Lewat German Cinema

Sebenarnya, German Cinema tahun ini memutar 12 judul film. Namun, hanya Jakarta yang berkesempatan untuk melihat keseluruhan film tersebut. Sementara, di kota-kota lain seperti Denpasar, Bandung, Makassar, Yogyakarta dan Surabaya hanya menyediakan 7 judul film saja, mulai dari tanggal 4-6 Oktober 2019.

"Ini karena di Jakarta jangka waktunya lebih panjang, yakni dari tanggal 1-6 Oktober 2019. Sementara, di kota-kota lainnya hanya memutar film selama 3 hari, mulai dari tanggal 4-6 Oktober 2019," ungkap Rebeca Dwi Palupi selaku Program Assistant dari Wisma Jerman Surabaya.

Dibandingkan dengan film Hollywood atau Korea, film asal Jerman kurang populer bagi masyarakat Indonesia. Sebagian orang menilai karena isi film dan cara penyampaiannya yang terlalu berat. Cukup mengejutkan karena antusiasme penonton begitu tinggi! Bahkan, pemutaran film perdana di CGV Marvell Surabaya pada Jum'at (4/10) pukul 18:50 WIB, hampir 90 persen kursi di teater 3 terisi!

"Penonton sangat antusias sekali. Tidak cuma di sesi pertama, di sesi kedua mereka sudah antri dari 1-2 jam sebelumnya. Hal ini di luar ekspektasi kami, ternyata banyak orang yang berminat untuk menyaksikan film Jerman. Walau sebagian menilai bahwa film Jerman termasuk berat dan lebih 'mikir' dari film-film lain, tetapi animo masyarakat tetap tinggi," jelas Rebeca.

Tema German Cinema setiap tahun berganti-ganti. Khusus tahun ini, German Cinema mengangkat tema tentang 30 tahun keruntuhan Tembok Berlin. Tembok ini memisahkan antara Berlin Barat dan Berlin Timur. Tembok yang dibangun pada 13 Agustus 1961 ini akhirnya diruntuhkan pada 9 November 1989 silam.

"Keruntuhan Tembok Berlin dimaknai sebagai bentuk persatuan. Bagaimana mereka bisa menghilangkan ego masing-masing dan lebih baik bersatu daripada terpecah," terang Rebeca.

Dari 12 judul film, ada 3 judul film yang secara spesifik menceritakan tentang kehidupan di Jerman Timur dan Jerman Barat. Antara lain adalah "Balloon" karya Michael Herbig, "Adam & Evelyn" ciptaan Andreas Goldstein dan "Gundermann" buatan sutradara Andreas Dresen.

Penasaran, apa saja sih film-film yang diputar di German Cinema 2019? Film-film ini memiliki berbagai macam genre, mulai dari film dokumenter, drama, biografi, thriller, film remaja, percintaan, komedi dan petualangan. Durasinya bervariasi, antara 88 menit sampai 128 menit per judul film.

Berikut ini adalah 12 judul film yang ditayangkan dalam German Cinema 2019:

1. 3 Tage in Quiberon (3 Days in Quiberon)
2. 25 km/h
3. Adam & Evelyn
4. Amelie Rennt (Mountain Miracle)
5. Atlas (The Mover)
6. Ballon (Balloon)
7. Das Ende der Wahrheit (Blame Game)
8. Der Junge muss an die frische Luft (All About Me)
9. Exit - Leaving Extremism Behind
10. Fritz Lang
11. Gundermann
12. The Cleaners

Kamu tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk menonton film dari German Cinema. Sebab, tiket disediakan gratis untuk seluruh judul film! Tiket tersedia satu jam sebelum pemutaran di meja registrasi German Cinema di tempat acara di masing-masing kota. Semua film diputar dalam bahasa asli dengan sulih teks berbahasa Inggris. Jadi, kamu tak perlu khawatir tak bisa memahami isi filmnya!

Untuk informasi lebih lanjut, dapatkan dari akun Instagram @goetheinstitut_indonesien atau @wisma_jerman. Tunggu apa lagi? Segera menonton, yuk!