Gurita Flapjack Jadi Mirip Payung Saat Berenang, Menggemaskan

Sebagai salah satu penghuni lautan dalam, gurita flapjack hidup di dekat dasar laut yang juga merupakan habitat mereka. Hewan ini memiliki ukuran tubuh maksimal 20 inch (50 cm). Dengan ukuran tubuhnya tersebut, hewan ini diketahui memangsa cacing-cacing kecil, krustasea atau udang-udangan, atau invertebrata lainnya.

Gurita flapjack memiliki perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan gurita lainnya, yakni ketidakmampuannya dalam berkamuflase. Hal ini disebabkan karena mereka kekurangan chromatophores (kromatofor).

Chromatophores sendiri adalah sel pada permukaan hewan yang mengandung pigmen dan memiliki serat kontraktil yang dapat memperluas sel dan kemudian meningkatkan pigmen di seluruh permukaan kulit. Fungsi daripada chromatophores adalah untuk menyesuaikan warna tubuh dengan lingkungan sekitarnya.

Sebagai gantinya, flapjack octopus dapat memiliki warna merah, pink, oranye, dan kuning dimana warna-warna tersebut akan terlihat seperti hitam saat di lautan dalam. Dengan begitu, gurita dengan penampilan menggemaskan ini dapat terhindar dari predator.

Gurita flapjack merupakan salah satu makhluk laut dengan penampilan yang sangat menggemaskan. Hewan laut ini memiliki dua buah sirip berbentuk telinga yang ada di mantelnya. Dua sirip yang terlihat seperti telinga tersebut berfungsi untuk membantu flapjack octopus berenang.

Selain dua sirip berbentuk telinga, hal lain yang membuat gurita ini menggemaskan adalah bentuk tubuhnya ketika sedang berada di dasar laut. Ketika mereka berada di dasar laut, tubuhnya yang gempal akan meleleh hingga berbentuk seperti pancake.

Saat berenang, hewan ini memanfaatkan tubuh, lengan, dan siripnya untuk dapat bergerak. Meskipun begitu, gurita flapjack bukanlah perenang yang kuat. Oleh karena itu, mereka sering merentangkan kedelapan lengan yang memiliki selaput unik untuk dapat melayang ke dasar laut.

Selayaknya makhluk hidup lautan dalam lainnya, masa hidup dari flapjack octopus ini masih diselimuti misteri. Namun, dilansir dari Monterey Bay Aquarium Research Institute, telur hewan menggemaskan ini membutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun untuk dapat berkembang dan menetas.

Perkembangan embrio dari gurita flapjack diperkirakan memerlukan waktu sekitar 1,4 hingga 2,6 tahun.

Keunikan yang dimiliki oleh gurita flapjack betina ini mungkin tidak bisa ditemukan di hewan laut lainnya, yakni ketika mereka mencapai kematangan seksual, gurita betina dapat terus hamil (dalam artian tertentu).

Ketika menemukan pasangan pertamanya, gurita betina dapat menyimpan sperma gurita jantan hingga ia siap bertelur. Tidak hanya itu, gurita betina dapat kawin beberapa kali. Dari perkawinan tersebut, gurita betina dapat memilih untuk menyimpan sperma atau membuahi sel telurnya.

Menariknya, gurita betina ini juga bisa membawa banyak telur (antara 200 hingga 500 butir) dengan masa perkembangan yang berbeda-beda. Nantinya, telur-telur yang sudah berada di tahap akhir akan ditaruh di bawah batu hingga mereka menetas.

Gurita flapjack, makhluk laut menggemaskan yang wujudnya dapat berubah jadi payung saat sedang berenang.