Greater sage grouse juga dikenal sebagai sagehen. Mereka merupakan spesies belibis besar yang berada di Amerika Utara. Panjang tubuhnya mencapai 52-76 cm, tingginya kisaran 60 cm dengan berat 1-3 kg. Betina dan jantan greater sage grouse memiliki penampilan yang berbeda sehingga kamu bisa membedakannya dengan mudah.
Nama ilmiahnya adalah Centrocercus urophasianus. Jika kamu tertarik mengenal mereka, fakta berikut ini akan membantumu. Simak fakta unik dari greater sage grouse, yuk!
Greater sage grouse berada di seluruh Amerika Utara dengan wilayah jelajah. Mereka tersebar dari Alberta bagian selatan dan Saskatchewan di Kanada hingga bagian barat Amerika Serikat. Animalia menginformasikan bahwa greater sage grouse menghuni semak belukar dengan kepadatan sedang yang dikombinasikan bersama tanaman lainnya. Mereka juga bisa kamu temui di stepa, daerah perbukitan dan berdekatan dengan lembah.
Greater sage grouse itu dimorfik seksual, jantan dan betina terlihat berbeda. National Geographic memaparkan bahwa betina berukuran kecil dan berbentuk seperti bola. Perutnya berwarna hitam, bulunya berbintik-bintik putih. Sedangkan jantan terlihat menyerupai kalkun, kepala dan tenggorokannya hitam. Ada dua pasang bulu ekor yang tebal dan menarik perhatian. Jantan juga memiliki bulu leher yang nampak seperti syal. Itu mengelilingi dua kantung udara berwarna kuning kehijauan yang digunakan selama masa pendekatan.
Anak greater sage grouse kebanyakan mengonsumsi serangga sebagai asupan protein yang bermanfaat bagi pertumbuhannya. Sementara greater sage grouse dewasa memiliki peralihan diet berdasarkan musim. Pada musim dingin, mereka banyak mengonsumsi daun sagebrush dan pucuk.
Sedangkan di musim panas, greater sage grouse memakan serangga. Tidak sama seperti burung lainnya, mereka tidak menelan dan menahan batu ampela untuk membantunya mencerna makanan. Karenanya, greater sage grouse tidak bisa mengonsumsi biji-bijian dan kacang-kacangan, jelas National Wildlife Federation.
Greater sage grouse merupakan penerbang yang kuat dan cepat, lho. Sayangnya stamina mereka tidak terlalu bagus, dilansir Kidadl. Walaupun begitu, greater sage grouse bisa mencapai kecepatan tertinggi hampir 78 km/jam dan mampu terbang hingga hampir 10 km dalam sekali penerbangan. Akan tetapi, spesies burung ini biasanya lebih memilih berjalan kaki. Terbang hanya dilakukan ketika berada dalam posisi terancam seperti melarikan diri dari pemangsa.
Greater sage grouse berkomunikasi menggunakan panggilan. Pada sebagian besar waktu, mereka tidak bersuara tapi tetap melakukan beberapa vokalisasi. Betina melakukan panggilan seperti desisan saat khawatir. Mereka juga berkomunikasi dengan anak-anaknya dengan seruan teguran. Anak-anak membuat vokalisasi pelan jika harus memanggil induknya.
Greater sage grouse berkumpul di pertunjukan komunal yang disebut leks, itu adalah tempat di mana mereka memamerkan dirinya untuk menarik perhatian betina. Jantan biasanya mengabarkan bulu ekornya dan menggembungkan kantung dadanya yang bulat dan cerah. Mereka akan menghirup udara yang cukup untuk mengisi kantung tersebut.
Menariknya, jantan juga melakukan tarian dan mengeluarkan serangkaian suara pelan. Sementara itu, betina juga melakukan panggilan khusus jika tertarik pada penjantan.
Berdasarkan infromasi dari Conservation Colorado, greater sage grouse mempunyai empat jenis kotoran, lho. Ada yang disebut tar atau sekresi dari minyak sage, pelet, kotoran encer dan clocker besar yang dihasilkan betina saat meninggalkan sarang. Itu biasanya dikeluarkan hanya sekali atau dua kali dalam sehari ketika duduk di sarangnya.
Greater sage grouse ternyata pandai terbang tapi lebih memilih berjalan kaki jika tidak mendesak. Menariknya, proses mencari pasangannya sangat kompleks dan unik. Apakah kamu pernah menemui greater sage grouse?